TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Sikap yang Harus Dimiliki Sebelum Memulai Slow Living

Hidup jadi lebih bermakna

Ilustrasi seorang ayah dan keluarga kecilnya (pexels.com/@elly-fairytale/)

Slow living menjadi konsep filosofis seseorang untuk hidup yang lebih berorientasi kepada kualitas daripada mengutamakan kecepatan. Memang, saat ini banyak orang berlomba-lomba untuk mengejar kehidupan yang mewah. Namun, di tengah besarnya tekanan dan tuntutan pekerjaan, memiliki sikap yang berprinsip pada slow living penting untuk diterapkan.

Membangun slow living memang menjadi salah satu kunci untuk kamu dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas. Namun, sebelum memulainya, kamu harus mulai membangun sikap-sikap yang sesuai sehingga kamu bisa mengatasi tekanan-tekanan, mengurangi stres, kebahagiaan meningkat dan kehidupan yang lebih tenang tanpa tuntutan apa pun.

Sikap apa saja yang sebaiknya kamu miliki? Dalam artikel ini akan membantumu dalam mempersiapkan sikap sebelum memulai slow living. Simak, ya!

1. Selalu berpikir positif, hindari overthinking yang mengganggu

Ilustrasi seorang pria sedang berpikir (pexels.com/@malentrossi/)

Kunci untuk mencapai slow living bisa tercapai karena kamu selalu berpikir positif. Selain memberikan ketenangan bagi kesehatan mental, berpikir positif membantumu untuk lebih menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan.

Ketika selalu berpikir positif, kamu akan cenderung melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Rasa optimisme akan muncul untuk menghadapi kondisi yang kamu hadapi.

2. Fokuslah pada diri sendiri, jangan menghiraukan pencapaian orang lain

Ilustrasi seorang wanita bercermin (pexels.com/@olly/)

Ketika kamu fokus pada diri sendiri dengan memberikan perhatian yang lebih, kamu bisa memahami pikiran, emosi dan kebutuhan, Ini akan sangat membantu untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai keadaan dalam diri.

Selain itu, kamu bisa memberi ruang untuk evaluasi diri yang diperoleh dari hasil merenung dan refleksi. Ini akan memperdalam pemahaman kamu tentang arah dan tujuan yang diinginkan.

3. Sederhana dalam gaya hidup, hilangkan gengsi!

Ilustrasi seorang wanita menghitung pengeluaran (pexels.com/@anntarazevich/)

Menerapkan sikap sederhana membantu kamu mengurangi rasa kepemilikan atas barang yang dirasa tidak perlu. Kehidupan yang sederhana dapat mengalihkan perhatian dari sebuah materi ke pengalaman yang lebih berarti.

Ketika mulai mengurangi dari kepentingan yang tidak terlalu diperlukan kamu dapat menciptakan ruang fisik dan mental yang lebih tenang. Sikap sederhana juga mengajarkan akan makna penting dari hal sekecil apa pun dalam hidup. Ini memberikan pelajaran yang penting untuk menghargai setiap momen dalam hidup.

4. Bersyukur atas segala sesuatu yang didapat

Ilustrasi seorang wanita dengan alam (pexels.com/@vlada-karpovich/)

Mengembangkan sikap syukur dapat mendorong perspektif baru untuk selalu berpikir positif. Bersyukur juga membantu dalam mengurangi rasa stress yang melanda. Ketika fokus pada apa yang kamu miliki dibandingkan apa yang kurang, kamu cenderung lebih tenang dan berbahagia.

Selain itu, kualitas hidupmu akan meningkat ketika selalu menghargai apa yang kamu miliki saat ini. Kebahagiaan dan kepuasan akan datang dengan menghampirimu sendirinya. 

Baca Juga: 4 Cara Menikmati Hidup secara Perlahan dan Bermakna, Terapkan Slow Living

5. Bangunlah hubungan yang harmonis, hindari bermusuhan

Ilustrasi keluarga yang harmonis (pexels.com/@august-de-richelieu/)

Membangun hubungan tanpa adanya rasa kebencian dapat mendorong kamu meningkatkan kualitas hidup yang sehat. Konsep slow living sendiri mendorong untuk lebih menghargai waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih. Utamakan kualitas dibanding kuantitas, sehingga kamu dapat meluangkan waktu tanpa adanya gangguan untuk berinteraksi.

Memang akan sulit jika kamu memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain. Namun, jangan dijadikan alasan untuk tidak menghargai perbedaan. Hargailah berbagai pandangan dan kebiasaan orang lain, dengan begitu sikap ini menciptakan lingkungan yang mendukung.

6. Komitmen menjaga keseimbangan lahir dan batin

Ilustrasi seorang wanita bersantai (pexels.com/@olly/)

Konsep slow living memberikan penjagaan bagi keseimbangan antara pekerjaan, waktu dan hubungan sosial. Menjaga keseimbangan dengan membangun rutinitas yang seimbang membantu kamu lebih teratur dan puas menjalani hidup. Aturlah prioritas yang memberikan rasa nyaman bagimu dan orang lain.

Jangan selalu terpaku akan pekerjaan. Bagilah waktumu untuk keluarga, diri sendiri, rekan kerja dan yang terpenting adalah hubunganmu dengan sang pencipta. Tenang menjalani rutinitas yang ada, hindari tergesa-gesa.

7. Selalu terbuka akan perspektif baru

Ilustrasi seorang wanita berinteraksi satu sama lain (pexels.com/@nappy/)

Sikap terbuka memungkinkan kamu belajar dari setiap pengalaman dan momen dalam kehidupan. Konsep slow living memberikan kamu perspektif untuk melihat perubahan sebagai bagian dari perjalanan.

Sikap terbuka akan memberikan kamu hubungan yang kuat untuk menciptakan komunikasi yang mendalam. Sehingga memberikan cara pandang yang berbeda untuk menghargai keberagaman. Selain itu, sikap terbuka membantu dalam slow living untuk mencoba aktivitas atau hobi baru.

Memang dalam mencapai slow living tidak mudah, kamu harus mengadopsi sikap-sikap yang tepat untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang. Memulainya dapat diawali dengan mengenal diri sendiri hingga terbuka akan cara pandang baru.

Penting untuk diingat bahwa perjalanan ini adalah proses berkelanjutan, tanpa adanya kesabaran dan konsistensi tidak akan merasakan manfaat slow living secara mendalam. Yuk, perlahan kamu terapkan sikap-sikap ini!

Baca Juga: 5 Keuntungan Memiliki Pasangan dengan Gaya Hidup Slow Living

Writer

Muhammad Mustain

Sport enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya