TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Keuntungan Take Away daripada Makan di Tempat, Lebih Hemat!

Gak ada lagi istilah tidak sempat sarapan

ilustrasi bersantap (pexels.com/Gustavo Fring)

Kebanyakan tempat makan memberikan pilihan pada pengunjung untuk makan di tempat atau membungkusnya saja alias take away. Memang beberapa menu paling enak dinikmati langsung di tempat, misalnya makanan yang berkuah. Misalnya, bakso, soto, dan mi rebus. 

Menikmatinya di warung membuat kuahnya benar-benar masih panas dan tekstur makanan belum terlalu lembek atau mengembang, karena menyerap banyak air. Namun, membungkus makanan dan menyantapnya di rumah atau tempat lain juga memberimu banyak keuntungan.

Bila kondisi rumah makan atau waktumu kurang memungkinkan untuk bersantap di tempat, bungkus saja. Pun strategi take away lebih menguntungkan buat anak kos yang mesti pandai-pandai mengatur keuangan.

Dengan membiasakan diri membungkus makanan yang dibeli, kamu dapat menghemat uang yang lumayan besar. Ini dia enam keuntungan membungkus makananmu atau take away dibandingkan makan di tempat. Ending-nya sama-sama tetap kenyang, kok.

1. Biasanya dapat porsi lebih banyak

ilustrasi bersantap (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Kalau kamu pergi ke warung makan dengan konsep prasmanan, dirimu memang dapat mengambil nasi sepuasnya. Namun untuk warung makan yang segalanya diambilkan oleh pelayan, porsi per piringnya sudah ada ukurannya. Bisa saja dirimu minta tambah, tapi harga yang dibayar juga menjadi berbeda.

Untukmu yang doyan makan, tapi dana terbatas, membungkusnya bisa menjadi cara biar kenyang lebih lama. Utamanya di warung-warung nasi, porsi makanan yang dibungkus sering kali hampir dua kali lipat dari porsi makan di tempat. Bahkan, terkadang meski kamu sudah minta nasinya setengah, setelah dibuka di rumah tetap saja banyak.

Bayangkan bila kamu gak bilang begitu sehingga memperoleh porsi penuh. Dirimu dijamin bisa makan lebih kenyang, tanpa menambah biaya. Cocok sekali jika sehabis ini kamu mesti melakukan pekerjaan berat atau ada kemungkinan makan siangmu bakal terlambat.

2. Bisa makan di tempat yang lebih nyaman

ilustrasi nasi ayam (pexels.com/Lintoe)

Keterbatasan jumlah meja dan kursi, sempitnya ruangan, dan banyaknya pengunjung di jam-jam makan membuatmu gak nyaman kalau harus bersantap di tempat. Namun, kamu tetap harus makan. Jangan sampai terlambat apalagi terlupakan dengan alasan nanti saja, menunggu rumah makan lebih sepi.

Daripada dirimu menunda-nunda waktu makan, lebib baik take away saja. Kamu dapat menikmatinya di ruang kerja, bangku taman, atau di kos-kosan jika sudah waktunya pulang. Makan sendirian membuatmu gak usah terburu-buru demi bergantian tempat dengan orang lain.

Kalau sifatmu pemalu, membeli makanan dengan dibungkus jelas lebih nyaman dibandingkan dirimu mesti duduk semeja dengan orang-orang yang tak dikenal. Sekalipun kalian sama-sama sibuk menikmati pesanan, kamu merasa semua orang memperhatikanmu. Jika makanan dibungkus dan dinikmati di rumah, dirimu bisa lebih puas menyantap makanan pedas yang bikin berkeringat.

Baca Juga: 5 Perbedaan Makan untuk Dine In dan Take Away, Kamu Tim yang Mana?

3. Kalau gak habis dapat dimakan kembali nanti

ilustrasi bersantap (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu penyebab banyaknya sampah makanan di berbagai rumah makan adalah pengunjung yang gak menghabiskan pesanannya. Merasa sudah kenyang, sisa makanan di piring ditinggalkan begitu saja. Malas dan malu rasanya buatmu minta sisa makanan itu dibungkus buat dibawa pulang.

Tidak demikian apabila sejak awal dirimu memang memesan makanan untuk dinikmati di rumah. Sekalipun porsinya banyak, kamu dapat membagi dua sebelum bersantap. Tempatkan separuhnya di wadah yang tertutup sehingga nanti bisa dimakan lagi.

Walaupun porsinya sedang-sedang saja, terkadang ada hari ketika dirimu tidak berselera. Misalnya, saat kamu kurang enak badan. Makan sedikit saja, rasanya sudah kekenyangan. Bila nanti dirimu lapar lagi, kamu jadi gak perlu kembali keluar dan membeli makanan. Dirimu pun terhindar dari mubazir.

4. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain

ilustrasi pedagang makanan (zhang kaiyv)

Satu sisi, makan di tempat memang praktis karena tinggal membayar. Kamu gak usah memikirkan peralatan makan dan minum sehabis memakainya. Pihak rumah makan yang akan mencucinya. Namun, bergantian alat makan dengan orang lain juga dapat meningkatkan risiko dirimu tertular penyakit. 

Misalnya, ketika pengunjung lain menderita penyakit yang mudah menular melalui air liur dan pihak rumah makan kurang bersih dalam mencucinya. Risiko ini tidak ada jika dirimu membungkus makanan. Kamu mendapatkan sendok sekali pakai. Bisa juga dirimu tidak perlu minta sendok plastik dan menikmatinya dengan sendok sendiri di kos-kosan.

Dengan kebiasaan sesederhana lebih sering membungkus makanan, kamu bisa lebih sehat. Untuk meminimalkan sampah bekas kemasan makanan, dirimu juga dapat membawa kotak makan sendiri dan menyerahkannya ke pelayan.

5. Cocok buat kamu yang lagi buru-buru

ilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Hank)

Apakah kamu sering melewatkan sarapan karena merasa tidak sempat? Pagi hari dirimu mesti bergegas berangkat kerja atau kuliah. Untuk makan di warung perlu waktu cukup lama dari mengantre pesanan sampai menyantapnya. Apalagi jika kamu mesti menunggu ada kursi kosong.

Gak mau terlambat, dirimu memilih makannya nanti-nanti saja. Ini membuat asam lambungmu kerap naik, kurang bertenaga, serta kamu tidak fokus pada berbagai kegiatan. Mungkin kamu juga pernah hampir pingsan cuma gara-gara belum sarapan. Jangan sampai hal ini terus terulang.

Bungkus pesananmu saja sehingga dirimu bisa menikmatinya dalam perjalanan. Bisa juga kamu tiba di kantor atau kampus sedikit lebih pagi dari jam masuk. Lumayan, dirimu bisa sarapan beberapa sendok ketimbang perutmu kosong sampai tengah hari. Baik datang tepat waktu maupun makan di jamnya sama-sama penting.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya