TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Penting dalam Pemberontakan G30S PKI⁠⁠, Sejarah Kelam Bangsa

Penting untuk dipelajari

Relief peristiwa G30S PKI di Monumen Pancasila Sakti (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

G30S (Gerakan 30 September) PKI menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Meski demikian, seluruh masyarakat harus memahami sejarah, tokoh, dan makna di balik setiap peristiwa agar lebih memahami nilai-nilai berbangsa dan bernegara. 

Dalam peristiwa kelam yang terjadi sekitar 50 tahunan lalu, beberapa pahlawan gugur dan sejumlah tokoh dieksekusi. Siapa sajakah tokoh kerap disebut-sebut terlibat dalam G30S PKI? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini!

1. Sejarah singkat G30S/PKI

Diorama penangkapan Pierre Tendean di Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) di Lubang Buaya. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

G30S/PKI merupakan gerakan yang saat itu bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno. Gerakan yang didalangi oleh PKI ini dianggap sebagai gerakan untuk mengubah Indonesia menjadi negara berideologi komunis.

PKI saat itu dipimpin oleh DN Aidit dan menjadi salah satu partai besar di Indonesia. PKI melancarkan strategi agar rencananya terwujud, bahkan telah melakukan beberapa strategi lain seperti pemberontakan, sebelum peristiwa G30S/PKI. Dalam peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 1965 ini, enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat dibunuh. 

2. Tokoh G30S PKI

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

DN Aidit

Dipa Nusantara Aidit atau D.N. Aidit merupakan ketua Partai Komunis Indonesia (PKI). Di bawah kepemimpinan Aidit, PKI menjadi partai terbesar keempat yang menghadirkan program untuk rakyat kecil. Aidit dianggap sebagai otak utama di balik pemberontakan G30S, setelah peristiwa tersebut terjadi ia melarikan diri hingga akhirnya ditangkap dan dieksekusi. 

Letkol Untung Syamsuri

Letkol Untung Syamsuri merupakan komandan batalion Cakrabirawa yang bertugas mengawal Soekarno. Letkol Untung diduga sebagai dalang penggerak pasukan Cakrabirawa untuk menculik dan membunuh tujuh jenderal militer. Setelah peristiwa tersebut, Letkol Untung melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di Brebes, Jawa Tengah dan dieksekusi pada 1966. 

Syam Kamaruzaman

Syam Kamaruzaman menjadi biro khusus PKI yang dianggap sebagai dalang dari peristiwa G30S PKI. Syam diduga menjadi otak di balik rencana kudeta dan pembunuhan dengan cara menyusup serta memengaruhi kelompok tentara berhaluan kiri. Seperti halnya Aidit dan Letkol Untung, Syam pun akhirnya tertangkap di Cimahi, Jawa Barat dan dieksekusi mati pada 1986.

3. Tujuh pahlawan revolusi yang gugur dalam G30S/PKI

Ilustrasi penembakan Ade Irma Suryani di Museum AH Nasution (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Jendral Ahmad Yani

Jendral Ahmad Yani lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922. Ia sempat menempuh pendidikan militer sebelum akhirnya pada 1962 diangkat oleh Presiden Sukarno menjadi Panglima Angkatan Darat keenam, menggantikan Abdul Haris Nasution.

Tragisnya, pada 1 Oktober 1965, Jenderal Ahmad Yani diculik dan dibunuh, kemudian jenazahnya dibuang di Lubang Buaya. Setelah ditemukan lima hari kemudian, Ahmad Yani dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi, tepatnya pada 5 Oktober 1965. Selain disematkan gelar pahlawan, pangkat Ahmad Yani juga dinaikkan menjadi Jenderal Anumerta. 

Letjen Suprapto

Letjen Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada 20 Juni 1920. Sebelum meninggal, Letjen Suprapto menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera. Pada 1 Oktober 1965 Letjen Suprapto diculik, dibunuh kemudian dimasukan ke dalam Lubang Buaya. 

Mayjen S Parman

Mayjen S Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918. Mayjen S Parman menjabat sebagai Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan pangkat mayor jendral. Mayjen S Parman juga termasuk jendral yang gugur dalam peristiwa G30S, tepatnya pada 1 Oktober 1965. 

MT Haryono

MT Haryono atau Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. MT Haryono diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Deputy III Menteri Panglima Angkatan Darat. MT Haryono juga menjadi salah satu jendral yang diculik dan gugur meski telah melakukan perlawanan.

D.I Panjaitan

Donald Izacus (D.I) Panjaitan lahir di Sitorang, Balige pada 10 Juni 1925. Menjelang akhir hayatnya, D.I Panjaitan diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat. Ia merupakan tokoh yang membentuk TKR atau Tentara keamanan Rakyat, hingga akhirnya D.I Panjaitan juga  gugur dalam peristiwa G30S dan dianugerahi gelar pahlawan revolusi. 

Sutoyo Siswomihardjo

Sutoyo Siswomihardjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 1922. Pada 1961 Sutoyo diberi tugas sebagai Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat (Irkeh/Ojen AD). Sutoyo juga termasuk dalam daftar jendral yang diculik dan dibuang di Lubang Buaya. Ia menjadi pahlawan revolusi dan namanya diabadikan sebagai nama jalan.

Pierre Tendean

Pierre Andries Tendean atau Pierre Tendean lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939. Pierre Tendean merupakan Anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Kapten yang turut diculik dan ditembak mati. Ketika wafat, Pierre Tendean menjadi ajudan AH Nasution yang berhasil lolos. 

Berikut tadi mengenai tokoh penting dalam pemberontakan G30S PKI, semoga artikel ini bisa menambah wawasan sejarah untukmu, ya!

Baca Juga: PKI Dibubarkan Pada Tanggal Berapa? Yuk, Cari Tahu di Sini!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya