3 Etika Membatalkan Janji, Sampaikan Alasan dan Reschedule Waktunya

Beritahu baik-baik alasannya kalau mau membatalkan janji

Semua orang tahu kalau janji adalah utang, maka dari itu terlepas dari besar kecilnya janji yang dibuat wajib ditepati. Akan tetapi, kadang ada saja hal tak terduga yang terjadi sehingga menghalangi memenuhi janji yang dibuat, dimana keadaan tertentu mengharuskanmu untuk membatalkan janji. Boleh-boleh saja kalau membatalkan janji, tapi tentunya dengan etika yang sopan agar tidak mengecewakan orang. 

Yang mana beberapa etika dalam membatalkan janji akan dibahas satu-persatu pada pembahasan kali ini. Mulai dari memberitahu pembatalan dari jauh hari, membuat janji ulang untuk menebus yang gagal terpenuhi, hingga melihat prioritas janji yang dibatalkan. Karena janji itu sensitif, jangan sampai malah bikin orang kecewa dan sakit hati ketika kamu tidak bisa menepatinya. 

Baca Juga: Belajar Bijak, Perhatikan 5 Etika Ini dalam Memanfaatkan AI

1. Beritahu alasan pembatalan janji sebelum mendekati waktunya

3 Etika Membatalkan Janji, Sampaikan Alasan dan Reschedule Waktunyailustrasi menelepon (pexels.com/Mikhail Nilov)

Etikanya yang pertama ketika membatalkan janji ialah memberitahu alasannya dari jauh hari. Bahwa pembatalan janji baru dikatakan baik kalau dikatakannya sebelum mendekati waktu janjian, jadinya gak PHP. Misalnya, janji mau bertemu atau pergi liburan dengan teman, beritahu batalnya itu sebelum mendekati waktu janjiannya. 

Kenapa harus seperti itu? Karena kalau dari jauh hari diberitahu pembatalannya dan alasannya, orang yang dijanjikan jadi gak begitu kecewa karena belum bersiap-siap. Bayangkan saja kalau dia sudah bersiap-siap tapi malah tiba-tiba dibatalkan ketika mendekati waktu janjiannya, pasti kecewa berat. Jadi penting banget untuk tahu etika ini ketika ingin membatalkan janji. 

Baca Juga: 5 Adab Bertamu yang Sering Kali Dilupakan, Jaga Etika dan Perilakumu!

2. Sarankan untuk reschedule waktunya jika terhalang pada kesibukan

3 Etika Membatalkan Janji, Sampaikan Alasan dan Reschedule Waktunyailustrasi bicara (pexels.com/Kindel Media)

Etika lainnya dalam membatalkan janji ialah dengan menyarankan reschedule. Kalau memang sebuah janji terhalang dengan kesibukanmu, maka gak ada salahnya untuk menyarankan reshedule waktunya ke orang yang dijanjikan. Jadi bisa dibilang gak sepenuhnya janji tersebut batal karena cuma ganti waktu janjiannya saja. 

Misalnya janji yang harusnya minggu ini disarankan untuk mundur menjadi bulan depan karena alasan sedang sibuk. Kalau orang yang dijanjikan mau perubahan waktu seperti itu maka tidak menjadi masalah sebab tak ada yang dikecewakan. Yang mana hal ini biasa terjadi ketika sedang sibuk dan ada urusan penting mendadak sehingga tidak bisa menepati janji. 

3. Hanya membatalkan janji yang bisa ditunda atau ditoleransi saja

3 Etika Membatalkan Janji, Sampaikan Alasan dan Reschedule Waktunyailustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Ketika membatalkan janji pastikan dulu kalau janji tersebut tidak bersifat fatal dan prioritas. Yang mana hal ini termasuk etika dalam membatalkan janji agar tidak berdampak buruk pada siapa pun. Karena ada janji yang memang harus ditepati karena menyangkut kepentingan orang lain, tapi ada juga janji yang bersifat santai dan bisa ditoleransi karena tidak berdampak apa-apa bagi orang lain. 

Jadi kalau mau membatalkan janji lihat dulu skala prioritas dari janji tersebut. Supaya tidak ada orang yang dirugikan dari pembatalan tersebut, karena gak etis kalau malah menyusahkan orang dengan membatalkan janji sepihak. Janji yang tidak baik dibatalkan ialah janji membayar utang, mengantar orang sakit, bertemu klien penting, dan hal-hal yang bersifat penting dan fatal lainnya. Lalu janji yang bisa ditoleransi jika dibatalkan ialah seperti janji bertemu teman, berkencan, dan lainnya yang bisa dipenuhi lain waktu. 

Itulah tadi beberapa etika yang perlu diketahui jika ingin membatalkan janji. Bahwa batal janji pun ada aturannya supaya tidak membuat kecewa orang dan dilakukan dengan sopan. 

Baca Juga: 4 Etika Menginap di Rumah Saudara, Jangan Seenaknya

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya