TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Efek Trauma yang Jarang Banget Kamu Sadari 

Bisa berpengaruh ke kesehatan mental kamu, lho

Ilustrasi wanita merasa trauma (pexel.com/MART PRODUCTION)

Trauma adalah respons emosional dan psikologis yang terjadi ketika kamu mengalami peristiwa yang sangat menegangkan, mengancam, atau mengejutkan, yang melampaui kemampuanmu untuk mengatasi atau memahami situasi tersebut. Peristiwa ini bisa berupa kekerasan fisik, kecelakaan, bencana alam, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman lain yang sangat mengganggu.

Sementara efek buruk trauma adalah berbagai dampak fisik, emosional, dan psikologis yang kamu alami setelah mengalami peristiwa traumatis. Efek ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada sifat trauma dan kekuatan mental orang-orang yang mengalaminya. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami efek-efek ini, dan merasa baik-baik saja. Berikut beberapa efek trauma yang masih jarang orang-orang sadari.

Baca Juga: 5 Bentuk Trauma Finansial yang Jarang Disadari, Wajib Ditangani!

1. Trust issue bertambah besar

Ilustrasi wanita melamun (pexel.com/Liza Summer)

Trust issue atau yang lebih dikenal dengan krisis kepercayaan adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk mempercayai orang-orang di sekitarnya. Trust issue yang semakin besar seringkali berasal dari pengalaman trauma yang mendalam, di mana seseorang yang mengalami kejadian traumatis seperti perselingkuhaan atau pengkhianatan mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang lain lagi.

2. Selalu overthingking

Ilustrasi perempuan overthingking (pexel.com/Ivan Samkov)

Dalam buku sebuah seni untuk menemukan kebahagiaan dijelaskan, bahwa overthingking adalah kondisi dimana seseorang berfikir secara berlebihan dan berulang. Pikiran ini bisa berhubungan dengan sesuatu yang telah terjadi atau bahkan hal-hal yang belum terjadi. Kondisi ini sering diabaikan oleh banyak orang. Mereka menganggap hal ini normal, padahal kondisi ini bisa mengindikasikan seseorang sedang mengalami trauma.

3. Semakin takut bergaul

Ilustrasi Perempuan sendirian (pexel.com/Leah Newhouse)

Biasanya ini sering terjadi kepada orang-orang yang pernah mengalami perlakuan diskriminasi dan pembuliyan secara berulang. Rasa takut tidak diterima dan dikucilkan membuat kamu merasa tidak nyaman untuk memasuki lingkungan sosial yang ada. Banyak orang yang sering menganggap perasaan ini sebagai bagian dari karakter mereka, padahal bisa jadi ini adalah efek dari trauma-trauma yang pernah dialaminya.

Baca Juga: 3 Tips yang Bisa Kamu Lakukan untuk Sembuh dari Trauma  

4. Emosi lebih sensitif

Ilustrasi wanita bersedih (pexel.com/Liza Summer)

Trauma dapat menyebabkan seseorang memiliki emosi yang lebih sensitif karena pengalaman traumatis seringkali meninggalkan bekas mendalam pada psikologis seseorang. Peristiwa yang mengejutkan atau menyakitkan dapat memicu respons emosional yang sangat intens dan berkepanjangan. Ini bisa mengubah cara otak dalam merespons stres dan rangsangan di masa depan.

Akibatnya, orang yang pernah mengalami trauma mungkin lebih mudah merasa terancam, atau tersinggung oleh situasi yang bagi orang lain tampak biasa saja. Hal ini sebenarnya adalah salah satu bentuk perlindungan diri, di mana tubuh dan pikiran kamu berusaha untuk mencegah terulangnya pengalaman yang menyakitkan.

5. Mudah cemas dan panik

Ilustrasi wanita merasa cemas (pexel.com/MART PRODUCTION)

Trauma yang pernah kamu alami tanpa sadar juga menyebabkan kamu mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan, karena peristiwa traumatis seringkali meninggalkan jejak mendalam pada pikiran dan emosi seseorang. Ketika kamu mengalami trauma, otakmu mungkin menjadi lebih sensitif terhadap situasi yang dianggap mengancam, bahkan jika situasi tersebut tidak benar-benar berbahaya.

Hal ini dapat memicu respons berlebihan berupa kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan yang terus-menerus. Akibatnya, kamu akan merasa kesulitan untuk merasa aman, selalu waspada, dan terus-menerus cemas terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa serupa di masa depan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya