TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mindset Menghilangkan Kebiasaan Menunda, biar Cepat Sukses

Jika tidak dimulai sekarang, mau kapan lagi?

ilustrasi bermalas-malasan (pexels.com/Miriam Alonso)

Kebiasaan menunda sejatinya menjadi salah satu halangan besar untuk sebuah perubahan positif. Mereka yang gemar menunda memiliki kemungkinan kecil untuk cepat sampai pada tujuan hidupnya. Bahkan, mereka juga kerap disinggahi perasaan gelisah lantaran menghindari sesuatu yang memang perlu dikerjakan saat itu juga.

Jika kita ingin sampai pada gerbang kesuksesan di masa mendatang, maka segera benahi kebiasaan. Buang jauh-jauh kebiasaan menunda supaya keberhasilan hidup yang kita dambakan juga tidak tertunda untuk terwujud. Berikut beberapa mindset yang perlu kita tanamkan dalam diri supaya tak terjebak dalam kebiasaan menunda secara berkepanjangan. 

1. Hilangkan semua ketakutan dan keraguan dalam diri

ilustrasi berdamai pada rasa takut (pexels.com/Jefferson Palomique)

Seringnya pemicu dari kebiasaan menunda yakni datangnya dari dalam diri. Salah satunya kecenderungan merasa takut dan ragu akan sesuatu yang hendak dimulai. Takut hasilnya akan seperti apa, ragu apabila nantinya tidak berhasil. Sehingga orang kerap memilih menundanya dahulu sampai dirasa segalanya telah siap.

Namun pertanyaannya, mau sampai kapan? Padahal sejatinya obat dari ketakutan dan keraguan adalah dengan segera mencobanya. Jika terus-terusan ditunda kita tak akan pernah bisa cepat sampai pada titik yang menjadi tujuan dan mimpi kita.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda untuk Mahasiswa

2. Kesempatan yang dilewatkan tidak akan terulang kembali

ilustrasi semangat beraktivitas (pexels.com/Andrea P)

Percayalah, setiap kesempatan yang datang dalam hidup kita tak akan terulang dua kali. Sehingga jika kita merasa memiliki kesempatan di depan mata yang setelah ditimbang akan mendatangkan banyak manfaat dalam hidup kita, maka segera ambil. Jangan menundanya dengan dalih di depan nanti akan datang kesempatan yang sama.

Boleh jadi hal itu datang dua kali dalam hidup kita, namun pasti konteksnya ada yang berbeda. Maka, ketika kita sudah yakin, ambil segera. Sebab menundanya hanya akan menghambat kita menuju pada langkah selanjutnya.

3. Hindari hal-hal yang mampu membuat kita menunda sesuatu

ilustrasi fokus dengan ponsel (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tak bisa dimungkiri bahwa salah satu penyebab dari kebiasaan menunda yakni bisa berasal dari faktor eksternal. Gangguan-gangguan dari luar bisa membuat kita lalai akan tanggung jawab yang semestinya sehingga memilih untuk menunda apa yang seharusnya segera dikerjakan. Salah satunya asyik bermain HP menjadi faktor penting mengapa kita kerap menunda suatu hal.

Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi, maka penting bagi kita untuk menjauhi segala penyebab kita bisa memilih menunda pekerjaan. Di kondisi demikian, dibutuhkan kontrol diri yang baik supaya kita mampu fokus pada hal yang seharusnya dilakukan. Maka, mindset sangat berperan besar dalam menjadikan kita pribadi yang tidak lagi menunda suatu perkara.

4. Fokuskan perhatian pada hal yang harus segera dikerjakan

ilustrasi fokus pada pekerjaan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Sejatinya, penting bagi setiap orang untuk memiliki skala prioritas. Sehingga kita bisa tahu hal mana yang seharusnya dikerjakan lebih dulu. Jangan sampai kita menunda suatu hal yang padahal sebenarnya perlu untuk segera dituntaskan.

Sehingga, kita perlu memiliki cara berpikir untuk selalu memusatkan perhatian pada hal-hal penting dalam hidup; hal-hal yang memang menjadi bagian dari tujuan hidup kita. Aspek tersebut tidak seharusnya bisa ditawar lagi untuk tidak dilakukan pada setiap harinya. Dengan begitu, kita tidak akan menunda lagi hal-hal yang mendekatkan pada mimpi kita di masa mendatang.

Baca Juga: 5 Tips Menemukan Pasangan untuk Orang yang Suka Menunda-nunda

Verified Writer

Izah Cahya

Menulis untuk menghidupkan -do the best- ig : @izahcahya_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya