TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Berbagi Makanan di Bulan Ramadan, Harus Tepat Sasaran

#IDNTimesLife Menu dan kemasannya gak boleh sembarangan

ilustrasi berbagi makanan (pexels.com/Julia M Cameron)

Salah satu kegiatan yang digencarkan banyak orang saat bulan Ramadan ialah berbagi makanan. Ini biasanya dilakukan menjelang waktu berbuka supaya orang-orang tidak perlu membeli makanan sendiri. Jika tahun ini kamu juga ingin melakukannya tentu sangat baik.

Berbagi pada sesama memang perlu dibiasakan. Dengan dirimu memulainya bertepatan dengan bulan puasa tahun ini diharapkan kebiasaan baik terus berlanjut ke bulan-bulan berikutnya. Meski sudah banyak orang di sekitarmu yang berbagi makanan untuk buka puasa, tidak ada salahnya kamu ikut meramaikan.

Akan tetap ada banyak orang yang memerlukan makanan gratis. Terlebih ketika harga pangan mengalami kenaikan, sekotak makanan berarti besar bagi mereka yang membutuhkan. Sebelum memulainya, simak dulu keenam tipsnya.

1. Tidak harus makanan berat untuk berbuka

ilustrasi berbagi bahan makanan (pexels.com/cottonbro studio)

Makanan yang dapat dibagikan di bulan puasa tidak terbatas hanya pada makanan berat yang terdiri dari nasi, sayur, serta lauk. Segala jenis makanan termasuk bahan mentah juga bisa diberikan. Sesuaikan dengan bujet serta pertimbanganmu. 

Apabila kamu melihat di sekitarmu sudah banyak orang atau organisasi yang membagikan makanan berat bakal berbuka, tak ada salahnya dirimu memberikan bahan mentah. Misalnya, beberapa liter beras dan minyak atau kombinasi sembako lainnya. Bahan mentah tersebut sangat membantu penerima buat memasak di rumah.

Bila anggaran untuk berbagi sembako dirasa berat, kamu juga bisa berbagi sekantong sayuran yang dapat dimasak atau makanan dan minuman ringan. Seperti sekotak biskuit serta minuman kemasan. Semua itu akan tetap bermanfaat. 

2. Sayur dan lauk dipisah

ilustrasi berbagi makanan (pexels.com/Julia M Cameron)

Kalau kamu ingin berbagi makanan siap santap, perhatikan betul pengemasannya. Biasanya makanan bakal berbuka mulai dibagikan jam 15.00. Artinya, pengemasannya lebih awal lagi. Padahal, waktu berbuka masih beberapa jam lagi.

Jika nasi, sayur, dan lauk dicampur tentu ketika dibuka nanti bentuk serta rasanya menjadi kurang baik. Terutama buat nasi bungkus, minta pada pemilik warung supaya sayur dan lauknya dikemas terpisah dari nasi. Bahkan jika sayurnya dioseng, pengemasan terpisah akan membuat makanan dalam kondisi yang lebih baik saat disantap.

Paling aman memakai kemasan kardus dengan kotak mika bersekat untuk memastikan nasi tidak bercampur dengan lauk serta sayurnya. Selain nasi tak basah oleh kuah dari sayur, juga menjaganya biar gak gampang basi. Proses memasaknya kan, sudah dari siang.

3. Hindari makanan yang terlalu pedas

ilustrasi menyantap makanan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selain pengemasan, menu bakal berbuka juga wajib dipertimbangkan dengan baik. Setelah 12 jam perut dalam keadaan kosong, konsumsi makanan yang amat pedas tentu menaikkan asam lambung. Maka beberapa menu sebaiknya dihindari, contohnya ayam geprek atau olahan mi dengan level kepedasan tinggi.

Sekalipun kedua menu tersebut lezat disantap di hari biasa, untuk berbuka puasa dapat menimbulkan masalah pencernaan. Sama-sama olahan ayam, pilih saja ayam goreng atau ayam bakar dengan sambal terpisah. Begitu juga dengan olahan mi, pilih mi goreng yang gak pedas dan cukup disediakan cabai rawit.

Makanan yang tak terlalu pedas dapat dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Walaupun kamu memberikannya pada orang dewasa yang sedang dalam perjalanan pulang dari bekerja, nanti mungkin diberikan pada anak di rumah. Pastikan menunya cocok buat buka puasa serta segala usia.

Baca Juga: 5 Manfaat Positif dari Kebiasaan Berbagi, Sudah Melakukan?

4. Antisipasi kerumunan dan berebutan

ilustrasi menyantap makanan (pexels.com/Timur Weber)

Pembagian makanan gratis selalu menarik minat banyak orang. Tentu ini lebih baik daripada kegiatan berbagimu sepi peminat. Namun, kamu harus mengantisipasi kerumunan dan aksi berebut yang bikin suasana tidak kondusif.

Jika dirimu ingin membagikannya di tepi jalan, pastikan jangan mengulurkannya pada kendaraan yang masih melaju. Salah-salah malah aksimu menyebabkan kecelakaan terutama untuk pengendara motor. Lakukan di dekat lampu lalu lintas sehingga kamu dan teman-teman dapat membagikannya ketika lampu merah. Kemasan kudu mudah dibawa seperti dalam kantong plastik.

Dapat pula kalian terbagi dalam beberapa tim yang masing-masing membawa paket makanan. Datangi titik-titik tertentu dan langsung berikan makanan tersebut pada beberapa orang yang ada di sana seperti penyapu jalan, penarik becak, dan sebagainya. Dengan begini, kalian terhindar dari dikerumuni terlalu banyak orang sebab paket yang dibawa pun terbatas serta kalian sudah tahu target penerimanya.

5. Utamakan orang yang tidak mampu atau dalam perjalanan

ilustrasi berbagi minuman (pexels.com/Yura Forrat)

Berbagi makanan pada siapa pun tentu baik. Tak terkecuali jika kamu ingin memberikannya pada teman-teman di kantor. Pasti mereka gak menolak. Akan tetapi dengan keterbatasan jumlah makanan yang akan dibagikan, orang yang kurang mampu mesti diprioritaskan.

Ini bikin pemberianmu jauh lebih bermanfaat. Mereka terhindar dari kelaparan kalau-kalau sampai waktu berbuka tiba belum punya uang untuk membeli seporsi makanan. Sekotak makanan darimu membantu mereka mempertahankan hidup. Orang yang lebih mampu dapat membelinya sendiri.

Selain orang dengan tingkat ekonomi rendah, orang yang dalam perjalanan juga mesti diutamakan. Mereka masih ada di jalan ketika waktu berbuka tiba. Daripada mereka membeli makanan, lebih baik bila menerimanya darimu sehingga dapat berhemat dan menyegerakan berbuka. 

Menyiapkan makanan untuk buka puasa bersama warga di masjid kompleks juga baik. Akan tetapi kalau kamu melihat masih banyak orang di luar kompleks yang lebih memerlukan makanan sedangkan anggaran berbagi terbatas, dahulukan mereka. Tetangga-tetanggamu bisa makan di rumah masing-masing.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya