TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Teman Lawan Jenis Baper dengan Perhatianmu

Niatmu bercanda malah dianggap serius

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Heber Vazquez)

Berteman dengan lawan jenis hampir tak terelakkan dalam keseharian. Di kantor atau kampus, kamu gak mungkin menutup diri dari kawan berjenis kelamin berbeda. Kalian tidak hanya dipertemukan di satu tempat, melainkan juga dituntut buat sering bekerja sama. Maka di luar urusan pekerjaan atau kuliah pun, pertemanan kalian tetap berlanjut. 

Selayaknya kawan pada umumnya, pasti dirimu juga menunjukkan perhatian sekadarnya pada teman lawan jenis. Gak mungkin kamu bersikap cuek sekali padanya seperti orang asing. Akan tetapi, perhatianmu ternyata malah bikin dia baper. Ia tersipu-sipu oleh bentuk perhatianmu dan bisa jadi sampai salah mengira dirimu menyukainya lebih dari teman biasa.

Perasaannya yang begitu tersanjung oleh perhatianmu pasti ada sebabnya. Kamu kudu segera berintrospeksi dan lebih hati-hati ke depannya. Takutnya dia tambah baper oleh setiap perhatian yang menurutmu masih wajar. Gak ada asap kalau tak ada api. Mungkin perasaannya terhanyut oleh perhatianmu karena lima hal ini.

1. Dia belum pernah mendapatkan perhatian seperti itu dari lawan jenis

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Budgeron Bach)

Misalnya, kamu memberinya cokelat di hari Valentine. Dirimu sudah biasa memberikannya pada teman-teman tanpa pandang jenis kelamin. Sementara salah satu kawanmu baru kali ini mendapatkan cokelat dari teman lawan jenis. Tentu perasaannya menjadi berbeda dengan penerima cokelatmu yang tahun-tahun sebelumnya juga kebagian.

Akan ada percikan emosi yang amat menyenangkan dalam diri temanmu tersebut. Bahkan sekalipun dirimu memberikannya dengan biasa-biasa saja tanpa didahului makan malam romantis atau kalian berduaan saja. Namun, perasaannya telanjur melambung. Pengalaman pertama diperhatikan oleh lawan jenis dengan cara seperti yang kamu lakukan terasa sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan baginya.

Bila kamu melihat tanda-tanda seseorang baper dengan bentuk perhatianmu, lebih baik segera memperjelas konteksnya. Masih dengan contoh cokelat Valentine di atas, dirimu bisa mengatakan bahwa kamu juga memberikannya ke sejumlah teman. Semoga sama seperti mereka, ia pun mau menerima dan menikmatinya sebagai tanda pertemanan yang tulus di antara kalian.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Kakeibo, Seni Menabung Ala Jepang

2. Saat dia tanya alasan, jawabanmu seperti rayuan

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Trần Long)

Masih menggunakan contoh seperti dalam poin pertama. Salah seorang kawan lawan jenismu bertanya alasan dirimu memberikan cokelat padanya padahal ia bukan pacarmu. Jawabanmu adalah karena dia istimewa bagimu dan belum berpacaran kan, status kalian sekarang. Ke depan siapa yang tahu?

Jawaban seperti itu tentu membuatnya mengartikan cokelatmu sebagai bagian dari usahamu membuka peluang buat kalian jadian kapan-kapan. Dirimu mengatakannya sambil tertawa-tawa layaknya lagi bercanda. Akan tetapi, kata-katamu tetap menyimpan makna adanya harapan hubungan kalian bakal lebih dari sekadar pertemanan.

Ia lebih fokus pada ucapanmu daripada caramu mengatakannya. Biar lawan bicara tidak salah paham lagi, jawablah pertanyaannya tentang alasan dengan hati-hati. Kamu bisa bilang itu memang kebiasaanmu biar akrab dengan kawan-kawan. Atau bila baru tahun ini dirimu melakukannya, bilang bahwa kamu bakal berusaha menjadikannya rutinitas tahunan.

3. Perhatianmu sangat sesuai dengan kebutuhannya

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Katerina Holmes)

Kamu seperti amat memahami apa yang diinginkannya, memedulikannya, dan berusaha mewujudkan. Misalnya, kawan yang lawan jenis kerap bercerita betapa pasangannya cuek dan gak romantis. Pasangannya tidak pernah mengingat tanggal ulang tahunnya sehingga otomatis perayaan serta kado juga tak diperolehnya.

Lalu pada suatu hari, dirimu membuat perayaan kecil untuk ulang tahunnya. Seandainya kamu berjenis kelamin sama dengannya, ia merasa senang tetapi gak sampai baper. Sementara dengan perbedaan jenis kelamin, dia berpikir dirimu sedang berusaha menggantikan sosok pasangannya. Ia hampir yakin kejutan ulang tahun ini bukan sekadar kamu lagi iseng atau gabut.

Namun, dirimu ingin membahagiakannya. Dengan kata lain, kamu seperti hendak menggeser posisi pasangannya dengan mengisi celah perhatian yang diabaikannya. Kalau tampaknya ia baper, dalam waktu dekat buatkan juga perayaan ultah untuk teman lawan jenis yang lain. Tentu dengan melibatkan beberapa kawan supaya kalian gak terkesan terlalu intim dan orang yang berbeda menjadi sama bapernya.

4. Persis adegan di novel atau film romantis

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Trần Long)

Penyuka novel dan film romantis bisa sangat terpengaruh oleh beberapa adegan. Bahkan mereka terkadang seperti punya pacar khayalan sesuai dengan tokoh yang sangat diidolakannya. Sampai kalimat dalam percakapan tokoh tersebut dengan pujaan hatinya saja masih diingat dengan baik. 

Ketika kamu tanpa sengaja melakukan sesuatu seperti yang dilakukan tokoh idolanya pada kekasihnya dalam karya fiksi, temanmu seketika baper. Kalian bak menjalani reka adegan layaknya dalam film atau novel tersebut. Bapernya bukan karena ia sungguh-sungguh tertarik padamu. Ada bias yang besar akibat film yang pernah disaksikannya atau novel yang dibacanya.

Dia seperti setengah hidup di dunia fiksi dan kamu mendadak muncul melengkapi imajinasinya tetapi di dunia nyata. Baper yang begini biasanya gak bertahan terlalu lama. Sebab dirimu juga hampir tak mungkin secara kebetulan kembali melakukan hal-hal lain seperti adegan dalam film atau novel. Ia bakal segera sadar bahwa dirimu dan apa yang dilakukan gak ada hubungannya dengan pacar khayalannya.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya