TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengatasi Reactive Devaluation agar Negosiasi Lebih Efektif

Sering menolak tawaran karena alasan pribadi?

ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Pernahkah kamu merasa tawaran dari pihak lain terasa tidak adil hanya karena mereka yang mengajukannya? Ini sebenarnya adalah contoh dari Reactive Devaluation, di mana bias ini dapat menghambat proses negosiasi yang efektif. Terkadang, kita lebih cenderung menolak tawaran yang sebenarnya menguntungkan hanya karena ketidaknyamanan terhadap pihak yang mengajukannya.

Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk mengatasi bias dan mendekati negosiasi dengan cara yang lebih objektif. Nah, berikut adalah lima tips yang bisa kamu coba untuk mengatasi Reactive Devaluation dan membuat negosiasi lebih efektif!

Baca Juga: 6 Cara Negosiasi yang Baik dengan Klien, Lancar Jalin Kerjasama

1. Menyadari adanya bias dalam negosiasi

ilustrasi teman (pexels.com/Gustavo Fring)

Langkah awal untuk mengatasi Reactive Devaluation adalah dengan menyadari bahwa bias ini ada. Ketika kamu mulai mengenali bahwa penolakan terhadap tawaran mungkin hanya karena berasal dari pihak lain, kamu bisa mengevaluasi tawaran tersebut secara lebih objektif. Kesadaran ini sangat penting untuk membuka pikiran dan melihat tawaran dari sudut pandang yang lebih netral.

Cobalah untuk melakukan refleksi diri. Tanyakan pada dirimu sendiri apakah penolakanmu didasarkan pada substansi tawaran atau hanya karena siapa yang mengajukannya. Dengan cara ini, kamu bisa lebih jujur pada diri sendiri dan mengurangi pengaruh bias dalam pengambilan keputusan. Tujuan utamanya adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Menyelaraskan fokus pada tujuan bersama dalam negosiasi

ilustrasi teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam negosiasi, penting untuk melihat proses sebagai pemecahan masalah bersama, bukan sebagai pertarungan. Dengan menekankan tujuan bersama, kamu bisa mengurangi persepsi negatif terhadap pihak lain dan menjadi lebih terbuka terhadap tawaran mereka. Ini juga menciptakan suasana yang lebih kolaboratif dan konstruktif.

Ketika kedua belah pihak fokus pada tujuan bersama, mereka lebih mungkin untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Selain itu, hal ini membantu membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan jangka panjang. Jadi, pastikan selalu mencari titik temu dan bekerja sama menuju tujuan yang sama.

Baca Juga: 6 Cara Negosiasi yang Baik dengan Klien, Lancar Jalin Kerjasama

3. Menggunakan kriteria objektif untuk menilai tawaran

ilustrasi teman (pexels.com/Tim Douglas)

Evaluasi tawaran berdasarkan kriteria objektif atau standar industri untuk membuatnya lebih diterima. Ini membantu kamu menilai tawaran berdasarkan meritnya, bukan siapa yang mengajukannya. Dengan menggunakan data dan fakta yang jelas, kamu bisa mengurangi pengaruh emosi dalam negosiasi.

Kriteria objektif juga memberikan dasar yang kuat untuk argumenmu dan membuatnya lebih sulit untuk ditolak. Ini menunjukkan bahwa kamu bersikap adil dan rasional dalam negosiasi, yang bisa meningkatkan kepercayaan pihak lain terhadapmu. Jadi, selalu gunakan kriteria yang jelas dan terukur dalam setiap negosiasi.

4. Mengajukan pertanyaan untuk memahami kebutuhan dan kepentingan

ilustrasi teman (pexels.com/cottonbro studio)

Mengajukan pertanyaan tentang kebutuhan dan kepentingan pihak lain dapat membantu kamu memahami perspektif mereka. Ini menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak. Dengan mendengarkan secara aktif, kamu bisa menemukan solusi yang lebih baik dan kreatif.

Pertanyaan juga membantu mengklarifikasi asumsi dan mengurangi kesalahpahaman, membuat proses negosiasi menjadi lebih transparan dan terbuka. Jadi, jangan ragu untuk bertanya dan mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh pihak lain.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya