5 Kiat Atasi Popcorn Brain Akibat Paparan Teknologi
Otak seperti 'meletup' dan susah fokus pada satu hal
Intinya Sih...
- Generasi Z rawan mengalami 'popcorn brain' akibat paparan teknologi dan informasi yang berlebihan.
- Penggunaan media sosial secara bijak, non-aktifkan notifikasi, dan latihan mindfulness dapat membantu mengurangi efek popcorn brain.
- Tidur yang cukup, istirahat dari perangkat digital, dan kegiatan non-digital juga penting untuk mencegah dan mengatasi popcorn brain.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu apa itu popcorn brain? Generasi Z lebih rawan mengalaminya, lho. Dilansir Forbes, popcorn brain adalah kondisi mental di mana kurang memperhatikan, pikiran tidak fokus dan terbagi-bagi, serta cenderung cepat beralih dari satu topik ke topik lain. Sehingga dapat diumpamakan letupan biji popcorn di dalam panci. Istilah popcorn brain ini pertama kali dicetuskan oleh peneliti Universitas Washington, David Levy pada tahun 2011.
Seperti diketahui generasi Z tumbuh di era digital dan intens menggunakan teknologi. Hampir sepanjang waktu mereka mendapat berbagai informasi dan hiburan dari perangkat digitalnya. Gen Z rela menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, handphone, atau tabletnya. Dampaknya mereka terpapar teknologi dan informasi yang overload serta beraneka ragam. Dilansir Hindustan Times, dampak negatif bukan hanya pada otak tetapi juga emosi, dan kesehatan mental. Sehingga kesulitan dalam perhatian, fokus, dan produktivitas. Popcorn brain sangat berbahaya maka perlu kiat mengatasinya. Berikut lima kiatnya, yaitu:
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.