TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Novel Horor Bertema AI yang Berubah Mengerikan, Jadi Bumerang 

Kecerdasan buatan dikisahkan mengancam umat manusia

buku Robopocalypse (Instagram.com/originaltomc)

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus berkembang pesat sehingga membawa berbagai manfaat dan tantangan baru bagi umat manusia. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat kekhawatiran yang mendalam tentang potensi AI untuk keluar dari kendali dan menjadi ancaman. Tema ini telah menginspirasi banyak penulis untuk menciptakan kisah-kisah horor yang menakutkan.

Dalam dunia fiksi, AI yang memberontak sering kali digambarkan sebagai entitas yang mampu memanipulasi dan menghancurkan manusia dengan cara paling mengejutkan. Melalui novel-novel berikut, para penulis mengeksplorasi berbagai skenario menakutkan di mana teknologi yang diciptakan untuk mempermudah hidup justru menjadi sumber ketakutan dan kehancuran.

1. I Have No Mouth and I Must Scream – Harlan Ellison

buku I Have No Mouth and I Must Scream (harlanellison.com)

Novel ini menggambarkan masa depan di mana AI jahat bernama AM, telah memusnahkan seluruh populasi dan hanya menyisakan lima manusia terakhir di Bumi untuk disiksa. Novel ini hampir seperti horor psikologis, dengan cara AM memanipulasi emosi dan memaksa mereka untuk menahan rasa sakit yang tak terbayangkan.

Novel ini sulit dikategorikan dalam satu genre karena berhasil menghindari konvensi naratif dari cerita horor psikologis lainnya. Dengan plot yang kompleks dan mengerikan, Ellison mengajak pembaca merenungkan batas-batas antara kecerdasan buatan dan kemanusiaan serta potensi bahayanya jika teknologi ini lepas kendali.

2. Robopocalypse – Daniel H. Wilson

buku Robopocalypse (penguinrandomhouse.com)

Robopocalypse langsung melempar pembaca ke dalam adegan yang mendebarkan yaitu menunjukkan bagaimana manusia sekarang diburu oleh ciptaan mekanik mereka sendiri. Novel ini bercerita tentang pemberontakan mesin yang dilakukan dengan sangat baik. Manusia yang tersisa pun harus berjuang untuk menemukan kelemahan sebelum mereka musnah secara total.

Karya Wilson ini terkenal karena kemampuannya menggambarkan ketegangan dan kepanikan yang dirasakan oleh manusia saat berhadapan dengan AI yang mematikan. Pengembangan karakter yang kuat dan aksi tiada henti menjadikan Robopocalypse sebagai bacaan yang memikat dan memacu adrenalin.

3. Do Androids Dream of Electric Sheep? – Philip K. Dick

buku Do Androids Dream of Electric Sheep? (britannica.com)

Do Androids Dream of Electric Sheep? adalah mahakarya filosofis yang membuat pembaca berpikir. Novel ini diceritakan melalui mata seorang pemburu android yang ditugaskan untuk mempensiunkan android yang rusak, dengan nuansa yang mungkin mengingatkan pembaca pada film Blade Runner.

Novel ini mengajukan pertanyaan mendalam tentang apa yang benar-benar membedakan pemikiran manusia dan kecerdasan buatan. Philip K. Dick berhasil mengeksplorasi dilema etis dan moral yang muncul saat manusia berinteraksi dengan teknologi yang semakin canggih.

4. Prey – Michael Crichton

buku Prey (michaelcrichton.com)

Dikenal dengan karya terkenalnya Jurassic Park, Michael Crichton selalu menjadi ahli dalam menceritakan novel yang juga menjadi peringatan serius bagi umat manusia. Prey bercerita tentang bagaimana nanobot yang direkayasa secara genetik dan dikendalikan oleh kecerdasan buatan perlahan-lahan mulai menjadi ancaman bagi umat manusia.

Crichton menggunakan narasi menengangkan dan detail ilmiah yang tepat untuk menciptakan cerita yang menakutkan. Novel ini adalah peringatan terhadap potensi bahaya teknologi yang tidak terkontrol dan bagaimana inovasi dapat berubah menjadi bencana.

Baca Juga: 5 Novel Distopia tentang Ketidakadilan dan Pembatasan Kebebasan

5. The Pandora Sequence – Frank Herbert

buku The Pandora Sequence (goodreads.com)

The Pandora Sequence adalah trilogi novel yang berlatar di alam Dune Universe yang dimulai dengan The Ascension Factor. Novel ini Terinspirasi oleh mitologi Yunani tentang Pandora dan menggunakan metafora tersebut untuk menggambarkan situasi AI yang kita hadapi. Setelah dilepaskan, AI tidak dapat dikendalikan kembali.

Ditulis oleh Frank Herbert, novel ini mengeksplorasi efek berantai yang menyebabkan pemberontakan robot yang disinggung dalam film-film Dune. Dengan latar dunia Dune yang kompleks, Herbert menyajikan cerita mendalam tentang konsekuensi tak terduga dari teknologi yang tidak terkendali.

6. I, Robot – Isaac Asimov

buku I, Robot (britannica.com)

Novel ini adalah kumpulan cerita pendek yang dianggap sebagai teks pendiri dalam etika robot. Ditulis di sekitar Tiga Hukum Robotika, setiap cerita dalam seri ini menunjukkan cara mengerikan baru bagi robot untuk sepenuhnya mengabaikan sistem tersebut.

Asimov menggunakan pendekatan naratif yang cerdas dan inovatif untuk mengeksplorasi potensi konflik dan dilema yang muncul saat robot semakin mandiri. I, Robot bukan hanya sebuah cerita fiksi ilmiah, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan teknologi.

Verified Writer

Emma Kaes

Welcome to my alter ego :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya