Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan, Bolehkah?
Jangan lupa untuk memperdalam ilmu fiqih puasa, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagaimana hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadan? Dalam Islam, berhubungan suami istri memiliki nilai yang istimewa di mata Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
Namun, di bulan Ramadan, hubungan suami istri memiliki aturan-aturan khusus yang harus diperhatikan. Pasalnya, jika dilakukan sembarangan bisa membatalkan puasa dan mendapatkan dosa. Seperti apa hukumnya? Yuk, simak hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadan berikut ini!
1. Keutamaan dan makna bulan Ramadan
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penting bagi seluruh umat Islam. Pasalnya, di bulan suci Ramadan ini terdapat banyak keutamaan yang tidak ada di bulan-bulan lainnya. Berikut adalah beberapa keutamaan bulan Ramadan.
1. Dibukanya pintu surga
Menurut Imam Bukhari, pada bulan Ramadan Allah SWT akan membukakan pintu surga selebar-lebarnya, sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi,
“Apabila datang bulan Ramadan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan diikat atau dibelenggu,” (HR. Bukhari: 1899).
2. Doa mudah terkabul
Selain itu, bulan Ramadan juga terkenal dengan bulan penuh berkah dan mustajab. Hal tersebut dikarenakan Allah SWT akan mengabulkan doa-doa umat-Nya pada bulan Ramadan. Keutamaan tersebut juga pernah dijelaskan oleh Imam Ahmad dalam hadisnya yang berbunyi,
“Setiap muslim memiliki doa yang mustajab (terkabulkan) yang ia berdoa dengannya pada bulan Ramadan,” (HR. Ahmad II: 254).
“Tiga hal yang tidak tertolak doa mereka: orang yang puasa ketika berbuka, imam (pemimpin) yang adil, doa orang yang terdzolimi,” (HR. Ahmad II: 305)
3. Turunnya Al-Qur'an
Di bulan ini juga terjadi momen yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yakni diturunkannya kitab suci Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW. Peristiwa penting tersebut diabadikan dalam surah Al-Baqarah yang berbunyi,
Syahru ramadānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil),” (QS. Al Baqarah : 185).
Editor’s picks
4. Latihan mengendalikan hawa nafsu
Tidak hanya menahan lapar dan haus, di bulan Ramadan, Allah SWT juga memerintahkan manusia agar mengendalikan hawa nafsu dan syahwat. Bahkan, saking sucinya bulan Ramadan, terdapat beberapa kegiatan yang jika dilakukan di bulan Ramadan dapat membatalkan puasa dan mendapat dosa, salah satunya adalah berhubungan suami istri.
Baca Juga: Hukum Tidak Puasa Ramadan Tanpa Uzur, Dosa Besar lho!