TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Boleh Salat Idul Adha Sendiri? Inilah Hukum, Niat dan Jadwalnya

Idul Adha 2024 akan dilaksanakan pada 17 Juni 2024

ilustrasi sholat berjamaah (pexels.com/mohammad ramezani)

Intinya Sih...

  • Salat Idul Adha hukumnya sunah muakkad, sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah.
  • Menurut Kiai Mukti Ali, salat Idul Adha sah dilaksanakan sendiri di rumah jika ada uzur atau halangan.
  • Tata cara salat Idul Adha sendiri sama dengan berjamaah, dengan takbir tambahan dan membaca surah Al-Alaq.

Salat Idul Adha merupakan ibadah yang hukumnya sunah muakkad. Artinya salat Idul Adha bukanlah ibadah wajib, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan. 

Biasanya Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah, namun bolehkah mengerjakan salat Idul Adha sendiri? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini untuk mengetahui aturan yang benar terkait salat Idul Adha. 

1. Hukum melaksanakan salat Idul Adha sendiri

ilustrasi mengerjakan sholat di masjid(pexels.com/Thirdman)

Disampaikan oleh Kiai Mukti Ali dalam NU Online, salat Idul Adha tidak harus dilaksanakan secara berjamaah. Hukum salat Idul Adha adalah sunah muakkad menurut Imam Syafi'i, sehingga boleh dilaksanakan secara munfarid atau sendiri-sendiri. 

Salat Idul Adha sah apabila dilaksanakan sendiri di rumah. Pasalnya, menurut Kiai Mukti, melaksanakan salat Idul Adha di masjid bertujuan untuk memuliakan masjid sehingga apalabila ada uzur atau halangan, tidak masalah dilaksanakan seorang diri. 

2. Tata cara dan niat salat Idul Adha sendiri

Ilustrasi sholat (Pexels.com/RDNE Stock project)

Tata cara dan gerakan salat Idul Adha yang dilaksanakan secara munfarid atau tidak berjamaah, sama dengan salat Idul Adha berjamaah. Diawali dengan niat sebagai berikut:

“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” lillahi ta’ala."

Artinya, “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Selanjutnya, melakukan takbiratul ikhram sebagaimana salat biasa. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan takbir tambahan sebanyak 7 kali dan dianjurkan untuk membaca lafaz berikut: 

"Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila."

Artinya, "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Setelah 7 kali takbir tambahan dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah dan disarankan untuk melanjutkan dengan membaca surah Al-Alaq. Gerakan berikutnya sama dengan salat biasanya, yakni rukuk kemudian i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, kembali sujud, dan berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua. 

Pada rakaat kedua, gerakannya sama dengan rakaat pertama, hanya saja takbir tambahan dilakukan sebanyak 5 kali, kemudian diakhiri takhyatul akhir. Selanjutnya mendengarkan khutbah, namun hal ini tidak berlaku bagi yang melaksanakan salat sendiri.

Baca Juga: 6 Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas untuk Idul Adha

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya