Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semakin dewasa seseorang, semakin banyak tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan. Terkadang, ini bisa memberi kecemasan atau kekhawatiran tertentu. Apalagi dengan tuntutan dan lingkungan kompetitif.
Sayangnya, banyak orang masih salah paham bahkan mengabaikan rasa cemas yang mereka punya. Alhasil, malah menjadi sumber masalah yang lebih dalam. Untuk mengatasinya, kamu perlu mengenal sumber kekhawatiranmu. Seperti yang dijelaskan pada lima poin berikut.
1. Tekanan akademis dan tuntutan untuk selalu berprestasi
ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio) Sekolah bisa menjadi sumber kecemasan untuk para remaja, bahkan orang dewasa sekalipun. Tekanan dan tuntutan untuk bisa berprestasi secara akademis bisa memberi beban yang berat, sampai menimbulkan kecemasan.
Bila tidak segera diselesaikan, maka dapat memimpin pada masalah-masalah serius lain, seperti kebiasaan untuk menunda, sikap perfeksionis, bahkan sampai depresi. Untuk mengatasinya, kamu harus belajar lebih terbuka dengan orang-orang yang kamu percaya. Dukungan dari orang lain bisa membantumu untuk berdamai dengan kesalahan dan ketidaksempurnaan diri sendiri.
2. Kecemasan sosial dan rasa takut akan penolakan
ilustrasi wanita (pexels.com/Alexey Demidov) Interaksi sosial bisa menjadi sumber kecemasan, lho! Ketakutan dihakimi atau ditolak bisa memberi rasa tidak nyaman yang besar, yang pada akhirnya membuatmu menghindari kontak sosial.
Kamu jadi tidak percaya diri untuk bertemu dengan orang lain. Nyatanya, semakin dewasa, lingkaran pertemanan seseorang semakin sempit. Ini membuktikan bahwa semakin menginjak kedewasaan, orang jadi lebih kaku dan sulit untuk menghadapi orang lain.
3. Gambar dan keberhargaan diri
ilustrasi wanita (pexels.com/SHVETS production) Sedari remaja, banyak orang punya masalah dengan gambar dirinya. Ia ingin untuk selalu tampil sempurna di depan orang lain. Apalagi, dengan munculnya media sosial yang membuat standar kecantikan semakin tidak realistis.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ini memicu kebiasaan membandingkan dengan fisik dan hidup orang, yang pada akhirnya merusak gambar diri. Kekhawatiran tentang fisik yang mendominasi lambat laun membuat kita percaya bahwa keberhargaan diri didasarkan pada penampilan fisik.
Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu berdamai dengan dirimu terlebih dulu. Tidak ada manusia yang sempurna. Akui itu, dan belajarlah untuk menerima kekuranganmu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tes Gangguan Kecemasan Online, Gratis!
4. Masa depan dan transisi hidup
ilustrasi wanita (pexels.com/Blue Bird) Di usia 20-an, kita pasti banyak mengalami transisi. Banyak hal yang tidak pasti tentang masa depan, yang bisa memicu kekhawatiran dan rasa cemas. Wajar-wajar saja sebenarnya, asal tidak berlebihan sampai membuatmu merasa overwhelmed.
Bagaimana pun, transisi dan perubahan keadaan ada untuk dihadapi, bukan dihindari. Dengan demikian, kamu pun akan diproses untuk semakin dewasa.