TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Masalah yang Bikin Liburan Gagal Menyenangkan

Harus satu frekuensi dengan anggota rombongan

ilustrasi berlibur (pexels.com/Débora Koehler Melo)

Liburan seharusnya menyenangkan. Apalagi kamu sudah jauh-jauh hari merencanakannya dan memilih sendiri destinasi wisata yang ingin dikunjungi. Mungkin juga dirimu sampai mengambil cuti. Kalau liburannya menyenangkan, semua uang yang dikeluarkan akan terasa impas.

Bahkan mungkin kebahagiaanmu melampaui seluruh biaya yang ditanggung untuk liburan selama beberapa hari. Tapi kadang rencana dan harapan tak berjalan dengan baik. Bukannya liburanmu memuaskan, dirimu justru merasa kecewa dan menyesali kepergianmu. 

Pikirmu, andai kamu tahu bakal begini lebih baik tidak usah pergi berlibur atau mengubah tujuan perjalananmu. Baik dirimu pergi berlibur seorang diri atau bersama orang lain, enam kejadian berikut pasti bikin rasa antusias surut dan liburan gagal menyenangkan. Bahkan kamu bisa sampai ingin segera pulang bagaimanapun caranya. Semoga gak terjadi lagi, ya!

1. Perjalanannya tidak lancar

ilustrasi di dalam pesawat (pexels.com/Adrienn)

Apa pun alat transportasi yang dipilih, perjalanan sangat mungkin mengalami hambatan. Penyebabnya bisa faktor alam, kelalaian manusia, atau semata-mata macetnya jalan darat yang harus dilalui. Berlibur di musim libur panjang lebih berisiko atas kendala-kendala dalam perjalanan. Penundaan jam keberangkatan pesawat atau kemacetan panjang membuatmu terlalu lelah.

Ini menyulitkanmu menikmati perjalanan bahkan liburan secara keseluruhan. Masih mending jika kamu punya beberapa hari buat jalan-jalan. Apabila jatah liburmu mepet dan perjalanan telah memakan waktu terlalu lama, kamu pasti menjadi gelisah terus. Alih-alih berlibur seperti dalam angan-angan, dirimu merasa cuma capek di jalan. 

Tambah menjengkelkan kalau hambatan dalam perjalanan itu seharusnya masih dapat dicegah. Misalnya, kamu dan rombongan menyewa kendaraan berikut sopirnya. Biayanya lumayan mahal, tapi ternyata kondisi kendaraan kurang fit sehingga mogok berkali-kali. Kalian jengkel tidak hanya karena mobil yang rusak, tetapi juga kurangnya keseriusan pemilik usaha rental kendaraan dalam memberikan pelayanan.

Baca Juga: 5 Cara Mengetahui Orang yang Hanya Berpura-pura Baik di Depan Kamu

2. Penginapan gak sesuai harapan

ilustrasi petugas hotel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah capek di jalan, kamu tentu ingin beristirahat di penginapan yang nyaman sesuai bayanganmu ketika memesannya. Namun, ternyata kamarnya mengecewakan. Misalnya, ruangannya lebih kecil dari bayanganmu. Bahkan masih berbau rokok ketika dirimu memasukinya.

Restorannya gak buka 24 jam penuh, padahal kamu ingin bisa makan enak kapan pun tiba di hotel tanpa repot-repot memesan dari restoran luar. Atau, sarung bantal dan handuknya kurang bersih. Karena dirimu telah membayar, semua kekurangan ini menjadi terasa menyebalkan. Terlebih seandainya ulasan di internet bagus.

Kamu merasa tertipu oleh review. Jika tidak bertepatan dengan musim liburan, mungkin dirimu masih bisa mencari penginapan lain untuk hari berikutnya. Akan tetapi bila semua hotel penuh, mau tak mau kamu menahan kecewa sampai waktunya  check out. Penginapan yang secara umum dikenal bagus pun dapat berkurang pelayanannya apabila orang yang menginap sedang banyak-banyaknya.

3. Timbul masalah dengan anggota rombongan

ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Welclick Nepal)

Apabila kamu hendak berlibur bersama sejumlah orang, mereka harus satu frekuensi denganmu. Jangan asal memasukkan orang cuma buat memaksimalkan kapasitas kendaraan dan urunan biaya sewanya menjadi lebih murah. Sebab jika kalian tidak cocok pasti gampang timbul perselisihan.

Seperti seseorang mendadak ingin pergi ke tempat wisata yang gak ada dalam rencana kalian dan lokasinya lebih jauh. Bila keinginannya tak dituruti, ia mengambek. Tapi mengikuti kemauannya juga sulit mengingat keterbatasan waktu kalian. Sekali muncul gesekan antaranggota rombongan biasanya nanti kembali terulang.

Persoalannya bisa berbeda-beda, tetapi intinya memperbesar kekesalanmu padanya. Liburan menjadi tak menyenangkan lagi. Daripada bertemu dengan orang yang menurutmu menyebalkan, kamu mungkin lebih suka gak ikut dalam kunjungan ke beberapa tempat wisata. Dirimu cuma mengunci diri di kamar hotel atau nekat pergi sendiri.

4. Uang saku kurang

ilustrasi liburan (pexels.com/Tianwang Xiao)

Meski liburan gak harus menghabiskan banyak uang, kamu tetap butuh uang saku untuk membeli berbagai oleh-oleh dan icip-icip makanan khas setempat. Sekadar pengalaman mengunjungi berbagai tempat saja terasa kurang memuaskan tanpa belanja. Dengan uang saku yang gak seberapa, kamu bisa kurang semangat menikmati liburan.

Ini sebabnya sebaiknya dirimu menabung lebih lama agar uang saku memadai ketimbang buru-buru berlibur ke tujuan yang jauh. Supaya sekali kamu berangkat ke sana merasa puas. Liburan berikutnya, dirimu tinggal mengunjungi daerah yang berbeda. Kurangnya uang saku juga dapat disebabkan keterbatasan pengetahuanmu.

Walaupun kamu sudah cukup sering bepergian, kunjungan pertama ke suatu tempat bisa membuatmu salah memperhitungkan harga berbagai barang di sana. Lain kali survei dulu sampai matang. Lebih baik lagi bila sudah ada teman atau saudaramu yang pernah berlibur ke sana baru-baru ini. Informasi darinya tentang uang saku yang dibutuhkan lebih bisa dipercaya.

5. Tempat wisata terlalu penuh atau kotor

ilustrasi pantai (pexels.com/Marcos Rios)

Jauh-jauh datang dan hanya mendapati tempat wisata yang kumuh memang sangat mengecewakan. Inilah alasannya kenapa kesadaran seluruh masyarakat buat menjaga kebersihan lingkungan amat penting. Sering kali kotornya tempat wisata berbanding lurus dengan jumlah pengunjung.

Gak cuma sepanjang pantai atau jalan di lokasi wisata yang dipenuhi sampah kemasan makanan dan minuman. Toilet yang disediakan bisa lebih parah lagi. Terlepas dari harga tiket masuknya terbilang terjangkau, yang pasti kalau cuma sampah dan bau tak sedap mending kamu di rumah saja. 

Kondisi tempat wisata yang membuatmu tidak nyaman akhirnya bikin kamu enggan melangkah lebih jauh. Mungkin dirimu cuma duduk-duduk di warung karena telanjur tak bisa menikmati suasana. Tapi sekotor-kotornya suatu lokasi wisata, dirimu jangan sampai melampiaskan kekesalan dengan menambah jumlah sampah yang dibuang sembarangan, ya.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya