Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ciri khas Gen Z memang paling sering menjadi bahan konten yang kocak, karena mereka tumbuh di era teknologi dan mempunyai kebiasaan unik dibanding generasi sebelumnya. Maka dari itu, tidak heran kalau akhir-akhir ini banyak POV Gen Z jadi dokter, guru, penulis, dan profesi lainnya sampai viral. Nah, tentu saja ada alasan untuk sampai ada di tahap tersebut, kan?
Sebenarnya, apa saja penyebab Gen Z yang membuat mereka menjadi menarik? Nah, berikut adalah 5 alasan dan karakteristik Gen Z yang membuat mereka menarik untuk dijadikan bahan konten. Termasuk konten POV tentang Gen Z yang sering muncul di beranda fyp kalian. Keep scrolling!
1. Slengean tapi tetap cerdas
ilustrasi tertawa (unsplash.com/Gabrielle Henderson) Gen Z cenderung berbicara dengan bahasa yang santai dan penuh slang, tapi tetap mempunyai pandangan kritis dan cerdas. Hal ini terbukti dengan hadirnya konten dan prestasi dari Gen Z yang akhir-akhir ini bermunculan cukup banyam. Mereka bisa serius tetapi terkesan main-main. Misalnya seperti “Yaelah typo dikit, chill aja bro.”
Hal ini yang membuat mereka mudah beradaptasi. Meski terkesan menyebalkan bagi sebagian orang dan jika berhadapan dengan generasi lainnya. Padahal, bisa saja mereka serius untuk menanggapi suatu masalah, hanya saja kebiasaan seperti ini membuatnya lebih mudah bergaul dengan yang lainnya.
2. Terbiasa dengan multitasking
ilustrasi sedang multitasking (pexels.com/Ketut Subiyanto) Gen Z tumbuh bersama dengan teknologi, sehingga gadget dan media sosial sudah menjadi bagian hidup mereka. Terbiasa multitasking antara pekerjaan seperti menulis naskah, nonton TikTok, sambil memantau DM Instagram adalah salah satu POV Gen Z yang menjadi lucu dan belakangan ini viral.
Misalnya seperti menulis cerpen tapi sambil memantau peningkatan followers. Kemudian mengerjakan pekerjaan kantor, tapi sambil nonton live tiktok. Atau kegiatan-kegiatan Gen Z lainnya yang terkesan sulit, tapi justru menjadi lebih menyenangkan. Kebiasaan multitasking ini semakin terbiasa saat Gen Z harus mengikuti sekolah atau kuliah secara online ketika masa pandemi beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga: 5 Cara Tepat Unggah Pencapaian di Medsos agar Tak Terlihat Pamer
3. Respons cepat dan kasual
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi belajar di tempat nyaman (pexels.com/Armin Rimoldi) Jika ditanya apakah ada generasi yang tidak suka ribet, maka Gen Z adalah jawabannya. Mereka lebih menyukai semua kegiatan yang serba cepat dan to the point. Bahkan dalam profesi, gaya komunikasinya sering terkesan cuek, misalnya seperti “Sudah selesaiin kerjaan? Yoi, sudah sambil nonton Netflix, nih!”
Memang terkesan meremehkan kewajiban. Tapi, sebenarnya mereka tetap totalitas dalam mengerjakan tanggungjawabnya, kok. Buktinya, pekerjaan mereka selalu dapat terselesaikan tepat waktu dan hasilnya juga maksimal. Kalau tidak percaya, coba cari tahu sudah berapa banyak Gen Z yang sukses di bidangnya sambil tetap menekuni hobinya.
4. Peduli dengan kesehatan mental
ilustrasi sedang konsultasi (pexels.com/cottonbro studio) Generasi ini sangat terbuka perihal kesehatan mental. Jadi, sering muncul dialog kocak tapi dalam, seperti “Kok gak ngajar hari ini? Healing dulu dong, burnout ini.” Maknanya, sebisa mungkin tetap mengerjakan pekerjaan tetapi kesehatan mental juga harus diperhatikan oleh Gen Z.
Prinsipnya, bagaimana bisa bekerja dengan maksimal jika kesehatan mental diri sendiri sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu, Gen Z menjadi generasi yang sangat peduli dengan kesehatan mental. Karena bagaimanapun, kesehatan mental ini sering disepelekan padahal penting untuk diperhatikan, loh!
