Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam bidang pekerjaan, gen Z dikenal dengan seseorang yang kreatif, inovatif dan pandai memanfaatkan teknologi. Mereka memiliki antusiasme tinggi pada bidang pekerjaan yang ditekuninya.
Makanya, tidak heran jika banyak posisi penting di perusahaan yang telah diisi oleh gen Z. Semua tidak terlepas dari etos kerja mereka yang tidak tanggung-tanggung.
Meski begitu, kita sebagai pekerja wajib menomorsatukan kesehatan. Kadang, pekerjaan membuat orang terlalu fokus hingga tidak sadar telah mengabaikan kesehatannya. Berikut ini merupakan budaya kerja yang dapat merusak kesehatan fisikmu dalam jangka panjang.
1. Overwork
ilustrasi seseorang sedang kelelahan (unsplash.com/Vitaly Gariev) Umumnya, jam kerja normal di Indonesia adalah 40 jam per minggu. Dalam sehari, rata-rata orang bekerja selama 8 jam di luar waktu lembur. Hal ini mungkin akan berbeda sesuai dengan bidang pekerjaan yang dijalani. Pada industri kreatif dan hiburan, jam kerja mungkin akan lebih lebih panjang.
Selain pekerjaan utama, banyak dari kita yang memiliki pekerjaan sampingan, istilah kerennya adalah side hustle. Banyak hal yang melatarbelakangi, mulai dari tuntutan kebutuhan, generasi sandwich atau hanya sekadar memupuk tabungan.
Boleh saja jika kamu adalah seorang yang memiliki pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama. Namun, yang tidak boleh adalah bekerja berlebihan hingga mengorbankan kesehatanmu. Sebaiknya, batasi waktu yang kamu luangkan untuk mengerjakan pekerjaan sampingan, misalnya dengan mengalokasikan maksimal 3 jam per hari.
2. Kebiasaan duduk terlalu lama
ilustrasi duduk di meja kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio) Bekerja memandang layar, duduk di kursi seharian di ruangan ber-AC adalah rutinitas dari pekerja kantoran. Meski terlihat sepele, hal ini dapat membahayakan kesehatanmu dalam jangka panjang. Gangguan kesehatan yang mungkin dapat menyerangmu adalah sakit pinggang, gangguan penglihatan dan gangguan postur tubuh.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya gunakan kacamata anti radiasi saat bekerja. Untuk menghindari nyeri punggung, penuhi kebutuhan cairanmu dalam sehari. Kamu juga perlu melakukan peregangan di sela-sela aktivitas pekerjaanmu.
3. Kebiasaan order makanan tidak sehat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bekerja sambil makan (pexels.com/Marcus Aurelius) Di zaman yang serba praktis dan instan seperti sekarang, akan sangat mudah untuk mengorder layanan antar makanan dengan sekali tekan. Sayangnya, kebanyakan dari kita memilih untuk order makanan yang kurang sehat. Contohnya, kebiasaan memesan kopi manis dan desert manis saat istirahat. Jika memang kopi dapat membantumu meningkatkan fokus dalam bekerja, pertimbangkan untuk memilih kopi dengan less sugar.
Kamu juga dapat membawa bekal dari rumah untuk menghindari dari memesan camilan yang kurang sehat. Selain dapat menjaga kesehatan fisikmu, ini juga dapat memangkas pengeluaran makanmu.
Baca Juga: Studi: Overwork Tingkatkan Kemungkinan Depresi dan Penyakit Kronis
4. Kurangnya aktivitas fisik
ilustrasi menaiki tangga (unsplash.com/Lindsay Henwood) Kesibukan dalam pekerjaan sering membuat orang lupa melakukan aktivitas fisik. Orang beranggapan bahwa olahraga akan menguras waktu yang sebenarnya dapat digunakan untuk bekerja.
Padahal, aktivitas fisik dapat dilakukan di mana saja. Misalnya, dengan memilih tempat parkir yang jauh sehingga dapat berjalan kaki menuju kantor. Kamu juga bisa memilih menaiki tangga daripada lift kantor. Hal-hal seperti ini terkesan sepele tetapi punya dampak positif bagi kesehatanmu.