TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kebiasaan yang Bikin Barangmu Kerap Hilang, Coba Lebih Rapi

Baik harganya mahal atau murah mesti dijaga

ilustrasi memegang kacamata (pexels.com/Designecologist)

Semua orang pasti pernah kehilangan barang. Barang yang hilang mungkin tak selalu berharga mahal. Bisa seperti jepit rambut, alat tulis, dan semacamnya. Tapi berapa pun harga barang yang hilang, mengalami kehilangan tetap menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan. 

Terlebih saat bendanya mendesak untuk digunakan. Kamu sudah mencarinya ke mana-mana dan tidak juga menemukannya. Bila kehilangan barang murah yang bisa dibeli lagi dengan mudah saja menyebalkan, apalagi jika nilainya tinggi. Seperti kendaraan, gadget, hingga dompet berikut isinya. 

Sering kehilangan barang adalah tanda kamu harus belajar lebih berhati-hati dalam menyimpan dan menggunakan apa pun. Pasti ada kebiasaan kurang baik yang membuat barang yang dimiliki mudah berpindah ke tangan orang lain. Bahkan tanpa mereka bermaksud mencurinya. Enam kebiasaan berikut bikin barangmu lebih berisiko hilang.

1. Menaruhnya sembarangan

ilustrasi berada di kamar (pexels.com/billow926)

Kamu sering meletakkan barang apa pun tidak di tempat yang khusus. Sebagai contoh, smartphone yang seharusnya selalu dibawa atau setidaknya ditaruh di meja kamar bisa ditemukan saudaramu tergeletak di meja teras. Begitu pula dengan barang-barang lain seperti dompet, kunci kendaraan, dan sebagainya.

Penyimpanan yang gak tertib bakal menyulitkanmu untuk mengingat di mana terakhir kali kamu menaruhnya. Belajarlah untuk lebih teroganisasi dalam hal apa pun. Siapkan wadah-wadah untuk barang-barang berukuran kecil. Saat dirimu ingat baru saja meletakkan benda di sembarang tempat, segera ambil dan simpan di wadah yang seharusnya.

Jangan menunda-nunda sebab setelahnya kamu pasti akan lupa. Makin rapi penataan barang-barangmu, makin kecil kemungkinan ada di antaranya yang hilang. Latihan menyimpan barang dengan rapi juga harus dilakukan seluruh anggota keluargamu.

Siapa pun yang melihat ada barang yang ditaruh sembarangan mesti mengingatkan pemiliknya supaya segera mengamankannya.

2. Tidak mencabut kunci kendaraan

ilustrasi mengunci mobil (pexels.com/KoolShooters)

Ini kebiasaan yang sangat berbahaya. Biasanya kamu lupa atau sengaja tidak mencabut kunci kendaraan karena berpikir hanya sebentar meninggalkannya. Misalnya, ada barang yang tertinggal di rumah dan dirimu mesti putar balik. Merasa terburu-buru, kamu membiarkan kunci tetap menancap di kendaraan.

Sekalipun dirimu meninggalkannya gak sampai 5 menit, di menit-menit itulah penjahat dapat beraksi. Membawa kabur kendaraan dengan kunci masih menancap tentu gampang sekali. Orang-orang yang melintas dan melihatnya pun tidak curiga. Penjahat itu terlihat seperti pemilik kendaraan.

Dia tidak tampak melakukan upaya paksa untuk merusak kunci kendaraan. Kamu bakal menyesal sekali kalau dalam waktu kurang dari 5 menit kehilangan kendaraan seharga puluhan sampai ratusan juta rupiah. Setiap kamu turun dari kendaraan, cabut kuncinya. Kecuali, di mobil ada pasangan atau teman yang tepercaya.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental dengan Kebiasaan Sederhana Setiap Hari

3. Keluar masuk rumah tanpa mengunci pintu

ilustrasi hendak pergi (pexels.com/cottonbro studio)

Rumah menjadi tempatmu menyimpan segala barang. Meski hampir semua uangmu di rekening, pencuri yang berhasil masuk ke rumahmu tak akan keluar dengan tangan kosong. Apalagi kamu seperti mempersilakan mereka untuk beraksi dengan tidak mengunci pintu saat dirimu masuk atau keluar.

Bahkan bila di rumah ada anggota keluarga, sebaiknya pintu selalu dikunci jika tidak digunakan buat lewat. Kecuali, mereka sedang bersantai di ruang tamu atau teras. Sedekat apa pun kamu pergi seperti berbelanja di warung tetangga, membiarkan pintu rumah tak terkunci amat berisiko. Jika anggota keluargamu sedang di kamar atau dapur, mereka gak mendengar adanya orang yang masuk.

Atau, mereka mendengar suara orang masuk tapi mengira itu kamu. Mending kamu mengetuk-ngetuk pintu agar anggota keluarga membukakannya ketimbang rumahmu disatroni pencuri. Lebih baik lagi setiap anggota keluarga membawa kunci duplikat biar dirimu tetap leluasa masuk ke rumah walaupun mereka sedang tidur atau mandi.

4. Terlalu mudah meminjamkannya

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Ron Lach)

Meminjamkan barang selalu ada risiko barangnya bakal hilang atau baik dirimu maupun orang yang meminjam sama-sama melupakannya. Apalagi kamu tipe orang yang membiarkan barang milikimu bebas berpindah tangan. Dirimu tak hanya meminjamkannya pada orang-orang tertentu.

Barang yang dipinjam oleh satu teman saja belum kembali ke tanganmu. Tapi kamu telah memberi izin pada kawan yang lain buat mengantre dan meminjamnya langsung dari peminjam pertama. Terus seperti ini sampai bulan demi bulan berlalu dan dirimu tidak lagi melihat barang itu. Kamu gak tahu barangnya sekarang ada di tangan siapa.

Sementara peminjam terakhir juga tidak mengerti harus mengembalikannya pada siapa. Bahkan kalian boleh jadi tak saling mengenal. Orang yang meminjamkannya padanya sudah sulit dihubungi atau gak peduli lagi tentang pengembalian barang tersebut. Apa pun bendanya, kamu memang mesti selektif saat hendak meminjamkannya.

5. Barangnya sama dengan milik orang lain

ilustrasi melihat celana (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Jika kamu suka kembaran barang dengan orang lain, kemungkinan hilangnya menjadi lebih besar. Bisa karena sekadar tertukar dengan benda yang sama. Atau, barang milik temanmu yang sesungguhnya hilang. Namun, ia secara sadar atau gak mengambil barang punyamu karena sama.

Tidak sengaja ada barangmu yang sama persis dengan punya teman kos-kosan juga bisa membuatnya gampang hilang saat dijemur, misalnya pakaian. Maka dari itu, sebaiknya jika dirimu ingin kembaran pakaian atau barang apa pun dengan teman perlu tetap ada bedanya. Seperti gambar kaus sama, tetapi warnanya lain.

Ini memperkecil potensi barangmu hilang. Jangankan benda-benda seperti kaus atau topi yang sama. Kendaraan saja kalau mirip bisa bikin pemiliknya bingung mana yang punya dia. Orang kadang tak sempat memperhatikan nomor pada pelat. Kian beda barangmu dengan barang milik orang lain, risiko hilang juga berkurang.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya