TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Beradaptasi di Lingkungan Rumah yang Suka Kumpul-kumpul

#IDNTimesLife Meski sibuk, sempatkan datang sesekali

ilustrasi tetangga (pexels.com/Anna Shvets)

Kamu yang masih muda dan punya segudang kesibukan biasanya paling malas ikut kumpul-kumpul bersama warga. Namun, bagaimana kalau kamu membeli atau mengontrak rumah di lingkungan yang masyarakatnya masih suka kumpul-kumpul?

Isi acaranya macam-macam. Dari sekadar mengobrol, arisan, olahraga bersama, kegiatan keagamaan, piknik warga, dan sebagainya. Sebaiknya kamu gak bersikap terlalu pasif, ya. Bagaimanapun, dirimu menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Supaya kamu tidak dikucilkan, beradaptasilah dengan cara sebagai berikut:

1. Walaupun gak selalu bisa ikut, pastikan kamu gak absen terus

ilustrasi kumpul-kumpul (pexels.com/Matheus Bertelli)

Dari sekian banyak acara kumpul-kumpul di lingkungan rumahmu, ikuti saja yang waktunya gak bentrok dengan kesibukanmu. Sekalipun kamu tak bisa menghadiri semuanya, kemunculanmu sesekali menunjukkan bahwa kamu masih menjadi bagian dari mereka.

Kalau kamu terlalu cuek dan kelihatan di rumah tetapi tidak mau menghadiri satu pun acara, warga pasti memandangmu miring. Kamu dinilai tak mau bergaul dengan mereka alias sombong. Nanti jika mereka capek mengundangmu yang gak pernah mau datang lantas tidak lagi memedulikan dirimu, kamu merasa tak dianggap.

Baca Juga: 5 Aturan Tak Tertulis dalam Bertetangga, Jangan Egois!

2. Sesekali bersedia rumahmu dijadikan tempat perkumpulan

ilustrasi kumpul-kumpul (pexels.com/Athena)

Biasanya acara kumpul-kumpul seperti ini diadakan bergiliran di rumah warga atau gedung pertemuan bila ada. Sebagai bentuk kebersamaan, bersedialah kalau sesekali rumahmu menjadi tempat warga berkumpul. Apalagi jika rumahmu cukup luas.

Dengan bersedia menjadi tuan rumah, orang-orang telah menandai kamu sebagai warga yang aktif berkontribusi dalam kegiatan bersama. Toh, acaranya paling cuma 1 sampai 2 jam. Anggap saja sekalian kamu menyambung tali silaturahmi dengan para tetangga.

3. Menyumbang konsumsi

ilustrasi kumpul-kumpul (pexels.com/Julia M Cameron)

Di mana ada kumpul-kumpul, di situ pasti ada kebiutuhan akan makanan dan minuman. Bahkan jika konsumsi bukan hal wajib karena acaranya cuma sebentar, mereka tentu tidak menolak kalau ada yang menyediakannya. 

Terlebih ketika kamu tak bisa berkontribusi lebih banyak dalam acara tersebut. Sumbangan konsumsi darimu menjadi pengganti kehadiranmu. Toh, menyumbang konsumsi tak harus semuanya. Jika makan besar sudah ditanggung kas warga misalnya, kamu bisa menyumbang buah dan kue.

4. Saat tidak bisa hadir, tanya pada tetangga yang datang tentang hasil pertemuan kemarin

ilustrasi kumpul-kumpul (pexels.com/Sir Lodi)

Jangan malah diam saja, ya. Bila kamu tidak hadir dan tak bertanya tentang hasil pertemuan warga kemarin atau jalannya acara, dirimu akan dinilai gak peduli. Pokoknya, kamu jangan cuma menunggu diberi tahu. 

Apabila warga yang tidak hadir dimintai pendapat melalui grup WA, kamu juga harus menjawabnya. Hindari selalu mengatakan kamu ikut yang lain saja. Kalau ada beberapa pilihan, memilihlah. Namun, jangan pula terlalu cerewet dan banyak kritik padahal kamu gak pernah datang di acara warga.

Baca Juga: 5 Cara Santai Tanggapi Pembandingan saat Acara Kumpul-kumpul

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya