TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Memulai Usaha dari Kamar Kos, Modal Kecil Untung Berlipat

#IDNTimesLife Lebih irit daripada langsung sewa tempat lain

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/Michael Burrows)

Memulai sebuah usaha mestinya bisa dengan modal sekecil mungkin dan tempat yang seadanya. Sebab jika belum apa-apa kamu telah dipusingkan oleh modal yang besar serta pemikiran harus langsung punya tempat usaha sendiri, nanti malah gak jadi. Gunakan saja kamar kosmu buat merintis usaha impian.

Ini akan sangat membantumu menghemat biaya bakal menyewa toko atau ruko. Dengan berusaha di kamar kos-kosan, dirimu juga menghemat biaya transportasi sebab mobilitasmu berkurang drastis. Tak perlu malu karena kamu cuma punya kamar kos ukuran 3x4 meter buat membangun mimpi.

Malah hebat sekali apabila dari ruangan sekecil itu dan dengan fasilitas yang minim, kelak usahamu bertambah besar. Bahkan dirimu dapat mempekerjakan lebih banyak orang untuk membantumu. Namun, bikin usaha di properti orang yang digunakan bersama-sama dengan penghuni lain juga tidak boleh sembarangan. Baca baik-baik ketujuh tips di bawah ini biar pemilik kos maupun kawan-kawanmu gak marah.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Dekorasi untuk Kamar Anak 

1. Jangan melanggar peraturan kos-kosan

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/Liza Summer)

Di setiap kos-kosan terdapat peraturan yang wajib dipatuhi oleh para penghuni. Aturan yang paling dasar misalnya, penyewa kamar gak boleh menyewakan kamarnya kembali kepada orang lain. Berarti, kamu tidak boleh nekat mengizinkan siapa pun menginap di kamarmu dengan memungut bayaran.

Jangan cari untung, misalnya sewa kamarmu sebenarnya 500 ribu rupiah. Tapi dirimu menyewakannya kembali ke orang lain 50 ribu rupiah per hari atau 1,5 juta rupiah jika sebulan penuh ada orang yang berminat. Aturan lain contohnya, anak kos dilarang memelihara hewan apa pun.

Makanya kamu gak bisa usaha ikan hias, landak mini, dan sebagainya. Begitu pula apabila lawan jenis sama sekali tidak boleh memasuki area kos-kosan. Jika pelanggan usahamu ada yang lawan jenis, kalian harus bertemu di luar. Selama tak ada peraturan yang dilanggar, usahamu bakal lancar dan gak ditutup paksa oleh pemilik kos.

2. Tidak mengganggu teman kos

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Usahamu gak melanggar peraturan di kos-kosan, tapi bisa saja mengganggu teman-teman. Sebagai contoh, pelanggan usahamu yang sesama jenis mulai banyak. Mereka terus berdatangan ke kamarmu dan sedikit banyak menciptakan kegaduhan.

Banyaknya orang asing yang masuk dan keluar area kos-kosan juga mengurangi tingkat keamanan kamar kawan-kawanmu. Lebih bijaksana apabila dirimu mengubah komunikasi, promosi, serta transaksi menjadi online agar pelangganmu tidak menyesaki kos-kosan. Gangguan lain contohnya, stok barang yang akan dijual sudah gak muat untuk disimpan di kamarmu.

Kemudian kamu mulai memakai lorong kos-kosan buat menaruhnya. Ini tentu mempersempit jalan yang bisa dilalui teman-temanmu. Kalau stok barangmu meningkat, pikirkan cara supaya laku lebih cepat sehingga tak menumpuk terlalu banyak. Atau, sewa satu kamar lagi khusus buat menyimpannya. Pemilik kos-kosan pasti senang bila dua kamarnya disewa sekaligus.

3. Siap jika tagihan air dan listrik naik

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak semua usaha berdampak besar pada pemakaian listrik serta air. Tapi jika usahamu misalnya cuci dan setrika karena suatu saat kamu ingin punya usaha laundry yang besar, tentu tagihan listrik dan air bakal meroket. Untuk mencuci pakaian orang, dirimu menggunakan mesin cuci yang ada di kos-kosan.

Kamu juga menyetrika hampir sepanjang waktu. Lalu pemakaian air pun meningkat. Wajar apabila pemilik kos meminta tarif khusus padamu. Jangan dirimu merasa bebas menggunakan listrik serta air sebanyak apa pun hanya karena itu sudah termasuk dalam fasilitas kos-kosan yang dibayar per bulan.

Ingat bahwa yang dimaksud fasilitas hanyalah untuk pemakaian satu orang penghuni kos. Bukan bebas digunakan buat menunjang usahamu. Meski usahamu baru berjalan sebentar, semua biaya operasionalnya tetap menjadi tanggung jawabmu sepenuhnya.

Baca Juga: 5 Tips Meletakkan Karpet di Kamar Tidur, Super Hangat dan Nyaman!

4. Kalau bisa pemilik dan teman kos jadi target pasar pertama

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Usaha baru masih dalam tahap uji coba. Walaupun kamu mengerjakannya dengan serius, pasar gak langsung terbentuk. Alangkah baiknya apabila orang-orang di sekitarmu tertarik dulu pada produk yang dihasilkan. Contohnya, kamu jago memasak. Impian terbesarmu adalah kelak punya rumah makan.

Dari kamar kos, dirimu dapat mulai menyusun menu serta menawarkannya pada sesama anak kos serta pemilik kos. Daripada kamu langsung menstok makanan matang, mending membuatnya sesuai pesanan dulu. Beri harga promo untuk mereka tanpa memangkas habis keuntunganmu.

Jangan lupa minta mereka memberikan masukan supaya usahamu makin berkembang. Lumayan apabila melalui mereka, usahamu dipromosikan dari mulut ke mulut. Lama-lama peminat masakanmu datang dari luar kos-kosan juga.

5. Menata kamarmu sebaik mungkin buat usaha dan istirahat

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/SHVETS production)

Usaha tertentu menuntutmu buat menyediakan ruang lebih baik untuk proses produksi, gudang, maupun melayani pelanggan. Padahal, kamar kosmu gak seberapa luas. Kamu harus punya kemampuan buat menatanya sebaik mungkin agar tidak ada ruang yang sia-sia. 

Dirimu dapat menggunakan kasur atau tempat tidur lipat supaya saat tak digunakan, ruangan terasa lebih longgar. Kamu pun bisa menjalankan usahamu dengan nyaman. Apalagi sebelum dirimu mampu menyewa satu kamar lagi atau kamar yang lebih luas. Pandai-pandailah memakai ruangan yang ada.

6. Pindah bila kamar kos sudah gak cocok buat usaha

ilustrasi usaha dari kamar kos (pexels.com/Kampus Production)

Sepandai-pandainya kamu dalam menata ruangan, jika usahamu makin berkembang tentu butuh tempat yang lebih luas. Jangan menyia-nyiakan kesempatan buat mengembangkan usahamu hanya karena dirimu telah terlalu nyaman menghuni kamar tersebut. Beranikan diri buat memindahkan usaha.

Ini sebabnya sejak awal memulainya, kamu mesti mulai menabung sebagian keuntungan. Agar sewaktu-waktu perlu pindah, dirimu tak lagi pusing tentang biayanya. Memindahkan usaha juga bisa menjadi solusi terbaik apabila pemilik kos atau sesama penghuni sepertimu mulai menunjukkan rasa tidak suka.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya