TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pentingnya Pura-pura Gak Tahu Soal Penghasilan Teman, Diam Saja

Hubungan lebih seru tanpa bahasa materi melulu

ilustrasi tiga pria (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Dalam pergaulan, pemahaman tentang etika amat utama. Tidak semua hal yang kamu ketahui tentang teman-temanmu perlu ditunjukkan di depannya, apalagi orang lain. Jika itu dilakukan, mereka bisa merasa tidak nyaman, malu, bahkan marah.

Termasuk kalau kamu tahu mengenai pendapatan per bulannya, sebaiknya tetaplah berpura-pura gak mengerti. Sebab begitu kamu berperilaku yang menunjukkan pengetahuanmu atas gajinya, akibatnya luas dan lebih banyak negatifnya. Sebaliknya, pura-pura tidak mengerti total uang yang dibawanya pulang memberikan lima manfaat berikut.

1. Menghindarkannya dari rasa malu, jika penghasilannya kecil

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Liam Moore)

Kamu mungkin tahu sekali kisaran penghasilannya dan itu tergolong rendah bila dibandingkan dengan pendapatanmu sendiri atau rata-rata orang. Namun, jangan bersikap mengasihaninya meski di dalam hatimu ada perasaan itu.

Orang dapat malu berat, bila penghasilannya yang tak seberapa, diketahui oleh teman sebaya yang gajinya berlipat-lipat darinya. Dia bakal insecure. Amankan pengetahuan tentang pendapatannya buat diri sendiri saja. Jangan sampai kamu menyebarkannya pada orang lain dengan tujuan apa pun.

Baca Juga: 7 Tips Menanyakan Orang tentang Penghasilan, Topik Sensitif!

2. Cegah orang lain memanfaatkannya bila pendapatannya besar

ilustrasi percakapan (pexels.com/Edmond Dantès)

Kalau kecilnya pendapatan seseorang tak boleh seenaknya diberitahukan pada orang lain, bagaimana dengan penghasilan yang lebih besar? Sama saja, hindari kamu mengubahnya menjadi pengetahuan semua orang. Sekalipun tanda-tanda kalau dompetnya tebal sudah terlihat, biarkan orang lain menarik kesimpulan sendiri. 

Kualitas pertemananmu dapat dilihat dari kemampuanmu menjaga hal-hal pribadi tentang kawan. Tidak terkecuali mengenai pendapatannya yang cukup diketahui olehmu saja. Apabila kamu memberitahukannya ke orang-orang, nanti ada yang ingin memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.

3. Kamu mungkin tahu pemasukannya, tetapi tidak soal pengeluarannya

ilustrasi dua pria (pexels.com/Nguyen Huy)

Pengetahuanmu terkait penghasilan teman bisa memudahkanmu memberikan cap hidupnya sudah makmur atau belum. Padahal, kehidupan yang sejahtera atau sengsara dapat dipengaruhi oleh perbandingan antara pemasukan dengan pengeluaran.

Meski pendapatannya lebih kecil darimu, misalnya, boleh jadi pengeluarannya pun tak lebih besar dari pengeluaranmu. Jadi, kalau dihitung-hitung, uang yang dapat disisihkannya per bulan juga lumayan banyak.

Lebih baik kamu menutup mata pada soal nominal pendapatannya, bila tak ingin terjebak pada pemikiran yang dangkal. Seperti dirimu dengan mudahnya menyimpulkan hidupnya pasti serba kekurangan.

4. Supaya tak suka mengomentari belanjaan dan semua yang dipakainya

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Sam Lion)

Makin banyak komentarmu terhadap pilihan-pilihan pribadi seseorang, makin dia tak nyaman berada di dekatmu. Contohnya, kamu tahu bahwa gaji kawan gak seberapa. Lalu ia membeli beberapa barang yang cukup mahal.

Tanpa berpura-pura tidak tahu mengenai penghasilannya, kamu bakal gak tahan untuk mempertanyakan sumber uangnya. Ini tentu bikin dia tersinggung. Dirimu sudah berpikir aneh-aneh, padahal dapat saja dia tekun menabung sedikit demi sedikit.

Sebaliknya, jika kamu mengerti tingginya penghasilan teman, penampilannya yang sederhana juga membuatmu tak mampu mengendalikan diri. Komentarmu seakan-akan ia terlampau pelit dengan berpenampilan seperti itu. Lebih bijaksana untukmu berpura-pura gak tahu penghasilan siapa pun biar tak mudah menghakimi.

5. Supaya tak nyinyir soal dia kaya dari usaha sendiri atau warisan

ilustrasi percakapan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sekarang tidak sedikit orang yang gemar meributkan tentang kekayaan dari hasil kerja keras sendiri dengan peninggalan orangtua. Seolah-olah menerima warisan dari leluhur merupakan hal yang salah dan memalukan. Padahal, itu juga hasil dari kerja keras yang terus diturunkan pada generasi berikutnya.

Pura-pura tidak tahu mengenai besar penghasilan seseorang mencegahmu pusing memikirkan sumber kekayaannya yang sesungguhnya. Bagimu gak masalah seseorang kaya murni dari gajinya selama bekerja atau masih ditambah dengan warisan. Jika pengetahuanmu tidak disertai dengan kebijaksanaan, ketika kamu melihat teman yang penghasilannya biasa saja mampu hidup cukup mewah, pasti bawaannya ingin nyinyir.

6. Mungkin ada sumber pendapatan lain yang gak diketahui olehmu

ilustrasi empat pria (pexels.com/Thirdman)

Biasanya dirimu cuma melihat pendapatan seseorang dari pekerjaan utamanya. Belum ditambah dengan penghasilan dari pekerjaan sampingan atau malah kamu gak tahu bahwa dia melakoninya. Oleh sebab itu, pengetahuanmu tentang pendapatan seseorang dapat saja jauh dari tepat.

Jangan sampai sikapmu meremehkan seseorang karena mengira penghasilannya minim, tetapi ternyata keran pendapatannya banyak. Tinggal menunggu waktu untukmu merasa malu sendiri bila kelak mengetahuinya. Mengingat pengetahuanmu tentang pemasukannya belum pasti benar, mending sekalian pura-pura gak tahu saja.

Baca Juga: 5 Tanda Orang Gak Nyaman Ditanya Soal Penghasilan, Apa Tujuanmu?

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya