TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Orang Menggunakan Gaji Pertamanya, Kamu Relate?

Jarang yang langsung fokus menabung

ilustrasi gajian (pexels.com/Karolina Grabowska)

Semua yang pertama biasanya menjadi bagian terpenting dalam pengalaman seseorang. Termasuk soal gaji pertama yang berarti kamu juga baru kali ini bekerja. Pasti ada perasaan senang yang luar biasa berapa pun nominalnya.

Setelah dalam begitu banyak tahun mendapat uang saku dari orangtua, akhirnya kamu punya uang hasil keringat sendiri. Walaupun gaji pertama belum penuh, bahkan mungkin gak lebih besar dari uang saku yang biasa diterima dari orangtua, kamu tetap merasa bangga. Sebab, ini gaji pertama. Kerap kali seseorang mungkin memakainya untuk hal-hal yang masih berkaitan dengan perayaan seperti delapan hal di bawah ini.

1. Diberikan pada orangtua

ilustrasi memberikan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk kamu yang masih memiliki orangtua dan mereka sudah pensiun, keinginan buat gantian menafkahi keduanya biasanya cukup besar. Kamu merasa sangat berterima kasih telah dibiayai dalam segala hal sejak lahir hingga sebesar sekarang. Dengan kamu memberikan gaji pertama pada orangtua, ini menunjukkan bahwa dirimu sudah mandiri.

Mereka tak perlu lagi mengkhawatirkan kebutuhan-kebutuhanmu, karena kamu mampu mencukupinya sendiri. Bagian dari pendapatan yang diberikan pada orangtua pun umumnya cukup besar. Selain didorong oleh keinginan buat berbakti, kamu pun masih kurang cermat dalam menghitung kebutuhan sendiri.

Tentu tidak semua orangtua mau menerimanya. Penolakan mereka bisa bikin kamu agak sedih, tetapi orangtua juga memiliki alasan. Mereka melihat masa depanmu masih panjang sehingga perlu banyak menabung.

Baca Juga: 5 Aktivitas Pegawai saat Terima Gaji Pertama, Kamu yang Mana?

2. Mentraktir keluarga dan teman

ilustrasi makan-makan (pexels.com/Askar Abayev)

Gaji pertama sering kali juga diutamakan buat acara syukuran kecil-kecilan bersama orang-orang terdekat. Biasanya dibayari oleh orangtua atau kakak, sekarang kamu bertekad buat mentraktir mereka. Meski kamu belum bisa mentraktir di rumah makan mewah, terpenting makan bareng-bareng dan menjadi tandamu sungguh-sungguh sudah dewasa.

Selain keluarga, teman-teman terdekat juga menjadi prioritas. Baik mereka sudah bekerja atau belum, kamu mengajaknya untuk makan-makan. Kamu mengingat dukungan mereka selama ini.

Semoga traktiran kamu bersih dari niat pamer, ya. Nanti kawan-kawan yang ditraktir bukannya senang justru enek mendengarkan ucapan besarmu. Traktirannya juga semampu kamu saja dan tak perlu bikin gaji sebulan ludes cuma buat jaga gengsi.

3. Bayar uang muka kendaraan

ilustrasi kunci kendaraan (pexels.com/Negative Space)

Gaji pertama umumnya masih kurang jika hendak digunakan untuk membeli mobil meski dengan cara kredit. Lebih mungkin buat kamu beli sepeda motor bekas atau baru, tapi dicicil. Pembelian kendaraan seperti ini bisa tepat atau gak tergantung tujuannya.

Bila kamu sangat memerlukannya untuk bekerja, tentu penting memilikinya. Akan tetapi kalau sepeda motor lama masih layak jalan atau malah lebih hemat naik angkutan umum, keinginan membeli motor baru sebaiknya diurungkan. Tabung saja uangnya biar kelak bisa dipakai buat hal-hal yang lebih penting.

4. Bersedekah

ilustrasi berbagi (pexels.com/RDNE Stock project)

Masih bagian dari rasa syukurmu yang baru bekerja, berbagi pada orang-orang yang membutuhkan juga menjadi prioritas. Bahkan barangkali sebelum diterima bekerja, kamu telah berjanji pada diri sendiri untuk menggunakan gaji pertama buat kegiatan sosial. Ini baik, tapi bakal lebih mulia lagi jika bersedekah dapat terus berlanjut ke bulan-bulan berikutnya.

Kamu mesti rutin mengeluarkan sebagian dari pendapatan guna aktivitas sosial. Sebab orang yang memerlukan kepedulianmu masih banyak. Rutin mengeluarkan sebagian rezeki buat orang yang berhak menerimanya juga akan menambah semangatmu dalam bekerja.

5. Langsung dibagi ke pos-pos pengeluaran

ilustrasi mengelola pendapatan (pexels.com/Yan Krukau)

Siapa yang relate dengan poin ini? Kalau kamu sudah sering mempelajari cara bijak dalam mengelola keuangan, pasti sudah tahu pos-pos pengeluaran yang perlu diutamakan. Tidak berhenti hanya pada pos besar livingplaying, dan saving.

Kamu pun dapat langsung memerinci biaya kos-kosan, berbagai cicilan, kuota internet, dan sebagainya. Pembagian ini membantumu mengamankan gaji pertama biar gak habis begitu saja. Harapannya, kamu bakal terbiasa berdisiplin dalam mengatur keuangan biar tujuan finansial lekas tercapai.

6. Membeli sesuatu yang sangat diinginkan

ilustrasi belanja online (pexels.com/Sora Shimazaki)

Keinginan ini tentu bermacam-macam. Bisa sesuatu yang memang dibutuhkan seperti kendaraan untuk bekerja atau apa pun yang semata-mata diimpikan sejak lama. Contohnya, sepatu olahraga bermerek terkenal yang harganya selangit.

Kamu tidak dapat membelinya dari uang saku dan merasa gak enak bila memintanya pada orangtua. Maka begitu gaji pertama masuk rekening, hal pertama yang dibeli adalah sepatu olahraga itu. Bisa pula tiket konser atau paket liburan, tergantung kesukaan.

7. Membayar utang

ilustrasi membayar utang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Belum menikah tidak berarti kamu pasti bebas dari utang. Kamu dapat saja terpaksa meminjam uang pada teman buat mengikuti tes kerja di luar kota atau ada tunggakan uang kos. Kamu tidak bisa meminta segala sesuatu pada orangtua yang kondisi ekonominya juga terbatas.

Gaji pertama menjadi tumpuan harapan kamu buat segera melunasi utang-utang itu. Gak tenang rasanya hidup dengan bayang-bayang pinjaman sekalipun tak ada yang menagihnya. Pemakaian gaji pertama buat membayar utang sudah sangat tepat supaya pikiranmu tidak lagi terbebani.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dihindari saat Menerima Gaji Pertama, Wajib Tahu!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya