TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pembenaran yang Sering Dikatakan Orang Konsumtif, Jelas Keliru!

Jangan dibiasakan, ya!

ilustrasi seseorang shopping (pexel.com/Gustavo Fring)

Kebiasaan konsumtif adalah salah satu masalah yang sering dihadapi banyak orang di dunia modern seperti sekarang ini. Konsumtif bisa berarti belanja secara berlebihan, menghabiskan uang tanpa perencanaan yang baik, atau memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan. Hayo, siapa yang masih suka begini?

Salah satu alasan kenapa konsumtif menjadi masalah adalah adanya pembenaran yang sering diucapkan oleh orang-orang untuk mendukung perilaku ini. Simak nih, enam pembenaran yang sering dikatakan orang konsumtif yang sebenarnya keliru dan harus diubah. Kamu pernah atau sering mengucapkan salah satunya?

1. "Aku kan sudah bekerja keras, jadi aku boleh dong memanjakan diri"

ilustrasi orang belanja (pexels/mentatdgt)

Salah satu pembenaran yang sering digunakan oleh orang konsumtif adalah bahwa mereka berhak memanjakan diri karena mereka sudah bekerja keras. Memang sih, penting untuk merayakan pencapaian dan usaha keras yang dilakukan, tapi bukan berarti ini menjadi alasan untuk mengabaikan prinsip keuangan yang bijak.

Memanjakan diri sesekali adalah hal yang baik, tapi itu gak seharusnya menjadi kebiasaan yang menghabiskan uang secara berlebihan. Sebaiknya, pertimbangkan untuk mengalihkan upah kerja kerasmu ke hal-hal yang lebih berkelanjutan untuk masa depan, seperti tabungan atau investasi.

2. "Diskon besar adalah kesempatan emas yang gak boleh dilewatkan, lah!"

ilustrasi seseorang shopping (pexels.com/Max Fischer)

Banyak banget orang merasa tergoda untuk berbelanja ketika melihat diskon besar. Padahal, ini hanyalah trik marketing untuk membuat mereka mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang. Banyak orang yang merasa bahwa ini adalah kesempatan langka yang gak boleh dilewatkan.

Padahal, membeli sesuatu hanya karena ada diskon bukanlah cara yang bijak untuk mengelola keuangan, lho. Diskon besar bisa membuat kamu mengeluarkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya gak kamu butuhkan. Alih-alih tergoda oleh diskon, pertimbangkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut dan apakah itu sesuai dengan anggaranmu.

Baca Juga: 6 Sinyal Sudah Gagal Mengendalikan Perilaku Konsumtif, Masih Boros!

3. "Aku merasa lebih bahagia, lho, ketika berbelanja"

ilustrasi seseorang senang shopping (pexels.com/Tim Douglas)

Beberapa orang menggunakan belanja sebagai cara untuk merasa lebih bahagia ataupun juga mengatasi stres. Meski belanja memang bisa memberikan kebahagiaan sesaat, tapi ini adalah kebahagiaan yang bersifat sementara dan biasanya diikuti oleh penyesalan ketika tagihan datang.

Daripada bergantung pada belanja untuk merasa bahagia, kamu bisa kok melakukan hal lain. Pertimbangkan untuk mengejar kebahagiaan yang lebih tahan lama lewat hobi, hubungan sosial, atau pengembangan diri.

4. "Semua orang juga begini, kok!"

ilustrasi seseorang berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Salah satu pembenaran lainnya yang sering digunakan oleh orang konsumtif adalah mengatakan bahwa semua orang melakukan hal yang sama. Duh, bahaya banget, ya. Mereka merasa bahwa konsumsi berlebihan adalah sebuah hal yang wajar banget dan bahkan sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat saat ini.

Padahal, hanya karena banyak orang melakukannya bukan berarti itu adalah keputusan yang benar. Ingat, penting banget untuk mempertimbangkan apa yang terbaik untuk keuanganmu dan jangan hanya mengikuti arus.

5. "Paylater adalah uang pinjaman, bukan uangku sendiri"

pexels/Gustavo Fring

Menggunakan jasa paylater adalah salah satu penyebab utama konsumtif di zaman sekarang. Banyak orang yang beranggapan bahwa menggunakan paylater adalah seperti menggunakan uang pinjaman yang gak perlu dikembalikan. Padahal ini jelas kesalahan besar.

Hal ini justru sering kali menghasilkan utang yang bertumpuk dan bunga yang tinggi. Penting banget untuk diingat bahwa paylater sebenarnya adalah uang yang kamu harus bayar kembali. Ditambah lagi membayar bunga yang tinggi bisa merugikan keuanganmu dalam jangka panjang.

Baca Juga: 5 Sebab Seseorang Bisa Jadi Sangat Konsumtif, Bikin Kantong Meronta!

Verified Writer

Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya