Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bullying bukan hanya terjadi di sekolah atau di lingkungan sosial remaja. Di lingkungan pekerjaan, aksi ini juga bisa terjadi dan relatif lebih sulit dikenali. Bullying di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan mental, produktivitas, dan kesejahteraan karyawan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan menghentikan perilaku ini di lingkungan kerja. Simak poin-poin berikut ini.
1. Kenali tanda-tanda bullying
ilustrasi bully(pexels.com/yankrukau) Langkah pertama dalam mengatasi bullying di tempat kerja adalah dengan mengenali tanda-tandanya. Bullying di tempat kerja dapat berupa komentar merendahkan, intimidasi, peminggiran, penyebaran rumor negatif, atau bahkan pelecehan verbal dan fisik.
Selain itu, penting untuk membedakan antara konflik kerja biasa dengan bullying. Konflik bisa terjadi karena perbedaan pendapat atau strategi kerja, sedangkan bullying lebih bersifat sistematis dan ditujukan untuk merendahkan atau menyakiti seseorang.
2. Laporkan insiden kepada pihak yang berwenang
ilustrasi bully(pexels.com/mikhailnilov) Jika kamu menjadi korban atau menyaksikan bullying, jangan diam saja. Melaporkan tindakan tersebut kepada atasan, HRD, atau pihak yang berwenang di perusahaan adalah langkah penting untuk menghentikan aksi tersebut.
HRD atau atasan biasanya memiliki prosedur yang jelas untuk menangani kasus bullying. Mereka akan menyelidiki insiden tersebut dan, jika perlu, mengambil tindakan disipliner terhadap pelaku.
Baca Juga: 5 Ciri Kamu Terjebak dalam Kebiasaan Self-Bullying
3. Jaga kesehatan mentalmu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bully(pexels.com/keiraburton) Menghadapi bullying di tempat kerja bisa sangat menegangkan dan berdampak negatif pada kesehatan mentalmu. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mental dengan berbagai cara. Bicarakan masalah yang kamu hadapi dengan teman, keluarga, atau konselor profesional.
Selain itu, melakukan aktivitas yang dapat meredakan stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi, juga dapat membantumu tetap sehat secara mental. Jangan ragu untuk mengambil cuti jika kamu merasa butuh waktu untuk memulihkan diri.
4. Bangun dukungan dari rekan kerja
ilustrasi bully(pexels.com/keiraburton) Dalam banyak kasus, bullying dapat terjadi karena pelaku merasa memiliki kekuasaan atau dukungan dari orang lain di tempat kerja. Oleh karena itu, penting untuk membangun dukungan dari rekan kerjamu.
Jika kamu menyaksikan rekan kerja yang menjadi korban bullying, dukung mereka dengan menunjukkan empati dan solidaritas. Kadang-kadang, hanya dengan mengetahui bahwa mereka tidak sendirian dapat memberikan korban keberanian untuk melawan atau melaporkan pelaku.