TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

W20 Post Summit: Suarakan Kepentingan Perempuan di Dunia

Delegasi AS dan Rusia komitmen hadir

Briefing media acara W20 Post Summit, Jumat (11/11/2022). (Dok. Tangkapan Layar/Zoom Meeting)

Jakarta, IDN Times - Women20 (W20) Indonesia akan menyelenggarakan W20 Post Summit pada 13-14 November 2022. Hal tersebut disampaikan pada briefing media online mengenai kegiatan W20 Indonesia Presidency 2022, melalui Zoom Meeting, Jumat (11/11/2022).

Salah satu tujuan acara tersebut yakni untuk memberitahu peran W20 sebagai pemberdaya perempuan ke masyarakat dan dunia. Hal tersebut agar masyarakat dapat berkontribusi pada pekerjaan W20 di lingkungan maupun komunitas mereka.

"Kita memastikan sekaligus juga menunjukkan ke teman-teman semua, dari lembaga swadaya masyarakat, organisasi perempuan, akademisi, temen-temen media, semua kalangan, bahwa inilah kerja setahun W20 Presidensi Indonesia dan capaian-capaiannya. Kita berharap bisa di-follow up menjadi warisan yang kita sama-sama kerjakan terus agar benar tercapai sesuai harapan kita." ujar Sita Aripurnami, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Wanita.

1. 250 perempuan akan hadir di W20 Post Summit

Briefing media acara W20 Post Summit, Jumat (11/11/2022) (Dok. Tangkapan Layar/Zoom Meeting)

W20 Post Summit akan menghadirkan 250 peserta perempuan Indonesia dari berbagai instansi. Selain memiliki tujuan untuk memperkenalkan W20 kepada masyarakat yang lebih luas, W20 juga mengadakan sosialisasi rekomendasi W20 kepada pemimpin G20, Sherpa, Organisasi Wanita, Akademisi dan Publik sebagai aktor pemberdaya perempuan. Lalu, juga akan melaporkan Proses Serah Terima dari Komite W20 Indonesia kepada Delegasi W20 India.

Tidak hanya Indonesia, W20 Indonesia juga ingin menyampaikan ke dunia jangan sampai isu-isu perempuan ditinggalkan. Karena itu, acara ini juga akan dihadiri oleh delegasi W20 dan narasumber yang berasal dari sembilan negara. Yakni Indonesia, India, Italia, Rusia, Singapura, Amerika Serikat, Belgia, Uni Eropa, dan Mesir).

"Bismillah semoga W20 yang akan dilakukan 13-14 akan menyuarakan kepentingan kepada perempuan, tidak hanya Indonesia tapi juga kepada dunia." ujar Uli Silalahi, Ketua W20 Indonesia.

2. Toba Track sebagai langkah praktis kelima isu utama dari communique

Chair W20, Uli Silalahi (kanan) dan Co Chair W20, Dian Siswarini saat memberi keterangan terkain event W20 di Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Terdapat lima isu utama W20, yakni ada diskriminasi, kesehatan, ekonomi, rebel woman, dan perempuan disabilitas. Toba track sebagai enebler yang dapat membuat faktor itu berjalan.

"Toba track menghasilkan kesepakatan yang diturunkan dari lima isu, menjadi tujuh track yang harus dipantau sepanjang masa G20 ada," ujar Sita.

Jadi, toba track adalah rangkuman dari rangkaian rekomendasi langkah-langkah strategis (yang dapat ditindaklanjuti untuk mempercepat kesetaraan gender dan target pemberdayaan perempuan). Langkah strategis atau tujuh track tersebut meliputi data, pengetahuan, kebijakan, pendidikan, pembiayaan, infrastrukur dan digital yang direkomendasikan oleh W20 Communique.

Baca Juga: W20 Perkuat Pemberdayaan Ekonomi bagi Perempuan

3. W20 mendukung ekonomi perempuan melalui Sispreneur

Ada sebanyak 10 pemenang W20 Sispreneur yang mendapatkan suntikan modal usaha pada gelaran W20 Toba Expo di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. (Istimewa/IDN Times)

W20 mendukung penguatan dan pemberdayaan ekonomi perempuan dengan aksi nyata, yakni Sispreneur. W20 Sispreneur merupakan pada pemberdayaan ekonomi perempuan yang bergerak di bidang usaha kecil dan menengah.

"Kita ingin ada yang konkret, kita juga mendukung penguatan dan pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama mereka bergerak di small medium enterprise, sebagai usaha perempuan kecil menengah yaitu sispreneur." ujar Sita.

Sita juga mengatakan bahwa ini menjadi salah satu primadona, karena dapat menghasilkan perempuan-perempuan perkasa, yang berdaya secara ekonomi.

"Kita sebetulnya ingin menunjukkan bahwa Presidensi Indonesia, kita tidak hanya gagah berkata-kata, tetapi juga ingin ada yang konkrit, yang bisa langsung dirasakan dan menjadi manfaat dalam arti penguatan perempuan." ujar Sita.

4. W20 Communique menyatukan pandangan dari berbagai negara

Ada sebanyak 10 pemenang W20 Sispreneur yang mendapatkan suntikan modal usaha pada gelaran W20 Toba Expo di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. (Istimewa/IDN Times)

Ketua W20 Indonesian Uli Silalahi mengatakan, menyatukan dan menyelaraskan pandangan dari berbagai negara yang memiliki latar belakang dan masyarakat yang berbeda memang tidak mudah. Dengan segala effort dan sharing yang dilakukan, akhirnya berhasil karena ternyata tiap negara memiliki beban yang sama untuk memajukan perempuan.

"Pada waktu diketok palu, pada waktu akhirnya kita meng-hangover itu communique diberikan kepada siapa, kita semua negara berpelukan dan nangis. Saya kira cuma kita aja Indonesia yang nangis, tapi ternyata semuanya nangis, Argentina nangis, India nangis, ternyata mereka mempunyai perasaan dan merasakan yang sama bahwa communique ini tidak mudah kita keluarkan." kata Uli.

Uli mengatakan, effort yang ia lakukan untuk dekat dengan berbagai negara lainnya bukanlah main-main. Uli berusaha untuk menjalin kedekatan dengan berbagai negara, ia mengatakan apa pun kegiatan W20 harus didatangi dengan effort masing-masing.

"Kita (delegasi dari berbagai negara) bertemu secara offline itu sharing, kita punya beban yang sama untuk memajukan perempuan, misi yang sama mengenai empowerment, itu yg menyatukan kita. Walaupun tingkat masalahnya berbeda, tapi intinya sama. KDRT juga ada di tempat mereka, ternyata sama." ujar Uli.

5. Tolok ukur keberhasilan W20

KTT W20 Indonesia 2022. (dok.W20 Communication Team)

Uli mengatakan, G20 mengusung isu mengenai perempuan. Selain itu, bagaimana peranan advokasi, leber, dan irisan-irisan dari cost cutting dari beberapa engagement group atau wokring group itu banyak menyentuh mengenai perempuan.

"Kita liatnya tuh dari segi itu, dari perspektif dan kaca besarnya," ujar Uli.

Sita juga mengatakan, salah satu tolak ukurnya juga terdapat dari dominan flavor tentang banyaknya persoalan perempuan. Dengan begitu, keberhasilan W20 juga diukur dengan semakin banyak persoalan perempuan dengan bagaimana cara mengatasinya.

"Jadi kalo dulu tuh segregatif perempuan rekomendasinya gini, tapi juga bagaimana secara integratif persoalan perempuan masuk ke dalam engagement group yg lain. Jadi diserbu dari berbagai sisi, jadi ukurannya memang salah satunya adalah dominan flavor tentang persoalan perempuan semakin banyak, tentu semakin seneng kita, berarti tuh dari ukuran keberhasilan W20 semakin banyak menyebut tentang persoalan perempuan dan bagaimana cara mengatasinya." ungkap Sita.

Baca Juga: W20 Ajak Perempuan dan UMKM Jadi Penggerak Pemulihan Ekonomi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya