Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menjadi orang yang tak mudah terbawa perasaan tentu merupakan sebuah keuntungan. Memerlukan proses panjang hingga berhasil benar-benar bisa mengendalikan perasaan, sampai menjadi sosok yang tak mudah terbawa perasaan dan meraih berbagai keuntungan.
Jika kamu merasa bukan orang yang mudah terbawa perasaan, yuk, kenali tanda-tandanya!
1. Kamu bisa mengabaikan rasa penasaranmu
Bagimu, rasa penasaran hanya akan menyesatkan. Kamu tidak lagi meladeni rasa penasaranmu ketika tertarik pada seseorang, tidak ada niat pula untuk sekadar mencari tahu media sosialnya. Kamu dapat dengan mudah mengabaikan rasa penasaranmu dan fokus pada hal-hal yang menyenangkan bagimu.
Baca Juga: 5 Perbedaan Cinta Diri dan Memanjakan Diri, Beda Banget Lho!
2. Kamu mudah mengubah perspektifmu
Sangat wajar apabila banyak orang terbawa perasaan ketika diberikan perhatian yang lebih, tetapi tidak denganmu yang telah berhasil mengendalikan perasaan. Kamu tidak lagi mengharapkan sesuatu yang lebih dari berbagai bentuk perhatian serta perlakuan manis dia kepadamu.
Kamu cenderung terus beranggapan dia yang mulai mendekat memberi perhatian karena rasa peduli sebagai sesama manusia. Ini merupakan hal yang bagus, sebab artinya kamu telah terbiasa untuk tak terbawa perasaan.
3. Kamu tak lagi berekspektasi tinggi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Manusia sering kali memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi, tetapi kamu menyadari itu tidak bagus bagi perasaanmu. Kamu menyadari bahwa ekspektasi dapat menghancurkan diri sendiri apabila tak menjadi kenyataan, pun disertai rasa kecewa. Kamu pun mulai lebih menghadapi realita tanpa perlu banyak-banyak berekspektasi, sehingga kamu tidak hancur oleh harapan tersebut.
4. Mempertahankan pemikiran logis, walaupun sangat menyukai kisah fiksi yang menyajikan percintaan romantis
Kamu memang masih menikmati kisah-kisah romantis yang banyak dihadirkan di drama maupun novel. Kamu masih terbawa perasaan juga oleh kisah-kisah romantis itu, namun tetap mempertahankan pemikiran logismu.
Alih-alih mengharapkan kisah romantis di drama menjadi kenyataan di hidupmu, kamu justru menganggapnya sarana hiburan kala banyak hal yang berat kamu lalui, sebab ceritanya cenderung manis. Tetapi tetap, kamu tidak menganggapnya dapat menjadi kenyataan, sepenuhnya fiksi yang menghibur.
Baca Juga: 5 Cara Mempertahankan Perasaan Hati yang Bahagia, Gak Gampang Labil!