TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Sudah Berinvestasi Leher ke Atas, Cerdas dan Bijak

Memengaruhi caramu bersikap pada orang lain

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Investasi leher ke atas berarti mengalokasikan waktu, energi, dan biaya untuk meningkatkan kepandaian, kebijaksanaan, serta attitude. Hasil investasi tidak berupa materi, meski secara tak langsung dapat pula mendatangkan kekayaan di kemudian hari. Hasil investasi yang paling cepat dirasakan adalah perubahan cara pandangmu tentang segala hal yang menjadi makin baik.

Investasi ini tidak kalah penting dari investasi yang bertujuan untuk menggemukkan pundi-pundi. Kalau kamu sekadar memburu materi tanpa berinvestasi leher ke atas, kekayaan yang dimiliki malah bisa cepat lenyap dan sikapmu pada orang lain menjadi kurang baik. Cek apakah dirimu telah berinvestasi leher ke atas atau belum dengan memperhatikan kelima tanda ini.

1. Memprioritaskan pendidikan

ilustrasi wisuda (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu tidak termakan pendapat sejumlah orang yang mengatakan bahwa pendidikan tinggi tak penting. Alasan mereka, orang yang gak sekolah saja bisa kaya. Namun, menurutmu tujuan utama pendidikan memang bukan buat menciptakan tambang uang setelah lulus.

Pendidikan ialah proses membuka pikiran sehingga wawasan bertambah luas. Ilmu yang diperoleh dari pendidikan yang ditempuh diharapkan bisa memberi banyak manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Terlepas dari adanya sejumlah orang yang mampu mencapai kesuksesan dengan latar belakang pendidikan formal kurang bagus, kamu tak pernah ingin berhenti sekolah atau kuliah.

Buatmu, kesempatan mencari ilmu harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Titel otomatis diperoleh setiap orang yang menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Akan tetapi, manfaat terbesar dari pendidikan ialah menjauhkanmu dari kebodohan.

Baca Juga: 3 Tips Habiskan Uang dengan Bijak, Utamakan Kebutuhan Bukan Keinginan

2. Terus mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika kamu berinvestasi leher ke atas, pengembangan diri dan peningkatan keterampilan merupakan dua hal yang senantiasa dilakukan. Dirimu tak hanya mengandalkan pendidikan formal lalu setelahnya tidak belajar apa-apa lagi. Pengembangan diri dan peningkatan keterampilan selanjutnya lebih menjadi tanggung jawabmu sendiri.

Dengan melakukan kedua hal tersebut, pengaruh positifnya pada karier serta kehidupan pribadimu juga banyak. Kamu lebih mungkin menaiki tangga karier dibandingkan kawan yang ogah-ogahan dalam mengembangkan diri dan meningkatkan skill. Pengalamanmu tidak cuma melimpah, tetapi benar-benar memberi manfaat luas.

Kamu punya kapasitas yang lebih besar untuk menangani berbagai hal sulit. Ketenanganmu terbentuk dan menggantikan kepanikan yang mudah timbul dalam diri yang tak berkembang serta skill-nya pas-pasan. Dalam beberapa tahun saja sejak lulus kuliah, kamu sudah menunjukkan diri yang makin mengagumkan baik dalam penguasaan suatu bidang maupun karakter.

3. Rutin membaca

ilustrasi membaca buku (pexels.com/George Milton)

Membaca adalah jalan untuk mencari ilmu. Pendidikan formal selalu mengandung kegiatan membaca secara intensif. Kalau kebiasaan membaca ini tidak ditinggalkan selepas pendidikan formal selesai, berarti dirimu memahami pentingnya investasi leher ke atas.

Pilihan buku bacaanmu dapat beragam, dari nonfiksi sampai fiksi. Akan tetapi, semuanya memilikinya kualitas yang baik sehingga kamu memperoleh banyak manfaat dari kegiatan membaca. Guna memenuhi kebutuhanmu akan bacaan berkualitas, dirimu tidak keberatan mengeluarkan uang yang tak sedikit.

Menurutmu, pengeluaran untuk membeli bacaan bagus masih lebih kecil daripada manfaat yang akan didapatkan. Walau buku itu cuma akan dibaca sekali, kamu tidak merasa sayang. Setiap hal di dalamnya bakal mengendap dalam pikiranmu dan gak lenyap begitu saja.

4. Memperhatikan kualitas pertemanan

ilustrasi teman kantor (pexels.com/olia danilevich)

Keberhasilan investasi leher ke atas tak hanya dipengaruhi oleh dirimu, tetapi juga orang-orang di sekitarmu. Ini sebabnya kamu memiliki kesadaran untuk memfilter orang-orang dalam lingkaran terdekatmu. Kualitas pertemanan menjadi pusat perhatianmu.

Kamu membatasi diri buat cuma berkawan dekat dengan orang-orang yang energinya positif dan mengurangi interaksi dengan orang-orang yang negatif. Teman dengan positive vibes penting untuk mempertahankan semangatmu. Cara pandang mereka yang luas juga membantumu melihat dunia dengan lebih baik.

Dengan begitu, kamu mampu membedakan dengan tepat mana kesempatan yang perlu dimanfaatkan dengan godaan dan jebakan dalam hidup. Dirimu gak meremehkan orang-orang di luar circle terdekatmu. Akan tetapi, kamu tahu siapa saja yang berpengaruh baik untukmu dan siapa yang gak perlu terlalu dekat denganmu karena berpotensi merusakmu.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Suka Menyalahkan 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya