TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Aman Temui Kenalan dari Medsos, Jangan Datang Sendirian!

Gak usah buru-buru mau diajak kopi darat

ilustrasi perkenalan (pexels.com/William Fortunato)

Jika kamu bisa membawa pertemanan di dunia maya ke dunia nyata tentu baik. Perkenalan secara langsung akan membuat kalian lebih dekat dan ke depan bisa lebih sering bertemu buat berbagai keperluan. Terlebih dirimu tipe orang yang senang menjalin pertemanan dan bertemu dengan banyak orang.

Sebanyak apa pun kawanmu di media sosial tentu terasa tidak sama dengan pertemanan di dunia nyata. Meski bukan dalam rangka mencari jodoh, kopi darat dengan teman maya perlu dilakukan apabila kalian merasa saling cocok. Akan tetapi, kamu juga tak boleh mengendurkan kewaspadaan.

Bagaimanapun juga, mengenal seseorang melalui media sosial bisa amat berbeda dengan ketika kalian berjumpa. Banyaknya kasus kriminal yang berawal dari pertemanan di dunia maya wajib menjadi perhatianmu. Bukannya terlalu penakut, tetapi amankan dirimu dengan keenam tips berikut.

1. Makin lama kenal di medsos sebelum bertemu makin baik

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Barakat Zeewaneh)

Jangan buru-buru merencanakan pertemuan dengan teman medsos apabila kalian baru sebentar saling mengikuti akun. Jalin komunikasi secara cukup intensif selama minimal setahun sebelum kalian bertemu di dunia nyata. Kecuali, kalian jelas ada keperluan pekerjaan.

Kamu tahu siapa dia meski belum pernah bertemu langsung, begitu pula sebaliknya. Misalnya, dirimu seorang penulis. Kemudian ada editor dari suatu media massa atau penerbit yang tertarik dengan salah satu tulisanmu. Kalian memang tidak mengenal secara langsung. Akan tetapi, ada hubungan pekerjaan yang jelas.

Melalui penelusuran di ruang maya, kamu juga dapat memastikan kebenaran tentang profilnya sebagai editor. Untuk situasi seperti di atas, pertemuan dapat disegerakan. Namun, kalau kalian gak ada hubungan apa-apa sebelumnya bersikaplah jauh lebih hati-hati. Baik dia sesama jenis maupun lawan jenis, jangan terlalu mudah percaya.

2. Beberapa kali pertemuan awal wajib bawa teman atau saudara

ilustrasi perkenalan (pexels.com/Thirdman)

Jangan datang sendirian untuk bertemu seseorang yang selama ini hanya dikenal melalui medsos. Terlebih profilnya tidak jelas. Kalian benar-benar dua orang asing yang tak sengaja berjumpa di dunia maya. Memang belum tentu ia jahat, tetapi berhati-hati lebih baik. 

Kamu bisa memberitahukan rencanamu membawa teman padanya atau tidak. Tanda bahaya sangat kuat apabila dirimu bilang akan datang bersama teman atau saudara dan dia menolak keras. Seharusnya ia tahu bahwa hal seperti itu wajar karena kalian belum pernah bertemu sebelumnya.

Bahkan datang bareng kawan atau saudara ini perlu dilakukan sampai beberapa kali perjumpaan. Jangan cuma di pertemuan pertama sebab orang yang punya niat kurang baik mungkin baru akan beraksi di kesempatan berikutnya. Dengan beberapa pertemuan kamu ditemani sahabat atau saudara, ia juga membantumu membuat penilaian tentang kawan maya ini.

3. Bertemu di tempat-tempat yang ramai

ilustrasi pertemuan (pexels.com/Tim Douglas)

Lokasi pertemuan juga gak boleh tempat-tempat yang sepi. Dia harus mau diajak kopi darat di tempat yang selalu ramai bahkan ada petugas keamanannya. Misalnya, di pusat perbelanjaan. Jangan mau apabila ia mengajakmu bertemu di tempat yang cenderung sepi apa pun alasannya.

Seperti dia bilang agar kalian lebih enak dalam mengobrol dan tidak terganggu oleh suara orang-orang di sekitar. Ruangan-ruangan privat juga wajib dihindari meski dalam satu bangunan itu sesungguhnya ada banyak orang. Contohnya, pertemuan di ruang karaoke dan kamar hotel.

Sekalipun kalian sesama cewek misalnya, tidak ada yang tahu bahaya apa yang coba disembunyikannya di balik dinding-dinding ruangan itu. Temui dia di tempat yang memungkinkan semua orang melihat kalian. Kalau tak ada niat jahat darinya, tentu ia dengan senang hati bersedia.

Jangan mau pula apabila sehabis kalian bertemu di keramaian, dia mengajakmu bergeser ke lokasi yang sepi. Bertahanlah di tempat ramai dari awal sampai akhir pertemuan. Bila dia mendesak, mending kamu pulang saja. Hindari termakan dalih-dalihnya.

Baca Juga: 7 Alasan Circle Pertemanan dapat Mempengaruhi Pola Pikir

4. Jangan mau jika setelah pertemuan, dia minta aneh-aneh

ilustrasi melihat HP (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang gak baik tahu bahwa niatnya sering kali tidak bisa dilancarkan begitu kalian berjumpa. Ia cukup sabar untuk menunggu sampai kalian jadi bertemu. Bahkan mungkin dia menanti hingga beberapa kali pertemuan dengan harapan kamu telah lebih memercayainya.

Contoh permintaan yang aneh ialah tiba-tiba ia meminjam uang padamu. Walaupun kamu pasti juga pernah dimintai bantuan keuangan oleh orang lain, umumnya hanya orang-orang terdekatmu. Seperti tetangga sekitar rumah, saudara, atau kawan yang akrab. 

Teman yang baru-baru ini mengenalmu semestinya malu kalau hendak meminjam uang. Apalagi dirimu tak melihatnya seperti selayaknya orang dengan kesulitan ekonomi. Langsung saja bersikap tegas dengan mengatakan kamu gak punya uang. Makin dia memaksa berarti makin red flag.  Begitu pula bila ia kemudian memutuskan hubungan. Kesimpulannya, niatnya berteman denganmu hanya untuk uang.

5. Tolak ajakan pergi bersamanya dan temannya bila kamu sendirian

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Vanessa Garcia)

Kalau dia datang bersama teman atau seseorang yang diakuinya sebagai saudara sedangkan kamu sendirian, jangan mau diajak ke mana-mana lagi. Meski kalian semua cowok atau cewek, dua lawan satu tidaklah imbang. Bila mereka berniat jahat padamu, mudah sekali untuk melumpuhkanmu.

Apalagi jika temannya lebih dari satu atau nanti di perjalanan ternyata ia menemui beberapa orang lagi. Demi keamanan diri, lebih baik kamu mengantisipasi kemungkinan terburuknya. Waspadai aksi kejahatan dengan cara satu orang mengemudikan kendaraan dan satu orang atau lebih mengeksekusi target korban.

Untuk kalian pergi bersama, pastikan dirimu juga membawa kawan yang bisa memberimu perlindungan. Seramah apa pun mereka kelihatannya, tolak ajakan bepergian dengan halus bila dirimu cuma seorang diri. Jangan mengedepankan pikiran positif ketika kamu tidak tahu siapa sesungguhnya orang-orang yang dihadapi.

6. Saat akhirnya kalian pergi berdua saja, beri tahu orang terdekatmu

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Walls.io)

Tentu gak mungkin kamu selamanya ditemani ketika bertemu dengannya. Seiring dengan kalian makin mengenal di dunia nyata, boleh-boleh saja dirimu pergi berdua dengannya. Namun, jangan lupa pamit pada orang-orang terdekatmu. Yaitu, orang yang tinggal serumah denganmu atau care sama kamu, termasuk kawan kos dan sahabatmu.

Beri tahu mereka tentang kamu akan pergi dengan siapa, ke mana, dan kira-kira kembali jam berapa. Dengan begitu, mereka akan segera mencari tahu keberadaanmu apabila hingga jam yang disebutkan dirimu belum juga pulang. Sebaiknya ada setidaknya satu orang terdekatmu yang tahu nama akun media sosialnya dan menyimpan foto teman barumu itu. 

Jangan dirimu hanya memberikan gambaran yang terlalu umum seperti akan bertemu kawan cowok atau cewek. Ceritakan awal perkenalan kalian di dunia maya. Cegah pikiran untuk terlalu menjaga kehidupan pribadimu. Dalam situasi kamu belum lama mengenal seseorang, bahaya dapat timbul dari hal-hal tentangnya yang dirahasiakan.

Memperluas pertemanan memang menyenangkan. Hubungan yang tak hanya di dunia maya juga terasa lebih memuaskan. Akan tetapi, bersikaplah hati-hati saat kamu akan menemui orang baru. Jangan terlalu berekspektasi dan memercayai bahkan meski dia tampak baik sekali di dunia maya. Waktu akan membuktikan ia sebaik citranya di medsos atau palsu belaka.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Tidak Dianggap Penting dalam Circle Pertemanan, Cek Guys!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya