TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Emosi Tidak Boleh Dipendam, Gak Baik untuk Mental

Ada waktunya akan berpotensi 'meledak'

Ilustrasi memendam emosi(pexel.com/Gustavo Fring)

Setiap orang pasti pernah merasakan emosi, entah itu marah, kecewa, ataupun sedih. Banyak di antara kita yang memilih untuk menahan atau memendam emosi tersebut daripada mengungkapkannya. Memendam emosi seringkali dianggap sebagai cara untuk menjaga perdamaian atau menghindari konflik. Namun, pada kenyataannya memendam perasaan itu bisa berdampak buruk, baik bagi kesehatan fisik maupun mental. 

Apa saja bahaya dari memendam emosi? Berikut ini lima alasan mengapa kamu tidak boleh terus-terusan memendam perasaanmu.

1. Mengganggu kesehatan mental

Ilustrasi memendam emosi(pexel.com/Alex Green)

Saat memendam emosi, otak terus bekerja keras untuk menahan ledakan dari perasaan tersebut, yang akhirnya membuat pikiran menjadi sangat berat dan stres juga bertambah. Jika terlalu sering menahan perasaan, lama-lama kamu bisa merasa tertekan atau bahkan cemas tanpa alasan yang jelas. Kamu mungkin mulai merasa gelisah, sedih, atau bahkan terisolasi karena menolak untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya kamu rasakan.

Dalam jangka panjang, memendam emosi bisa menyebabkan gangguan mental yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan, burnout atau bahkan depresi. 

2. Menurunkan produktivitas

Ilustrasi memendam emosi(pexel.com/Anna Tarazevich)

Memendam emosi itu memerlukan dua kali lipat energi yang lebih banyak, sehingga emosi yang tertahan itu nggak cuma memengaruhi perasaan, tapi juga produktivitas. 

Ketika pikiranmu penuh dengan perasaan-perasaan yang nggak tersampaikan, kamu jadi kesusahan untuk fokus. Bahkan, kamu bisa merasa kelelahan secara emosional, yang akhirnya berdampak juga ke fisik. Alhasil, kamu jadi nggak produktif, kerjaan semakin numpuk, dan kamu malah merasa lebih tertekan lagi.

Baca Juga: 7 Hal yang akan Menguras Emosi di Fase Quarter Life Crisis, Catat!

3. Menyulitkan hubungan dengan orang lain

Ilustrasi memendam emosi(pexel.com/RDNE Stock Project)

Emosi yang tertahan nggak cuma berdampak pada dirimu sendiri, tapi juga bisa mempengaruhi hubunganmu dengan orang lain. 

Ketika kamu memilih untuk menyimpan perasaanmu, orang-orang di sekitarmu akan sulit memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan. Hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman atau konflik yang seharusnya bisa dihindari jika kamu mau jujur tentang perasaanmu sejak awal.

4. Emosi bisa 'meledak' di waktu yang salah

Ilustrasi memendam emosi(pexel.com/Gustova Fring)

Ketika kamu terus-terusan memendam emosi, perasaan itu tidak akan hilang begitu saja. Sebaliknya, emosi tersebut justru akan terus menumpuk dan semakin penuh, sampai pada akhirnya pasti akan meledak. 

Emosi terpendam yang sudah penuh menyebabkan kamu bereaksi berlebihan, sehingga ketika kamu merasa sudah nggak mampu lagi untuk menahannya, emosi-emosi yang terpendam itu bisa keluar di waktu yang salah, sekalipun saat kamu sedang di tengah situasi yang sangat penting.

Writer

Afifah

A conjunction

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya