TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Buruk yang Perlu Ditinggalkan, Menuju Tahun Baru Tiba

Selamat tinggal kebiasaan buruk, halo kebiasaan baru

ilustrasi kebiasaan buruk (unsplash.com/Adrian Swancar)

Tinggal menunggu beberapa hari lagi sudah akan memasuki tahun baru 2024. Sudahkah ada perubahan pada diri kamu yang telah dirasakan. Atau justru belum ada sama sekali perubahan. Tenang, ini saat untuk kamu membenahi diri di awal tahun 2024 nanti. Biasanya, menuju awal tahun baru banyak di antara kita membuat sebuah resolusi. Dengan membuat daftar mengenai pencapaian yang akan dilakukan pada tahun tersebut.

Tetapi, jangan hanya mencatat pencapaian untuk meraih materi dan kesuksesan pribadi. Melainkan kebiasaan-kebiasaan baru yang membentuk sikap positif, perlu kamu tulis dalam daftar resolusi tersebut. Untuk membangun kebiasaan positif, kamu harus meninggalkan kebiasaan buruk yang masih kamu lakukan hingga saat ini. Terdapat lima kebiasaan buruk yang harus kamu tinggalkan saat tahun 2024 tiba sebagai berikut.

Baca Juga: Wajib Ditiru, 5 Kebiasaan Orang Sukses  saat Akhir Pekan

1. Kecanduan internet

ilustrasi kecanduan menggunakan internet (unsplash.com/ROBIN WORRALL)

Kebiasaan yang pertama adalah kecanduan internet. Yang mana penggunaan teknologi dan internet telah lekat pada keseharian. Memang, untuk mengurangi penggunaan media teknologi maupun internet ini sangat susah untuk dilakukan. Semakin perkembangan zaman, maka semakin mudah untuk kita mengakses informasi lewat media digital yang telah ada. Ini akan sulit sekali untuk dilepaskan penggunaanya, terutama bagi kalangan generasi Z.

Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Alvara tahun 2022, menyatakan generasi Z merupakan pengguna internet terbanyak dibandingkan dengan generasi lainya. Tercatat hampir 97,7 persen gen Z menggunakan internet dalam kesehariannya. Tidak hanya itu, gen Z juga menjadi generasi addition user atau kecanduan pengguna media digital dan internet. 

Oleh karena itu, penggunaan internet ini haruslah dibatasi dalam penggunaanya, berupa digital detox. Dengan memberikan batasan penggunaan waktu dalam sehari. Misal, mengecek sosial media hanya 1 jam perhari. Serta, untuk tidak menghabiskan waktu hanya dengan  berselancar di sosial media saja. Dengan begitu, kita dapat dengan cermat dan bijak dalam penggunaan internet.

2. Jauhi sifat mager

ilustrasi jalan kaki (unsplash.com/Delphine Beausoleil)

Mager sepertinya merupakan kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan ketika awal tahun 2024 tiba. Mager merupakan sebuah akronim dari males gerak yang biasanya dikatakan oleh anak jaman sekarang. Males gerak untuk jalan kaki, males gerak untuk berolahraga, dan malas gerak dengan berbagai alasan lainnya.

Contoh dalam keseharian saja seperti, ingin membeli sesusatu di toko atau minimarket, padahal jarak dari toko tersebut tidaklah jauh dari rumah. Banyak di antara kita yang memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor. Dengan dalih agar lebih cepat, menghindari terik panas matahari, dan agar tidak capek.

Padahal, dengan bergerak aktif dapat bermanfaat bagi kesehatan kita. Salah satu buku yang bertajuk A Philosophy of Walking karya Frederic Gros, menyatakan dengan bergerak aktif  seperti berjalan kaki dapat membangun kebebasan pada hidup kita. Kerena, dengan  jalan kaki dapat menghilangkan stres dan pikiran kita menjadi lebih tenang. Untuk itu, menjelang tahun 2024 yang akan datang cobalah untuk hindari sifat mager pada dirimu dengan mulai bangun kebiasaan berjalan kaki dan olahraga ringgan.

3. Konsumsi gula secara berlebih

ilustrasi konsumsi gula berlebih (unsplash.com/Myriam Zilles)

Mengonsumsi gula sebenarnya tidak ada yang salah. Tetapi, yang menjadi keliru adalah jumlah takaran mengonsuminya dalam sehari. Tubuh kita sejatinya juga membutuhkan gula sebagai sumber energi pada tubuh. Untuk itu mengonsumi gula tidak boleh kurang maupun lebih dalam penggunaanya.

Menurut Dietary Sugar Consumption and Health: Umbrella Review (2023), menyatakan mengonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, hiperurisemia, penumpukan lemak ektopik, kerusakan gigi, dan risiko kanker. Bahkan, kandungan gula berlebih banyak ditemukan pada makanan maupun minuman kemasan yang dijual di pasaran.

Untuk itu, kurangi konsumsi gula secara berlebih dengan tidak mengonsumi makanan manis dan minuman yang kaya akan gula seperti minuman bersoda, permen, donat, dan makanan kemasan. Kamu juga dapat mengganti gula dengan pemanis alami seperti madu atau stevia yang rendah kalori.

Baca Juga: 5 Sifat Positif yang Lahir dari Kebiasaan Menulis

4. Sering gosip

ilustrasi bergosip dengan teman (unsplash.com/Ben White)

Jika bertemu teman lama atau nongkrong pasti tidak lengkap jika tidak bergosip, benar?. Budaya nongkrong ini bukan untuk menjalin silahturahmi. Melainkan jadi pertemuan gosip antar sesama teman kamu. Entah, itu menceritakan pencapaian orang lain, hubungan rumah tangga orang lain, karir dan kesuksesan orang lain.

Sifat sering bergosip ini sangatlah buruk. Karena, dapat membentuk sifat iri dan dengki pada diri kita. Kita tidak akan suka dengan pencapaian orang lain, karir yang mereka bangun, maupun hubungan dengan pasaangannya. Ini kenapa, sering bergosip dapat menciptakan pikiran negatif pada dirimu. Pikiran negatif ini akan tertanam pada pikiran alam bawah sadar kita dan membentuk kebiasaan yang buruk.

Maka, berusahalah untuk tidak selalu bergosip saat bertemu dengan teman demi mencegah kebiasaan buruk muncul pada kehidupan kita. Berusalah untuk bersikap acuh pada kehidupan orang lain, terutama yang bersifat privasi dan personal. Fokuslah pada kehidupan yang sedang kita jalani dan pencapaian yang ingin kita bangun kelak.

Verified Writer

Chand Pangestu

writing is healing | IG: nulisbarengchan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya