TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pesan Penuh Motivasi dari Novel Catatan Juang

Novel tentang kehidupan, semangat, dan motivasi

Catatan Juang karya Fiersa Besari (gramedia.com)

“Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya. Tertanda, Juang.”

– Catatan Juang, halaman 7

Catatan Juang merupakan salah satu novel karya Fiersa Besari, seorang penulis sekaligus musisi Indonesia. Novel ini menceritakan tentang kisah Suar dan buku bersampul merah tak bernama yang ditemukannya saat hendak turun dari angkutan umum. Tak disangka, itu adalah sebuah buku harian yang berisi catatan tentang kehidupan, semangat, dan motivasi yang ditulis dengan penuh perasaan.

Catatan-catatan dalam buku itu berhasil memberikan semangat kepada Suar untuk bangkit dari keterpurukan dan menjalani hidup dengan lebih bermakna. Berikut adalah beberapa pesan yang penuh motivasi dari novel Catatan Juang ini.

1. Jadilah pendengar yang baik

ilustrasi orang sedang duduk dan mendengarkan (pexels.com/Matheus Bertelli)

“Jadilah sebaik-baiknya penyimak. Dunia yang terus bergerak hanya akan bisa diobservasi setelah kita berhenti membanggakan diri sendiri."

– Catatan Juang, halaman 20

Kita sering kali terlalu sibuk dengan diri sendiri dan mengabaikan pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan dari orang lain dan lingkungan sekitar. Jika kita mau diam sejenak dan mendengarkan dengan penuh perhatian, kita dapat belajar dari pengalaman orang lain dan melihat hal-hal dari perspektif yang berbeda. Ini tidak hanya membantu kita menjadi individu yang lebih bijaksana, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup kita dengan wawasan yang lebih mendalam.

2. Perlakukanlah orang lain dengan baik

ilustrasi seorang anak membantu ayahnya membersihkan dapur (pexels.com/Gustavo Fring)

"Lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau takkan keberatan. Jangan lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau akan marah dan kecewa." 

– Catatan Juang, halaman 25

Kita selalu ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, maka sudah seharusnya kita memperlakukan orang lain dengan baik pula. Jika ada perlakuan tertentu yang tidak kita sukai atau tidak ingin kita alami, maka kita juga tidak boleh memperlakukan orang lain dengan cara tersebut. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menciptakan interaksi dengan lingkungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.

3. Melangkahlah dan keluar dari zona nyaman

ilustrasi orang melangkah (pexels.com/Vinta Supply Co. | NYC)

“Kita senang sekali diam di tempat yang menurut kita paling nyaman, dan berhenti di titik di mana segalanya terasa begitu enak.”

– Catatan Juang, halaman 54

Kita seringkali terjebak dalam zona nyaman, yang membuat kita tidak menyadari bahwa kita menolak untuk berkembang atau mencapai potensi terbaik kita. Padahal kemajuan dan pertumbuhan sebenarnya terjadi di luar zona nyaman tersebut. Jika terlalu lama tinggal di dalam zona nyaman, kita mungkin melewatkan peluang untuk meraih impian dan tujuan yang lebih besar dalam hidup.

Baca Juga: 5 Fakta Novel Hujan-Tere Liye, Ada Urgensi Kesehatan Mental

4. Lawanlah rasa takut

ilustrasi orang mendaki gunung (pexels.comx/Ренат Гагарин)

“Kita adalah apa yang kita pikirkan, bukan apa yang mereka pikirkan. Kita adalah apa yang kita inginkan, bukan apa yang mereka inginkan. Tak usah berhenti melangkah. Jatuh dan terluka itu hal yang biasa. Semua akan menang pada waktunya.”

– Catatan Juang, halaman 67

Ketakutan seringkali menjadi penghalang besar dalam mencapai kesuksesan. Namun, dengan keberanian dan motivasi yang kuat, kita bisa mengatasi rasa takut tersebut. Penting untuk tetap teguh pada tujuan dan impian kita. Meskipun di sepanjang jalan mungkin ada rintangan atau ketidakpastian, jangan biarkan ketakutan menghentikan langkah kita. Teruslah melangkah maju, melewati setiap rintangan, karena pada akhirnya, kesuksesan akan menjadi milik mereka yang memiliki tekad teguh dan tidak pernah menyerah.

5. Jangan takut dengan penolakan

ilustrasi orang sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

“Karena penolakan adalah salah satu bagian dari perjuangan, berusahalah lebih gigih, dan berjuanglah lebih kuat. Jangan jadikan sebuah penolakan alasan untukmu menyerah.”

– Catatan Juang, hal 162

Dalam hidup, penolakan adalah hal yang lumrah dan merupakan bagian dari proses perjuangan menuju kesuksesan. Jangan biarkan penolakan menjadi alasan untuk menyerah atau menghentikan langkah kita menuju impian dan tujuan yang kita inginkan. Sebaliknya, gunakan penolakan sebagai motivasi untuk terus maju dan berkembang. Kita harus terus berusaha lebih keras dan lebih kuat.

Verified Writer

Milla

I am a learner.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya