TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hasil dari Penerapan Empati di Kehidupan Sehari-hari

Tercipta relasi dekat yang makin hangat

ilustrasi menumbuhkan rasa empati terhadap orang lain (pexels.com/Ron Lach)

Empati merupakan suatu kemampuan yang terpuji dan bikin kamu jadi pribadi positif yang menularkan energi kebaikan. Asah dan terus latih dalam segala relasi sosial agar tercipta hubungan baik antara satu dengan yang lain.

Belajar mengamati sekitar, kembangkan kepekaan terhadap orang lain, munculkan empati kepada siapa saja. Kemampuan ini efektif memberi dampak positif dalam pergaulan. Berikut lima hasil dari penerapan empati di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Belajar Empati, Mendorong Toleransi! 

1. Yang semula keras perlahan luluh

ilustrasi menatap (pexels.com/Juan Vargas)

Berkehidupan sosial, apalagi ketika memasuki lingkungan baru, perlu adaptasi dulu. Berkenalan yang lebih dari tahu siapa nama-nama teman baru, ngobrol lebih dalam, dan berbagi kebaikan. Kalau ada yang bersikap kurang menerima, begitu kaku dan keras, santai saja karena belum saling mengenal secara personal.

Teruslah pertahankan pemikiran positif dan berikan empati terhadapnya. Penerapan sikap ini mampu meluluhkan hati yang tadinya keras perlahan lembut, dan menyambut gembira kehadiranmu.

2. Yang tadinya sekadar kenal, perlahan bisa akrab menjadi sahabat

ilustrasi kesetiaan dalam persahabatan (pexels.com/nappy)

Perkenalan ada tahapannya, dari saling tahu nama masing-masing, lama-lama mengerti perihal apa yang dialami. Dalam tahapannya, kembangkan empati dan tulus hati berbagi kebaikan kepada semua orang yang ada di lingkungan pergaulan. Rasakan bedanya dari hari ke harinya, semakin menyenangkan dan dipenuhi tawa bahagia.

Yang semula sebatas tahu nama, jika frekuensinya sama, mampu saling menemukan kecocokan, perlahan akrab dan membangun relasi persahabatan. Silakan coba, memang tak instan namun jaminannya pasti.

Baca Juga: 5 Ciri Pria Setia dengan Pasangannya, Punya Empati yang Tinggi

3. Yang semula berteman, lama-lama bisa jadian

ilustrasi hubungan romansa (pexels.com/Brett Sayles)

Pasangan cinta bisa ditemukan di mana saja, bahkan baru beberapa minggu berkenalan pun cinta bisa bersemi mekar dengan indahnya di hati. Semula sebagai teman biasa, lama-lama benih-benih asmara tumbuh semakin berkembang dan menyatu saat kedua manusia mengalami banyak kecocokan serta kebahagiaan ketika bersama.

Dalam prosesnya, sisipkanlah empati, maka cinta pun mampu bersemi, saling bersambut dengan tangan hangat dan menyatu dalam ikatan lebih dari teman biasa.

4. Yang awalnya kurang berkenan, perlahan memberi dukungan

ilustrasi saling memberi dukungan (pexels.com/fauxels)

Begitu dahsyatnya penerapan empati di keseharian saat berinteraksi. Terus konsisten dilakukan dengan ketulusan, maka yang semula kurang berkenan, perlahan akan memberi dukungan tanpa syarat-syarat tertentu. Cobalah latih diri berempati, ketika mendapat respons kurang menyenangkan, rileks saja dan tetap berikan empatimu.

Orang-orang yang awalnya tak berkenan, bahkan dengan gamblangnya menunjukkan ketidaksukaan, perlahan menerimamu apa adanya plus diiringi empati juga.

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya