5 Dampak Negatif Hyperbolic Discounting pada Kehidupan Sehari-hari
Yuk, diskusi tentang dampak hyperbolic discounting!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah gak sih kamu merasa yakin banget dengan rencana-rencana hebat untuk masa depan yang cery, tapi tiba-tiba, semuanya berubah karena godaan diskon atau promo yang muncul tiba-tiba? Atau, mungkin saat kamu bertekad untuk mulai hidup sehat mulai besok, tapi kemudian ada teman yang ngajak kamu makan all you can eat, dan kamu pun berpikir, “Ah, besok aja deh mulai hidup sehatnya”? Itulah yang namanya hyperbolic discounting.
Hyperbolic discounting adalah sebuah jebakan pikiran yang sering kali membuat kita memilih kepuasan sesaat ketimbang manfaat jangka panjang yang lebih besar. Fenomena ini gak cuma berpengaruh pada keputusan kecil, tapi juga bisa berdampak besar pada aspek-aspek penting dalam kehidupan kita.
Dari mengatur keuangan hingga menjaga kesehatan, hyperbolic discounting bisa jadi musuh yang gak terlihat tapi berbahaya. Yuk, kita ulas lebih dalam tentang dampak negatif yang mungkin gak kamu sadari dari hyperbolic discounting ini.
1. Keputusan keuangan yang kurang bijak
Kamu pernah gak sih tiba-tiba belanja online padahal sebenarnya lagi nabung buat liburan? Nah, itu salah satu contoh hyperbolic discounting. Kita sering kali tergoda oleh kepuasan sesaat dan mengabaikan tujuan finansial jangka panjang. Keputusan untuk membeli sesuatu sekarang ini bisa mengorbankan kemampuan kita untuk menghemat atau berinvestasi untuk masa depan.
Bukan cuma soal belanja, lho. Misalnya, saat ditawari promosi kartu kredit dengan banyak bonus di awal, kita mungkin gak mempertimbangkan biaya tahunan yang lebih besar. Jadi alih-alih menghemat, kita malah bisa jadi lebih boros.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.