Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jarang disadari namun sangat benar adanya, jadi pendengar yang baik bagi anak adalah bagian penting dari parenting yang efektif. Pasalnya, saat orangtua atau pengasuh enggan mendengarkan anak, banyak dampak negatif yang bisa timbul, mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan bahkan psikologis anak.
Meskipun dunia terasa begitu menyibukkan kita dengan berbagai hal, meluangkan waktu sejenak untuk anak adalah sesuatu yang sangat penting baginya. Jangan sampai kamu harus merasakan lima akibat signifikan jika enggan jadi pendengar yang baik bagi anak berikut ini.
1. Kehilangan kepercayaan dan komunikasi yang terjalin jadi buruk
ilustrasi anak marah (pexels.com/Ahmed akacha) Jangan sampai mengalami hal ini, salah satu dampak paling langsung saat orangtua enggan jadi pendengar yang baik bagi anak adalah hilangnya kepercayaan dan memburuknya komunikasi. Anak butuh tempat yang aman untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
Sementara, saat dia merasa gak didengar, dia akan merasa diabaikan atau gak penting. Alhasil, ini bisa bikin anak menarik diri dari komunikasi dan jadi lebih tertutup. Dengan kata lain, saat orangtua gak mendengarkan, anak belajar bahwa orangtuanya gak bisa diandalkan untuk memahami atau mendukungnya.
2. Perkembangan emosionalnya jadi terganggu
ilustrasi anak marah (pexels.com/RDNE Stock project) Sebagai orangtua, kamu harus tahu bahwa mendengarkan adalah bagian penting dari pengembangan emosional anak. Saat orangtua enggan jadi pendengar yang baik, anak-anak bisa mengalami berbagai masalah emosional. Anak belajar mengelola emosinya dengan berbicara dan memproses pengalamannya dengan orang dewasa yang bisa dipercaya. Tanpa bimbingan ini, anak mungkin akan merasa kewalahan oleh emosinya sendiri.
Lebih jauh lagi, saat anak merasa diabaikan, dia mungkin akan punya perasaan rendah diri dan menganggap dirinya gak berharga. Hati-hati, anak dengan harga diri yang rendah akan merasa cemas, depresi, atau mengalami masalah dengan kecemasan sosial karena merasa nyaman mengekspresikan dirinya.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Kemampuan untuk Menjadi Pendengar yang Baik
3. Masalah perilaku
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi anak marah (pexels.com/Monstera Production) Kurang perhatian dan merasa gak punya pendengar bisa menyebabkan berbagai masalah perilaku pada anak. Bayangkan, saat anak merasa gak didengarkan, maka dia mungkin mencari perhatian dengan cara yang negatif, seperti perilaku nakal atau memberontak. Sebenarnya, ini adalah cara baginya untuk mendapatkan perhatian yang dia butuhkan, meskipun caranya gak sehat.
Anak yang gak didengar mungkin lebih cenderung terlibat dalam perilaku yang negatif demi mendapatkan perhatian orangtuanya. Dengan kata lain, masalah perilaku ini biasanya merupakan tanda bahwa anak butuh lebih banyak perhatian dan komunikasi yang lebih baik dari orangtuanya.
4. Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
ilustrasi anak marah (pexels.com/Vika Glitter) Gak hanya itu, kemampuan mendengarkan dan berkomunikasi adalah skill penting dalam membangun interaksi yang sehat. Nah, saat orangtua gak jadi pendengar yang baik, anak mungkin kesulitan mengembangkan skill yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dia jadi gak belajar bagaimana berempati, mendengarkan, dan merespons dengan tepat dalam percakapan.
Anak yang merasa diabaikan di rumah mungkin akan kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Dia akan merasa canggung atau gak nyaman, dan bahkan bisa jadi dia kesulitan membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Parahnya lagi, kurangnya skill ini bisa berdampak pada kehidupan sosial anak di sekolah dan di luar lingkungan rumah.