TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Dampak Negatif Terlalu Sering Menonton Film Romantis, Bikin Candu! 

Bisa berimbas pada kepuasan hubungan nyata

ilustrasi pasangan menonton film (freepik.com/freepik)

Bagi sebagian orang, menikmati kisah cinta yang dramatis dan mengharukan bisa menjadi cara menyenangkan untuk menghabiskan waktu. Terkadang, kita juga bisa mengambil inspirasi dari film tersebut. Namun, tahukah kamu jika terlalu sering menonton film romantis ternyata juga bisa berdampak negatif?

Genre ini menjadi favorit banyak orang karena menampilkan adegan-adegan penuh kasih sayang dan manis. Meski demikian, film romantis bisa memengaruhi persepsi seseorang tentang cinta yang selalu sempurna. Mulai dari membentuk harapan yang tidak realistis hingga mengganggu kehidupan sosial, dampak negatif tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Apakah kamu salah satu penggemar film romantis? Mari simak bersama deretan dampak negatif terlalu sering nonton film romantis agar kita bisa lebih bijak dalam mengatur waktu!

1. Cenderung memiliki harapan yang tidak realistis

ilustrasi perempuan memarahi kekasihnya (freepik.com/freepik)

Dilansir Psychology Today, film romantis sering menampilkan banyak adegan penuh pujian, pemberian hadiah, dan kasih sayang. Padahal, hubungan dalam kehidupan nyata tidak selalu sempurna. Film romantis cenderung menyederhanakan atau bahkan mengabaikan aspek-aspek penting lainnya dalam hubungan, seperti ketahanan menghadapi tantangan, kompromi, dan kerja sama kedua pihak.

Gambaran yang tidak seimbang ini membuat penonton terjebak dalam ekspektasi yang tidak realistis. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan tersebut, rasa kecewa bisa muncul dan merusak hubungan. Harapan yang tidak realistis ini dapat menghambat perkembangan hubungan yang sehat dan membuat pasangan merasa frustrasi.

2. Mengganggu kehidupan sosial

ilustrasi binge watching (freepik.com/Dragen Zigic)

Terlalu sering menonton film romantis dapat mengganggu kehidupan sosial seseorang. Menurut laman Verywell Health, menonton film dapat memberikan rasa kepuasan yang membuat seseorang terlalu memanjakan diri. Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk bersosialisasi justru habis untuk menonton film. Hal ini bisa menyebabkan isolasi sosial, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan mental.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Frontiers in Psychology mengidentifikasi bahwa binge-watching (menonton banyak episode serial TV atau film dalam satu sesi) sering kali digunakan sebagai cara untuk mengelola perasaan negatif. Orang yang sering menonton film lebih cenderung mengalami kesepian dan depresi, dan kebiasaan ini sulit diputus. Terlalu sering menonton film dapat mengurangi kualitas interaksi sosial seseorang, memperburuk kondisi mental dan emosional, serta menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Jika Orangtua Terlalu Sering Mengecewakan Anak

3. Menyebabkan ketergantungan emosional

ilustrasi menonton film sedih (freepik.com/stockking)

Pernahkah kamu tersipu malu ketika sepasang kekasih dalam cerita fiksi saling jatuh cinta, atau ikut menangis tersedu-sedu karena kisah yang menyayat hati? Ini bisa menjadi tanda ketergantungan emosional pada karakter dan cerita fiksi. Menurut University of Florida News, studi menunjukkan bahwa orang membentuk hubungan parasosial dengan karakter fiksi, yaitu ketika seseorang melihat diri mereka sendiri dalam karakter tersebut. Hal ini menyebabkan keterikatan emosional yang mendalam pada cerita fiksi, hingga memengaruhi suasana hati dalam kehidupan sehari-hari.

Ketergantungan emosional ini dapat mengaburkan batas antara fiksi dan realitas. Ketika seseorang merasakan emosi dari cerita fiksi terlalu intens, mereka cenderung kesulitan menghadapi tantangan dalam hubungan nyata. Ketergantungan ini tidak hanya menghambat perkembangan pribadi, tetapi juga mengganggu pembentukan ikatan emosional yang sehat dengan pasangan.

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating a better world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya