TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Kamu Sering Mengambil Keputusan Salah, Apa Saja?

Kamu sering gak percaya diri saat ambil keputusan?

ilustrasi berpikir (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Pernahkah kamu merasa seperti terjebak dalam siklus pengambilan keputusan yang buruk? Kamu tahu apa yang harus dilakukan, tetapi entah bagaimana, kamu selalu berakhir dengan pilihan yang salah. Tenang, kamu tidak sendirian. Kita semua, dari waktu ke waktu, membuat keputusan yang tidak sesuai dengan kepentingan terbaik kita.

Mungkin kamu pernah mengalami situasi ini: kamu ingin memulai diet sehat, tetapi kamu malah tergoda untuk memesan pizza. Atau, kamu berencana untuk menabung uang, tetapi kamu malah menghabiskan uang untuk membeli barang yang tidak kamu butuhkan. Mengapa kita sering membuat keputusan yang buruk? Jawabannya mungkin tidak sesederhana yang kamu bayangkan.

Berikut adalah lima alasan umum mengapa kamu mungkin sering mengambil keputusan yang salah. Yuk simak!

1. Decision fatigue

ilustrasi berpikir (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu dihadapkan pada terlalu banyak keputusan dalam waktu singkat, otak kamu bisa mengalami apa yang disebut dengan decision fatigue. Ini terjadi karena kemampuan otak untuk melakukan tugas mental dan membuat keputusan melemah ketika terus-menerus digunakan. Efektivitas pengambilan keputusan bisa turun hingga 40% ketika kamu fokus pada dua tugas kognitif sekaligus.

Kelelahan ini bukan hanya tentang jumlah keputusan, tetapi juga tentang beratnya setiap keputusan. Ketika kamu harus memilih antara opsi yang kompleks atau berkonsekuensi besar, tekanan mentalnya meningkat yang dapat menyebabkan kelelahan dan keputusan yang kurang dipertimbangkan.

2. Emotional bias

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Emosi dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk membuat keputusan yang baik. Saat kamu merasa sangat marah atau bahagia, kemampuan untuk berpikir jernih bisa terganggu. Penting untuk memperhatikan keadaan emosional kamu dan menghindari membuat keputusan penting saat kamu sedang terbawa emosi.

Kadang-kadang, emosi bisa begitu kuat sehingga mereka mengaburkan penilaian logis. Ini bisa terjadi dalam situasi pribadi, seperti dalam hubungan atau bahkan dalam keputusan bisnis atau finansial, di mana emosi harusnya tidak memiliki peran.

Baca Juga: 5 Proses Akan Dilewati Sebelum Menemukan Keputusan yang Tepat

3. Mental heuristic

ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Otak manusia menggunakan aturan atau jalan pintas mental yang disebut heuristic untuk membuat keputusan dengan cepat. Meskipun ini seringkali efektif, heuristik juga bisa menyebabkan pemikiran yang tidak jelas dan keputusan yang buruk.

Heuristik sering kali berguna karena memungkinkan kita untuk membuat keputusan dengan cepat tanpa harus menganalisis setiap detail. Namun, ketergantungan berlebihan pada heuristik bisa menyebabkan kesalahan penilaian, terutama ketika situasi memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam.

4. Perbandingan yang buruk

ilustrasi berpikir (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Ketika membuat keputusan, orang sering menggunakan perbandingan untuk memilih opsi terbaik. Namun, perbandingan yang buruk bisa menyebabkan penilaian yang salah dan keputusan yang tidak tepat.

Perbandingan yang tidak tepat bisa terjadi ketika kamu membandingkan opsi yang tidak sebanding atau ketika kamu terlalu fokus pada satu aspek tertentu, mengabaikan faktor-faktor penting lainnya. Ini bisa menyebabkan keputusan yang tidak seimbang dan tidak memenuhi kebutuhan sebenarnya.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya