TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kenapa Korban Bullying Memilih Diam Dibanding Menyuarakannya

Padahal aksi diam justru memperbesar hal buruk bisa terjadi

unsplash.com/@antomalani

Bullying adalah tindakan penyimpangan yang harus dihentikan sebelum berkembang menjadi masalah yang semakin serius. Bullying bisa merusak kesehatan mental seseorang karena verbal abuse menohok lebih tajam dibanding kekerasan fisik. Sayangnya banyak korban bullying memilih diam karena beberapa alasan tertentu. 

Jika kita mengetahui orang sekitar mengalami bullying sudah sepatutnya dirangkul dan diberi pengarahan yang tepat. Sebab sebagian dari mereka akan memilih diam dibanding menyuarakannya karena lima alasan berikut ini!

1. Merasa malu tentang sesuatu yang menjadi topik bullying-nya

unsplash.com/@steve3p_0

Alasan pertama para korban diam karena apa yang dipermasalahkan atau di-bullying biasanya berasal dari kekurangan atau sesuatu yang mereka punya, terutama masalah fisik. Karena itu sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah, maka korban merasa malu untuk berbicara lebih lantang melawan atau bercerita ke orang lain. 

Baca Juga: 5 Hal yang Tanpa Sadar Bisa Menjadi Pemicu Cyber Bullying

2. Khawatir orang lain tidak percaya dengan hal yang dialaminya

unsplash.com/@alipzn

Memiliki empati yang tinggi merupakan suatu pencapaian besar di zaman sekarang. Mirisnya ketidakpunyaan masyarakat tentang hati nurani kini semakin parah. Itu pula yang mendasari korban bullying enggan bersuara sebab khawatir orang lain tidak percaya dengan hal yang dialaminya. Mereka merasa takut diabaikan dan malah kembali diolok-olok karena dipikir telah mengarang cerita. 

3. Berpikir pantas untuk mendapat hal seperti ini

unsplash.com/@ilienerwise

Ini umumnya terjadi pada mereka yang punya ketidakpercayaan diri dan rasa minder yang cukup besar. Tindak bullying dianggap wajar dan pantas dapatkan sebab apa yang orang lain permasalahkan adalah sebuah kebenaran tentang diri mereka. Padahal bullying tidak sama sekali diperbolehkan meskipun apa yang dibicarakan itu benar, karena bullying merupakan hal tidak terpuji dan bisa masuk ke dalam kategori kekerasan verbal.

4. Gak memahami bentuk-bentuk bullying yang sebenarnya berbahaya

unsplash.com/@shdnfdllah12

Pemahaman tentang bullying harus diperluas dan didalami setiap orang karena bukan hanya bullying kelompok terhadap seseorang saja yang bisa disebut sebagai bullying. Menyebar gosip, memberi komentar jahat, menyabotase dan mengucilkan seseorang juga masuk ke dalam kategori bullying.

Banyak orang menganggap hal-hal seperti di atas tindakan biasa yang seharusnya diwajari, padahal itu semua termasuk dalam tindakan bullying dan kita perlu menghentikannya.

Baca Juga: Sering Tak Disadari, 6 Hal Ini Menandakan Bullying dalam Dunia Kerja

Verified Writer

Lil El

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya