TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Makna dalam Beberapa Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Batak

Pernikahan adat Batak gak sesimpel itu lho #LokalIDN

Instagram.com/pernikahanadatbatak

Pernikahan merupakan salah satu momen sakral bagi setiap manusia. Semua orang pasti ingin hidup bahagia dengan cara menikah bersama orang yang disayanginya. 

Namun bagi beberapa masyarakat adat di Indonesia, pernikahan bukanlah suatu proses yang simpel. Pernikahan butuh beberapa rangkaian dalam setiap prosesnya. Begitu pun dalam pernikahan masyarakat adat Batak yang tidak hanya melihat sah secara agama dan hukum di Indonesia saja, namun juga sah secara adat Batak.

Berikut adalah beberapa ringkasan dari sekian banyaknya rangkaian  prosesi pernikahan adat Batak.

1. Marhusip

Instagram.com/pernikahan_batak

Marhusip adalah suatu prosesi dimana pihak keluarga laki-laki dan keluarga perempuan bertemu untuk membahas keseriusan dalam rencana pernikahan.

Marhusip dalam bahasa Indonesia berarti "berbisik". Itu artinya, pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan akan melakukan pembahasan awal mengenai sinamot atau dalam bahasa Indonesianya adalah mas kawin.

Pembahasan awal mengenai sinamot ini, hanya kedua belah pihak keluarga yang boleh tahu mengenai besar kecilnya harga sinamot yang telah disepakati. Hal ini untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam prosesi pernikahan adat Batak selanjutnya.

Baca Juga: 15 Referensi Busana Adat Batak untuk Dikenakan pada Hari Pernikahan

2. Martumpol

Instagram.com/pernikahan_batak

Martumpol biasanya hanya dilakukan oleh masyarakat Batak yang beragama Kristen. Martumpol dapat diartikan sebagai proses tunangan antara kedua mempelai yang dilakukan di gereja dihadapan pendeta serta para pengurus jemaat gereja dan juga para tamu undangan yang bersedia hadir.

Dalam prosesi martumpol ini, kedua mempelai beserta para pihak keluarga yang mendampingi akan melakukan tanda tangan pada sebuah surat. Surat ini akan digunakan untuk melakukan proses pemberkatan pernikahan pada prosesi pernikahan selanjutnya. Martumpol biasanya dilakukan pada saat 2 minggu sebelum dilakukannya prosesi pemberkatan pernikahan.

3. Marhata sinamot

Instagram.com/pernikahan_batak

Marhata sinamot dilakukan setelah prosesi martumpol. Marhata sinamot ini merupakan kelanjutan dari prosesi marhusip yang dilakukan secara rahasia oleh keluarga kedua  mempelai tadi.

Bedanya marhusip dengan marhata sinamot adalah dalam prosesi marhata sinamot dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah mempelai, baik itu dari marga-marga ibunya dan marga-marga dari ayah masing-masing mempelai.

Dalam prosesi marhata sinamot ini biasanya membahas jumlah sinamot yang akan diberikan oleh pihak laki-laki, jumlah ulos yang akan digunakan, hewan yang akan disembelih, tempat diadakannya prosesi adat pernikahan, dan lain sebagainya.

4. Martonggo raja

Instagram.com/pernikahanadatbatak

Martonggo raja adalah suatu prosesi dimana berkumpulnya masing-masing keluarga kedua mempelai untuk membentuk suatu panitia atau yang biasa disebut parhobas untuk melancarkan rangkaian pernikahan adat Batak tersebut. Dalam prosesi martonggo raja ini pula surat undangan baru boleh disebar kepada para tamu undangan.

5. Marsibuha-buhai

Instagram.com/abraham_silaban

Prosesi ini dilakukan tepat sebelum dilakukannya prosesi pemberkatan di gereja. Marsibuha-buhai adalah suatu prosesi di mana mempelai pria bersama para keluarganya datang untuk menjemput mempelai wanita di kediamannya.

Dalam acara marsibuha-buhai mempelai pria bersama keluarganya datang dengan membawa makanan yang biasa disebut namargoar, sedangkan pihak dari mempelai wanita telah menyiapkan ikan mas yang diarsik (makanan khas Batak). Setelah acara makan-makan keluarga tersebut, barulah pengantin bersama keluarga kedua pihak berangkat ke gereja.

6. Manjalo pasu-pasu parbagason

Instagram.com/sulaiman_sihombing77

Setelah prosesi marsibuha-buhai, maka kedua mempelai bersama semua keluarga masing-masing berangkat ke gereja untuk melakukan pamasu-masuon atau doa pemberkatan pernikahan sebagai tanda atau ikrar kepada Tuhan bahwa kedua mempelai tersebut telah menjadi satu.

Doa pemberkatan tersebut dilakukan oleh pendeta kepada kedua mempelai dihadapan para majelis gereja, para keluarga, dan tamu undangan yang hadir di gereja. Setelah dilakukan doa pemberkatan pernikahan, itu artinya para mempelai sudah sah menikah secara agama.

Baca Juga: 7 Makna Mendalam di Balik Pernikahan Adat Betawi

Writer

Gabe Natio

Fighting spirit of writing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya