TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Enyahkan Rasa Iri dalam Diri, Benihnya Tetap Ada

Dengki jauhkan hidup dari kedamaian

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Liza Summer)

Benih kebaikan maupun keburukan ada dalam diri setiap manusia. Itu tidak dapat ditiadakan, termasuk benih iri atau dengki. Namun, kamu bisa cepat-cepat menyingkirkan rasa iri yang muncul.

Orang lain tidak akan mampu mengubah perasaanmu yang mendengki pada siapa pun. Terkadang makin seseorang menasihatimu buat gak iri, dirimu malah makin merasa benci pada nasib baik orang lain. Kamu yang paling berkuasa untuk mengatur perasaanmu.

Bila hingga saat ini dirimu masih sering merasa iri, mari berbenah diri. Coba lakukan tujuh tips berikut secara bersama-sama. Berhenti berpikir buruk tentang orang lain dan ketidakadilan terkait nasibmu.

1. Mensyukuri apa pun yang dimiliki

ilustrasi bahagia (pexels.com/Oleksandr P)

Kamu memang gak bisa memiliki segala hal di dunia ini. Namun, dirimu jelas bukannya tak punya apa-apa. Rasa iri pada orang lain gampang muncul jika kamu fokus pada hal-hal yang tidak dimiliki.

Orang lain yang mempunyainya menjadi sasaran dari rasa dengkimu. Sekarang arahkan perhatianmu pada apa saja yang ada dalam hidupmu dan belum tentu dimiliki orang. Jangan tergesa-gesa bilang gak ada, ya.

Pikirkan dengan cermat mulai dari kondisi fisik dan psikismu yang baik, pakaian yang dikenakan, tempat tinggal, kendaraan, sampai circle dan pekerjaan. Walaupun kamu tidak mempunyai sejumlah hal, daftar ini pasti juga panjang sekali. Menyadari banyaknya anugerah dalam hidupmu akan membuatmu lebih bersyukur dan jauh dari rasa iri.

2. Menghargai hak orang lain dalam memberi atau memilih

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Monstera Production)

Kamu mungkin juga berhak untuk diberi serta dipilih. Akan tetapi, orang lain lebih berhak buat menentukan akan memberikan sesuatu pada siapa atau memilihnya dalam suatu keperluan. Di sisi lain, banyak orang punya hak yang sama denganmu.

Jadi, jangan merasa paling berhak atas apa pun. Terkait pemberian, suka-suka orang yang akan menghadiahkan sesuatu saja. Kamu tak perlu terkesan memaksa siapa pun untuk mengutamakan dirimu.

Orang yang memberi atau memilih tentu punya pertimbangan pribadi yang wajib dihargai oleh orang lain. Sikapmu yang ingin diutamakan justru bisa bikin dia risi dan makin menghindari kamu. Ia cuma mau memberi dengan ikhlas dan untuk orang yang menurutnya lebih tepat.

Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Mencuri Kebahagiaan, Rasa Iri Salah Satunya

3. Mengakui kemampuan orang lain

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/fauxels)

Iri juga gampang timbul ketika kamu merasa lebih mampu dari orang lain, tetapi ternyata nasib kalian berbeda. Dia tampak lebih mujur daripada kamu. Apakah ini semata-mata persoalan keberuntungan?

Kalau kamu sering merasa begini, artinya ini bukan sekadar keberuntungan. Besar kemungkinan dirimu gak mampu mengakui kemampuan orang lain yang lebih tinggi darimu. Dirimu cenderung meremehkannya sehingga kamu merasa lebih pantas untuk sesuatu.

4. Sungguh-sungguh dalam mengusahakan keinginan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Kesungguhanmu dalam mengupayakan keinginan memang tidak menjamin kamu akan mendapatkannya. Namun, setelah upaya yang maksimal dirimu menjadi tahu betapa sulit memperoleh sesuatu yang diinginkan. Ketika ada orang lain yang mampu meraihnya, di hatimu timbul rasa kagum dan bukan iri.

Seandainya usahamu cuma setengah-setengah, kamu bakal kesal saat orang lain terlebih dahulu meraih sesuatu. Dirimu masih memiliki cadangan energi yang gak digunakan dengan baik dan malah sibuk mencemburui orang lain. Bekerja keraslah agar kamu mampu mengukur kepantasanmu buat mendapatkan sesuatu secara lebih objektif.

5. Lebih banyak memberi

ilustrasi memberi (pexels.com/Kampus Production)

Orang yang masih gampang iri umumnya hanya berperan sebagai penerima apa saja. Dalam hubungan, kamu jarang gantian memberikan sesuatu pada orang lain. Dirimu menjadi sibuk membandingkan apa yang diberikan seseorang padamu dengan apa yang diterima oleh orang lain.

Begitu tampak ada perbedaan yang kurang menguntungkanmu, kamu langsung jengkel. Ini berbeda sekali dengan orang yang lebih suka memberi. Kebiasaan melepaskan kepemilikan bakal membuatmu gak terlalu ambil pusing tentang apa yang dirimu dapatkan dari orang lain.

6. Percaya bahwa kamu punya rezeki dan pencapaian sendiri

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Sam Lion)

Hanya karena orang lain terlihat sedang kebanjiran nikmat hidup, apakah ini bermakna dia mengambil jatah rezeki dan pencapaianmu? Tentu saja tidak begitu sehingga tak ada gunanya kamu merasa kesal. Setiap orang telah diberi peluang rezeki dan pencapaian masing-masing.

Tinggal kamu menjemputnya dengan usaha. Bila dirimu belum memperoleh rezeki itu atau belum berhasil meraih keinginan, tidak berarti ada orang lain yang mengambilnya. Kunci lokermu gak bakal tertukar dengan kunci loker teman hanya karena kamu terlambat tiba.

Baca Juga: 6 Tanda yang Tunjukkan Kamu Sering Iri terhadap Kesuksesan Orang Lain

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya