TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memulai Gaya Hidup Stoicism, Tetap Fokus dan Disiplin!

Fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan

ilustrasi bahagia (pexels.com/Anna Shvets)

Intinya Sih...

  • Stoisisme mengajarkan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, seperti karakter dan tindakan kita, serta menerima hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
  • Kebahagiaan seharusnya tidak bergantung pada pendapat orang lain, melainkan pada keinginan dan keputusan kita sendiri.
  • Kaum Stoa menekankan perlunya tindakan yang bertujuan untuk membuat kemajuan dalam hidup, bukan hanya bereaksi terhadap keadaan.

Apakah kamu pernah mendengar istilah stoicism? Dilansir Orion Philosophy, Tobias Weaver, penulis, menjelaskan, bahwa stoisisme mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, karakter, pikiran, emosi, dan tindakan kita, sambil menerima hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, seperti tindakan orang lain atau kejadian alami yang terjadi di dunia sekitar kita.

Jika kita dapat belajar melakukan ini, kita dapat belajar mengembangkan pola pikir yang lebih tangguh, kedamaian, dan kepuasan batin yang lebih dalam daripada kenikmatan yang datang dari kesenangan sesaat dan tangguh terhadap kekecewaan dan kesulitan hidup. Yuk, langsung simak saja cara memulai gaya hidup stoicism di bawah ini!

1. Jangan alihkan kebahagiaanmu

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/nappy)

Kita biasanya menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah yang tidak kita butuhkan demi membuat seseorang yang tidak kita pedulikan terkesan. Pilihan karier atau gaya hidup kita berpusat pada bagaimana orang lain memandang kita, bukan apa yang terbaik bagi kita.

Dilansir Daily Stoic, Louis Chew, penulis, menjelaskan, hal itu adalah kebalikan dari negarawan Romawi Cato yang berusaha menjalani hidup yang tidak bergantung pada pendapat orang lain. Kita harus banyak belajar dari mereka.

Jauh lebih baik bagi kita untuk menjalani hidup sesuai keinginan kita sendiri dan mengabaikan pendapat orang lain. Kebahagiaan tidak boleh diserahkan kepada orang lain.

2. Tetap fokus saat ada gangguan

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dengan begitu banyak pilihan, kita tidak pernah benar-benar berkomitmen pada satu jalan. Kita menunda membuat keputusan atau melakukan banyak kegiatan sekaligus. Hasilnya, kita tidak pernah benar-benar membuat kemajuan dalam apa pun.

Kaum Stoa menekankan perlunya tindakan yang bertujuan. Kita harus berhati-hati agar tidak sekadar bereaksi terhadap keadaan, tetapi hidup dengan tujuan.

3. Fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan dapat membuat perasaanmu tenang. Alih-alih merasa gelisah dan berharap dapat mengubah sesuatu seperti yang kamu inginkan, ada baiknya kamu membiarkan apa yang tidak dapat kamu kendalikan dan coba kendalikan apa yang dapat kamu kendalikan.

"Kita dapat mulai mengembangkan kemampuan untuk fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan dan menerima apa yang tidak dapat kamu kendalikan. Dengan kata lain, fokuslah pada pikiran, perasaan, dan tindakan kita dan jangan khawatir tentang hal-hal yang berada di luar kendalimu, seperti cuaca, lalu lintas, atau pendapat dan tindakan orang lain," jelas Tobias Weaver, dilansir Orion Philosophy.

Baca Juga: Mengenal Stoicism, Cara Menjalani Hidup yang Damai dan Bahagia

4. Berlatih disiplin

ilustrasi bahagia (pexels.com/Julia Avamotive)

Kaum Stoa percaya bahwa disiplin diri penting untuk kehidupan yang berbudi luhur. Mereka menekankan pentingnya melatih pengendalian diri, ketekunan, dan moderasi. Ini berarti menghindari hal-hal yang berlebihan dalam semua aspek kehidupan dan memperhatikan keinginan dan dorongan hati kita.

"Ketika kita lebih mampu mengendalikan dorongan hati, kita menjadi lebih baik dalam mencegah diri kita terseret ke dalam perilaku yang semakin menjauhkan kita dari sosok yang kita inginkan," tambah Weaver.

Verified Writer

Alma S

I don’t have to say a word. That’s why I like writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya