Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berbicara tentang hal toksik, mungkin kamu mengira hal tersebut datangnya selalu dari luar diri. Kerap kali manusia suka mengatai orang lain toksik, tidak baik dan bermacam label negatif lainnya disematkan ke diri orang lain.
Tapi tahu tidak, sifat toksik gak melulu datang dari orang lain. Kadang kamu sendiri yang mengundang hal toksik tersebut untuk datang menggerogoti hati dan pikiranmu. Kalau kamu pernah merasakan lima hal ini, tandanya kamu sudah toksik ke diri sendiri.
1. Sering membuat persepsi negatif pada diri sendiri
Ilustrasi wanita sedang duduk sendirian di cafe (Pexels/Tan Danh) Disadari atau tidak, mungkin kamu pernah memberi self talk yang negatif terhadap diri sendiri. Seperti kamu merasa tidak cantik, tidak pintar, tidak pantas dan berbagai sematan negatif lainnya kamu labelkan kediri sendiri, seolah kamu membenarkan dan menormalkan pemikiran negatif semacam ini.
Tahu tidak, bahwa ini salah satu sifat toksik yang harus kamu buang jauh ke dalam hidupmu. Sering memersepsikan diri sendiri negatif hanya akan menjadikanmu sosok yang tidak bertumbuh dan percaya diri, tentunya ini akan mengundang perasaan tidak bahagia. Coba deh, tambuhkan self love dalam diri, karena kalau bukan kamu yang menyayangi dirimu, lantas siapa lagi?
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Terobsesi Hustle Culture, Termasuk Toxic Productivity?
2. Mudah termakan dengan apa yang orang lain pikirkan dan katakan
Ilustrasi wanita sedang bertopang tangan (Pexels/Monstera) Dalam pergaulan sehari-hari tak menampik bahwa ada momen di mana kamu pernah mendapatkan omongan yang begitu menyayat hati, sampai-sampai kamu jadi sedih, galau dan memikirkannya sepanjang hari. Di sinilah letak filter diri dibutuhkan, tak semua hal yang kamu dengar harus kamu yakini dan telan mentah-mentah.
Sudah menjadi tugas orang lain mengkritik sesamanya, namun bukan berarti mereka juga tidak memiliki kekurangan. Alih-alih kamu nge-down dan jadi kepikiran, jadikan kritikan orang lain sebagai bahan evaluasi diri untuk menjadikanmu lebih baik ke depannya.
Di hidup ini tidak ada yang bisa menjamin seseorang terbebas dari komentar buruk orang lain. Tugas kamu adalah menyaring mana obrolan yang bisa kamu jadikan koreksi dan mana yang sebaiknya cukup kamu abaikan saja.
3. Selalu mengikuti apa yang orang lain inginkan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ilustrasi wanita sedang bicara (Pexels/Andrea Piacquadio) Dan ciri lain kamu sudah bersikap toksik ke diri sendiri kamu menjalani hidupmu sebagai people pleaser yang selalu merasa tidak enak dengan orang lain dan harus selalu memenuhi ekspektasi mereka. Kamu sulit untuk berkata tidak bahkan kamu seperti tidak punya pendirian.
Lebih mendahulukan kepentingan orang lain dibanding diri sendiri tentu hanya akan mengundang rasa lelah dan tidak bahagia. Karena hal tersebut dilakukan bukan sepenuhnya atas kemauanmu.
Memikirkan cara untuk menyenangkan orang lain bukanlah tugasmu. Tugasmu adalah memenuhi kebutuhanmu dan memprioritaskan dirimu sendiri. Jangan takut dengan penilaian orang, karena mereka belum tentu hadir di saat kamu membutuhkannya.
4. Tidak merawat diri sendiri dengan baik
Ilustrasi wanita sedang merawat diri (Pexels/Sora Shimazaki) Menerima kekurangan diri bukan berarti kita hanya pasrah total dengan keadaan tubuh kita maupun pikiran kita. Bentuk self love salah satunya juga merawat diri kita dari luar dan dalam. Hanya pasrah dengan kondisi tubuh kamu saat ini sama halnya kamu belum sepenuhnya peduli dan mencintai diri sendiri.
Kamu bisa meluangkan sedikit waktu selama 30 menit setiap harinya untuk berolahraga ringan, bermeditasi dan jika ada waktu senggang di akhir pekan kamu bisa memanjakan tubuhmu untuk sekadar mendapatkan relaksasi dan penyembuhan. Hal ini bisa bantu kamu mendapatkan suasana hati yang lebih baik setelahnya.
Baca Juga: 5 Keajaiban Self Love yang Bakal Mengubah Hidupmu