TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kesalahan Menulis yang Diam-Diam Bikin Pembaca Pergi 

Menghindari kesalahan ini penting, lho

unsplash.com/Thought Catalog

Pernah merasa tulisannya sudah bagus, tapi pembaca justru hilang di tengah jalan? Ternyata, meski terlihat sepele, ada beberapa kesalahan menulis yang sering dilakukan tanpa sadar dan bisa membuat pembaca bosan. Tidak hanya soal gaya bahasa, tapi juga bagaimana kamu menyusun argumen dan menyampaikan informasi.

Kesalahan ini memang nggak langsung terlihat, tapi dampaknya sangat besar pada kualitas tulisan. Apalagi di era digital seperti sekarang, pembaca punya banyak pilihan konten. Jadi, buat mereka bertahan membaca tulisanmu itu tantangan tersendiri. Yuk, kenali tiga kesalahan menulis yang mungkin selama ini kamu lakukan dan cara mengatasinya!

Baca Juga: Mengenal Disleksia, Gangguan Membaca, Menulis dan Berbicara

1. Kalimat yang terlalu panjang dan rumit

ilustrasi mahasiswi sedang pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalimat panjang memang bisa terlihat indah dan kompleks, tapi kalau terlalu panjang dan berbelit, pembaca bisa kehilangan arah. Kalimat yang rumit memaksa otak pembaca bekerja lebih keras untuk memahami maksud yang ingin disampaikan. Akhirnya, alih-alih menikmati, mereka malah bosan dan memilih meninggalkan tulisanmu.

Solusinya? Gunakan kalimat yang lebih pendek dan langsung ke inti. Cobalah memecah kalimat panjang menjadi dua atau tiga kalimat yang lebih sederhana. Ini bukan berarti tulisanmu jadi dangkal, justru membuat pesan yang ingin disampaikan lebih jelas dan mudah dipahami. Ingat, menulis itu soal menyampaikan pesan, bukan memamerkan kompleksitas kata.

Baca Juga: 7 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi Orang Lain

2. Gaya bahasa yang terlalu formal atau kaku

ilustrasi wanita sedang menulis menggunakan pena (pexels.com/Lisa Fotios)

Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan penulis adalah menggunakan gaya bahasa yang terlalu formal atau kaku. Mungkin niatnya ingin terlihat profesional atau pintar, tapi justru malah bikin tulisan terasa berat dan nggak relatable. Pembaca cenderung mencari tulisan yang enak dibaca, bukan yang terasa seperti makalah akademik.

Cobalah lebih santai dalam menulis, gunakan bahasa yang lebih akrab dan dekat dengan pembaca. Bayangkan kamu sedang bercerita pada temanmu. Penggunaan istilah yang sederhana dan kalimat yang mengalir akan membuat pembaca merasa nyaman dan lebih betah membaca tulisanmu sampai akhir. Buatlah mereka merasa seperti sedang berbincang, bukan membaca sebuah ceramah.

Verified Writer

Fiqrah Risar Mohammed

Mahasiswa gabut yang suka bubur ayam kayungyung. @fiqrah_risar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya