TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Penyebab Kamu Terus Merasa Iri dengan Temanmu, Gak Bisa Bersyukur?

Mulai berkaca

ilustrasi marah (pexels.com/Engin Akyurt)

Perasaan iri atau cemburu ialah perasaan negatif yang menggerogoti diri sendiri. Iri hati membuatmu tidak bisa melihat ke hidupmu, melainkan terus menilik pada pencapaian, keberhasilan, dan kebahagiaan orang lain.

Ini yang membuatmu merasa tidak puas dalam hidup. Sebanyak apa pun yang telah kamu capai, kamu akan terus merasa kurang. Untuk mengatasi iri hati, kamu harus mengerti penyebab terlebih dulu. Berikut lima penjelasannya.

Baca Juga: 5 Cara Agar Gak Iri dengan Pencapaian Orang Lain

1. Rasa rendah diri

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Bibit iri hati dapat bertumbuh ketika kamu belum sepenuhnya mengenal dirimu. Kamu akan terus bertanya-tanya tentang keberhargaan diri, tidak punya pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri. Karena itulah, ia mudah iri hati dengan orang lain.

Setia pada teman atau orang di sekitarnya yang mendapat pencapaian baru, membeli perangkat baru, ia akan mudah merasa gelisah. Ini karena, orang dengan self esteem rendah mudah terasa terancam dengan hidup orang lain.

Baca Juga: 5 Tips agar Tidak Iri dengan Pencapaian Orang Lain, Percaya Dirimu! 

2. Sering membandingkan hidup sendiri dengan orang lain

ilustrasi wanita (pexels.com/Darina Belonogova)

Penyebab iri hati yang kedua adalah kebiasaan membandingkan hidup dengan orang lain. Hal ini yang membuatmu sulit mengucap syukur. Kamu akan terus melihat kekurangan, kesulitan, dan hal-hal buruk tentang dirimu.

Kebiasaan membandingkan bisa menjadi toksik, apalagi dengan adanya media sosial. Kamu harus semakin bijak mengatur pikiran dan perasaanmu, jangan sampai itu menjadi bumerang yang menghancurkan dirimu ke depannya.

3. Lingkungan yang kompetitif

ilustrasi lingkungan kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Dengan siapa kamu menghabiskan waktu akan menentukan dirimu. Bila kamu sering berkumpul bersama orang-orang kompetitif yang memandang pencapaian dan prestasi adalah segalanya, maka kamu pun akan terbentuk menjadi orang yang serupa.

Bukannya salah punya tujuan dan ambisi, tapi bila kamu tidak punya pola pikir yang benar, maka ambisi itu akan menjadi sesuatu yang menghancurkanmu. Kamu akan kerap merasa berkewajiban untuk mengalahkan orang lain, padahal hidup bukanlah sebuah kompetisi.

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya