TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Availability Heuristic pada Hubungan Pertemanan

Yuk, pelajari bagaimana hal ini mempengaruhi pertemananmu

ilustrasi remaja (pexels.com/Ivan Samkov)

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu lebih mudah mengingat saat temanmu lupa janji ketimbang ketika dia menepati janji? Atau mungkin, mengapa kamu cenderung merasa khawatir tentang hubungan setelah mendengar cerita-cerita negatif tentang pertemanan? Fenomena ini bisa jadi berkaitan dengan yang disebut availability heuristic. Kecenderungan ini menggambarkan bagaimana kamu menilai sesuatu berdasarkan seberapa mudah contoh-contoh kejadian tersebut muncul dalam pikiran.

Availability heuristic dapat mempengaruhi cara kamu melihat dan berinteraksi dengan teman-teman. Sering kali, fokus kita beralih ke hal-hal negatif yang mudah diingat, sehingga mengabaikan gambaran besar dari hubungan pertemanan. Mari lihat lima dampak dari availability heuristic yang bisa memengaruhi hubungan pertemananmu!

1. Kecemasan berlebihan yang muncul akibat cerita negatif dalam pertemanan

ilustrasi berbincang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ketika kamu sering mendengar cerita negatif tentang teman yang berkhianat atau konflik dalam pertemanan, kamu mungkin jadi lebih cemas dan waspada dalam hubunganmu sendiri. Padahal, kejadian-kejadian tersebut mungkin tidak seumum yang kamu pikirkan. Kecemasan ini bisa membuatmu selalu curiga dan sulit merasa tenang dalam menjalin hubungan.

Selain itu, kecemasan berlebihan ini bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu secara keseluruhan. Kamu mungkin jadi lebih mudah stres dan sulit menikmati momen-momen positif bersama teman-temanmu. Akibatnya, hubungan pertemanan yang seharusnya menyenangkan malah jadi sumber stres tambahan.

2. Penurunan kepercayaan akibat terpapar cerita tentang ketidaksetiaan teman

ilustrasi berbincang (pexels.com/lexander Suhorucov)

Jika kamu sering terpapar cerita tentang teman yang tidak setia atau tidak bisa dipercaya, availability heuristic bisa membuatmu lebih sulit untuk mempercayai teman-temanmu. Ini bisa merusak hubungan yang sebenarnya sehat dan penuh kepercayaan. Ketidakpercayaan ini bisa membuatmu selalu merasa was-was dan ragu dalam setiap interaksi.

Ketika kepercayaan berkurang, kamu mungkin juga jadi lebih tertutup dan enggan berbagi cerita atau masalah dengan teman-temanmu. Padahal, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci dari hubungan pertemanan yang kuat. Tanpa kepercayaan, hubungan pertemanan bisa menjadi rapuh dan mudah retak.

3. Penilaian tidak akurat yang dipengaruhi oleh kejadian-kejadian mudah diingat

ilustrasi teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Availability heuristic bisa membuatmu menilai teman-temanmu berdasarkan kejadian-kejadian yang mudah diingat, bukan berdasarkan keseluruhan pengalamanmu dengan mereka. Misalnya, kamu mungkin lebih mengingat satu kali temanmu lupa janji daripada banyaknya kali dia menepati janji. Penilaian yang tidak akurat ini bisa membuatmu memiliki pandangan yang salah tentang teman-temanmu.

Selain itu, penilaian yang tidak akurat ini bisa mempengaruhi cara kamu berinteraksi dengan mereka. Kamu mungkin jadi lebih mudah marah atau kecewa karena menganggap temanmu sering mengecewakan, padahal kenyataannya tidak demikian. Ini bisa menciptakan ketegangan yang tidak perlu dalam hubungan pertemanan.

4. Penguatan stereotip berdasarkan informasi yang mudah diingat

ilustrasi teman (pexels.com/Yan Krukau)

Kamu mungkin cenderung memperkuat stereotip tentang teman-temanmu berdasarkan informasi yang mudah diingat. Misalnya, jika kamu sering mendengar bahwa teman dari kelompok tertentu cenderung egois, kamu mungkin lebih mudah mengingat kejadian yang mendukung stereotip tersebut. Stereotip ini bisa membuatmu memiliki pandangan yang sempit dan tidak adil terhadap teman-temanmu.

Memperkuat stereotip juga bisa membuatmu sulit menerima perbedaan dan keberagaman dalam pertemanan. Kamu mungkin jadi lebih mudah menghakimi dan kurang toleran terhadap teman-teman yang berbeda dari dirimu. Padahal, keberagaman adalah salah satu hal yang membuat pertemanan menjadi lebih kaya dan menarik.

5. Hambatan dalam pertumbuhan hubungan akibat fokus pada kejadian negatif

ilustrasi berbincang (pexels.com/Cliff Booth)

Ketika kamu terlalu fokus pada kejadian negatif yang mudah diingat, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk melihat sisi positif dari teman-temanmu. Ini bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan hubungan yang lebih dalam dan bermakna. Kamu mungkin jadi lebih sulit menghargai kebaikan dan usaha teman-temanmu dalam menjaga hubungan.

Selain itu, fokus pada hal-hal negatif bisa membuatmu merasa tidak puas dan selalu mencari-cari kesalahan dalam pertemanan. Ini bisa menciptakan suasana yang tidak nyaman dan membuat hubungan pertemanan menjadi tegang. Padahal, dengan melihat sisi positif, kamu bisa lebih menikmati dan menghargai setiap momen bersama teman-temanmu.

Nah, itulah lima dampak dari availability heuristic dalam hubungan pertemanan. Menyadari pengaruhnya bisa membantumu untuk lebih bijak dalam menilai situasi. Ingat, hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara melihat sisi baik dan buruk. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya