TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Hanya Dimengerti Anak Rumahan, Bukan Berarti Hobi Rebahan

Libur panjang di rumah saja malah senang

ilustrasi di rumah saja (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Anak rumahan berkebalikan dengan orang yang suka bepergian. Seseorang disebut anak rumahan kalau dia lebih senang berada di rumah saja daripada main ke mana-mana. Dahulu, anak rumahan memang lebih identik dengan jenis kelamin perempuan. Ini disebabkan perlakuan orangtua yang lebih protektif pada anak perempuan.

Sementara itu, anak laki-laki malah didorong buat bertualang di luar rumah biar lebih berani. Akan tetapi, sekarang perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan termasuk soal berkegiatan di luar rumah cenderung sama. Meski begitu, tidak lantas gak ada lagi anak rumahan. Hanya saja kini anak rumahan bisa cowok maupun cewek, tergantung kesukaan masing-masing.

Anak rumahan kerap dipandang aneh oleh teman-teman sepantarnya yang gemar sekali bermain di luar rumah. Kebutuhan anak rumahan sulit dipahami oleh mereka yang berbeda kesenangan. Kamu sendiri termasuk anak rumahan atau bukan? Bila dirimu betah sekali di rumah saja, enam hal berikut pasti relate sama kamu. 

1. Gak pernah bingung mau ngapain saat di rumah

ilustrasi bermain di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang gak betah di rumah langsung bingung mau ngapain bila di akhir pekan tidak ke mana-mana. Mereka cepat bosan yang membuat suasana hatinya memburuk. Akan tetapi, tidak demikian denganmu. Kamu bisa santai melewati libur panjang sekalipun dengan di rumah saja.

Menurutmu, ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah. Justru berada di rumah saja bikin dirimu lebih leluasa. Kalau kamu di luar rumah, mau gak mau hanya beraktivitas sesuai dengan tempatnya. Seperti dirimu di pusat perbelanjaan berarti kegiatannya berbelanja dan di tempat wisata bermakna kamu cuma menikmati pemandangan atau wahana permainan.

Sementara itu, rumah bisa menjadi tempatmu melakukan segalanya. Kamu dapat memasak, membaca buku, menonton film, berkebun, bermain dengan saudara, bikin konten, dan sebagainya. Ide kegiatanmu melimpah ketika di rumah. Sementara jika kamu dipaksakan untuk berada di luar rumah malah sering bingung mau ngapain lagi selain melihat orang-orang.

2. Di rumah bisa lebih produktif

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/PNW Production)

Soal produktivitas juga ada perbedaan antara anak rumahan dengan orang yang lebih suka beraktivitas di luar rumah. Anak rumahan tentu juga banyak yang bekerja di kantor. Namun, sepulang bekerja mereka gak ke mana-mana lagi. Begitu pula dengan hari libur yang hampir selalu dihabiskan dengan di rumah saja.

Anak rumahan juga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitasnya di dalam rumah. Ini sebabnya kamu bisa fokus bekerja dari rumah. Kegiatanmu ketika di rumah tidak melulu bersantai atau beres-beres. Dirimu masih dapat menghasilkan uang atau melakukan hal-hal lain yang bermanfaat buat banyak orang.

Misalnya, kamu aktif mengajar les saat di rumah atau berjualan secara online. Juga memandu diskusi buku melalui media sosial. Oleh karena itu, di dalam rumah pun kesibukanmu tetap tinggi. Dengan kemampuan menjaga produktivitas dari rumah, kamu berpotensi bisa membangun kesuksesanmu sendiri. Gak harus lewat jalur karier di kantor.

Baca Juga: 5 Keuntungan Menjadi Anak Rumahan, Kreatif Ciptakan Bahagia

3. Bertemu teman paling enak di rumah

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Artem Podrez)

Kamu sering menawarkan rumah atau kos-kosanmu sebagai tempat pertemuan. Pikirmu, daripada dirimu harus menemui teman di kafe atau tempat lain mending dia ke rumah saja. Pintu rumahmu selalu terbuka buat tamu. Kamu lebih suka bersiap-siap menyambutnya di rumah dengan makanan dan minuman ketimbang mesti keluar.

Ini berbeda sekali dengan orang yang bukan anak rumahan. Mereka justru paling malas menerima tamu di rumah. Alasannya macam-macam, seperti mereka sendiri sudah bosan dengan suasana rumah atau malas menyiapkan ruang tamu dan kudapan. Bagi mereka, pertemuan di luar rumah sekalian untuk refreshing.

Rumahnya dibiarkan sering sepi baik dari tamu maupun dirinya sendiri yang hanya pulang ketika butuh tidur dan mandi. Lain dengan suasana rumahmu yang menjadi lebih hidup karena orang-orang datang dan pergi untuk berbagai keperluan. Sebagai anak rumahan, secara alami kamu bisa menjadi tuan rumah yang baik. 

4. Penting buat merapikan rumah agar lebih nyaman

ilustrasi bersih-bersih (pexels.com/RDNE Stock project)

Berada di rumah saja memang telah membuatmu merasa lebih nyaman daripada di luar rumah. Akan tetapi, kenyamanan ini masih perlu ditingkatkan dengan menciptakan hunian yang bersih dan indah. Kamu gak akan membiarkan rumah atau kamar kosmu kotor. Sifat rajinmu tampak sekali dari kebiasaanmu membersihkan tempat tinggal secara rutin.

Jika kebanyakan orang cuma menyapu rumah sehari sekali, kamu malah mengepelnya setiap hari. Menyapu bisa dua kali, yaitu pagi sebelum dirimu ke kantor dan sore atau malam setelah pulang. Baik keadaanmu lagi capek atau kurang enak badan, bersih-bersih rumah termasuk dalam rutinitas.

Kamu menyukai rumah lebih dari tempat-tempat yang lain. Oleh sebab itu, dirimu tak hanya mencari kenyamanan dengan berada di rumah melainkan juga memberikan perawatan terbaik. Orang yang lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah justru berpikir bersih-bersih begini kurang penting. Pikir mereka, rumah dibersihkan seperti apa pun nanti juga kotor lagi.

5. Kalau keluar rumah harus ada keperluan yang jelas

ilustrasi belanja (pexels.com/Anna Shvets)

Anak rumahan bukannya sama sekali tidak pernah pergi di luar keperluan bekerja atau kuliah. Khususnya buat kamu yang tinggal sendiri tentu harus memenuhi berbagai kebutuhan dengan berbelanja. Tugas seperti ini gak dihindari. Hanya saja, dirimu paling malas bila keluar rumah tanpa keperluan yang jelas.

Kamu tak seperti teman-temanmu yang sering bilang terpenting jalan saja dulu. Tempat tujuannya dipikir nanti sambil melihat-lihat keadaan. Kamu gak bisa begitu. Setiap kepergianmu memerlukan perencanaan walaupun secara singkat. Seperti dirimu akan membeli apa di mana lalu setelahnya ke mana lagi. 

Apabila keperluanmu telah terpenuhi, kamu pun bergegas pulang. Dirimu tidak betah duduk-duduk ngopi sambil  scrolling HP di gerai kopi. Kalau cuma begini, menurutmu lebih enak ngopi di rumah. Ketika kamu terpaksa ikut rombongan yang jalan-jalan tanpa tujuan jelas, pasti bawaannya sudah malas sekali melangkahkan kaki. Dirimu asal mengikuti mereka sebelum pamit pulang duluan dengan segala alasan.

6. Namun, jadi agak kudet dan canggung saat keluar rumah

ilustrasi di rumah saja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kudet di sini tidak berkaitan dengan semua informasi. Kamu tahu banyak informasi yang masih bisa diakses dari media massa termasuk medsos. Namun, informasi terkait tata kota di wilayahmu malah biasanya kurang diikuti. Pasalnya, dirimu jarang keluar rumah. Rutemu cenderung itu-itu saja, seperti rumah ke kantor dan sebaliknya. 

Buat belanja aneka kebutuhan pun kamu lebih suka secara online atau hanya di pasar dan minimarket terdekat. Akibatnya, banyak perkembangan kota yang kurang diketahui olehmu. Dirimu bisa gak tahu lokasi banyak rumah makan, gerai di mal yang sudah tutup, dan jalan-jalan karena tidak pernah melaluinya.

Andalanmu jika hendak bepergian adalah peta. Bila kamu bingung saat mesti berkendara sendiri, ojol selalu menjadi pilihan. Gak cuma bingung terkait berbagai tempat, dirimu juga agak malu-malu ketika bertemu banyak orang asing. Sebab tamu yang datang ke rumah pasti telah dikenal dengan baik. Orang asing hanya dijumpai apabila dirimu kerap bepergian.

Ketika ada tuntutan pekerjaan, sifatmu yang anak rumahan memang bisa gak kelihatan. Kamu tetap menerima tugas ke luar kota atau menjual produk dengan mendatangi rumah-rumah pelanggan. Sekembalinya dari bekerja baru dirimu menunjukkan kesukaanmu yang sesungguhnya yaitu berada di rumah saja. Hanya orang-orang terdekatmu yang sangat tahu hal ini.

Baca Juga: 5 Cara PDKT dengan Gebetan yang Anak Rumahan Banget, Dijamin Lancar!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya