TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kerugian Hubungan Tanpa Status, Jangan Sampai Terjebak!

Sebatas nyaman, tanpa kepastian

ilustrasi tangan perempuan dan laki-laki (pexels.com/Taryn Elliott)

Terjebak dalam hubungan tanpa status merupakan hal yang perlu dihindari, sebelum kamu menyesal. Biasanya fenomena ini terjadi pada anak muda, terlebih bagi mereka yang emosinya masih belum stabil. Seringkali mereka tidak sadar karena sama-sama nyaman, namun tidak terikat dalam hubungan apapun. 

Bagi sebagian orang yang belum siap secara emosional, HTS seringkali menjadi alternatif agar tidak ada keterikatan satu dengan yang lain. Meskipun dikatakan bebas, justru hubungan seperti ini memiliki banyak kerugiannya. Sebelum tejebak, kamu harus kenali terlebih dahulu tandanya dan kerugian dari hubungan tanpa status ini. Simak sampai habis, ya!

Baca Juga: 7 Alasan Cowok Lebih Nyaman Menjalani HTS Ketimbang Pacaran

1. Seperti bermain di taman hiburan

ilustrasi roller coaster (pexels.com/Min An)

Terjebak nyaman tanpa kepastian sama halnya seperti bermain di taman hiburan. Menaiki roller coaster–menikmatinya namun tidak tahu kapan perjalanan ini akan berakhir. Awalnya kamu sangat antusias dan penasaran ingin mencobanya. Ketika sudah menaikinya semua terasa menyenangkan. Sampai akhirnya kamu akan tiba di suatu momen dimana tiba-tiba roller coaster menukik tajam sehingga membuatmu takut.

Inilah perumpamaan hubungan tanpa status. Berawal dari memiliki ketertarikan satu sama lain. Ditengah, kamu merasa cocok dengannya. Namun, kabar buruknya itu semua hanya sebatas rasa penasaran atau bahkan dia hanya menganggapmu sebagai seorang teman yang asik. Mirisnya lagi, kamu seperti jadi tokoh utama yang kehilangan arah kemana kapal akan berlayar. 

2. Tidak direstui Tuhan

ilustrasi merasa menyesal (pexels.com/Pixabay)

Sisi negatif dari hubungan tanpa status ternyata tidak hanya merugikan kedua belah pihak. Dari sisi islam, ternyata hubungan seperti ini pun tidak di perbolehkan. Sebab, aktivitasnya tidak berbeda jauh dengan pacaran. Keduanya hampir sama, hanya terletak di label yang berbeda.

Selain banyak mudaratnya, seseorang yang memilih HTS di nilai tidak punya pendirian. Dia tidak bisa menentukan keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri. Maka sebaiknya jika belum siap memulai hubungan dengan orang baru putuskan sekarang juga apakah ingin serius atau hanya sebatas teman tanpa ada interaksi berlebihan. 

Baca Juga: 5 Tanda Kedekatanmu dengan Gebetan Mengarah ke HTS

3. Terjebak labirin ketidakpastian

ilustrasi pria dan wanita duduk di taman (pexels.com/Vera Arsic)

Hubungan seperti ini akan membuatmu sering bertanya tentang apa, siapa dia, dan bagaimana selanjutnya. Terlebih jika kamu masih ingin menggapai mimpi-mimpimu itu. Hal seperti ini biasanya akan membuatmu ter-distract dan mengalihkan fokusmu untuk meraih sesuatu yang kamu inginkan. 

Seseorang yang berada di posisi ini biasanya bingung. Terkadang merasa marah, gelisah, cemas jika salah satu dari mereka berbuat salah. Namun diantara mereka sebenarnya tidak perlu merasakan hal demikian. Karena, jika memang hanya berteman bukankah lebih pantas untuk sewajarnya? Tetapi, labirin ketidakpastian ini akan terus menjebakmu sampai kamu benar-benar menemukan jawaban yang sebenarnya. 

4. Risiko puzzle emosi

ilustrasi merasa emosi (pexels.com/RDNE Stock Project)

Hubungan tanpa status memungkinkan kamu untuk terjebak dalam tumpukan puzzle emosi. Seringkali ekspektasi berlebih terhadap seseorang akan membuatmu terluka. Hal tersebut biasanya terjadi karena salah satu pihak lebih ingin menekankan kejelasan, namun pihak lain tidak ingin terikat. 

Seperti cuaca yang gampang berubah. Manusia pun mudah sekali terombang-ambing, apalagi jika berbicara masalah hati. Karena untuk memperbaiki kepingan puzzle yang berantakan butuh durasi cukup lama, jangan sampai kamu menghabiskan waktu untuk menyusun puzzle yang salah karena tidak cocok dengan ukurannya. 

Writer

Eli Suratmi

Bersuara lewat tulisan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya