6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!

Yuk belajar berdamai dengan ketidaksempurnaan

Sifat perfeksionis jadi sifat yang masih melekat dalam diri sebagian besar manusia. Orang yang memiliki sifat ini seringkali merasa terjebak dalam siklus mengerjakan sesuatu berulang kali hanya untuk mencapai hasil yang sempurna. Tidak jarang mereka juga merasa cemas dan khawatir jika hasil kerja tidak sesuai ekspektasi tinggi yang dibuat sendiri.

Jika kamu memiliki tanda di atas bisa jadi kamu memiliki sifat perfeksionis. Sifat ini memang dapat mendorong untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun, perfeksionis juga dapat membawa dampak negatif seperti stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Pasti kamu tidak mau hal ini terjadi padamu, bukan? Berikut adalah enam tips yang dapat membantu kamu untuk mengurangi sifat perfeksionis agar hidup lebih tenang dan tujuan hidup tetap tercapai.

Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Tidak Percaya Diri di Lingkungan Perfeksionis

1. Kurangi ekspektasi terhadap apa pun

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi seorang photo/video editor (pexels.com/Tony Schnagl)

Kesempurnaan itu tidak benar-benar ada. Sebaik apa pun sesuatu diperjuangkan, pasti akan selalu ada kekurangan. Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk mengurangi sifat perfeksionis adalah mengurangi ekspektasimu. Berharap boleh, tetapi berekspektasilah serendah-rendahnya.

Ekspektasi yang rendah dapat mencegahmu untuk merasakan kekecewaan yang berlebihan. Selain itu juga dapat mengontrol sifat perfeksionismu agar lebih berkurang. Aksi ini kamu perlu agar hidup lebih tenang, tetapi tujuan dan mimpi juga masih bisa terwujud.

2. Pahami dampak negatif perfeksionis

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi orang-orang yang bekerja di dunia kreatif (pexels.com/Matheus Bertelli)

Di balik sifatnya yang mendorong tekun dan berorientasi pada detail, perfeksionisme juga memiliki dampak negatif. Perfeksionisme membuat orang  rentan terhadap stres, kecemasan, depresi, bahkan insomnia. Hal ini dikarenakan standar tinggi yang mereka terapkan pada diri sendiri dan orang lain, sehingga mudah memicu rasa cemas dan frustrasi ketika standar tersebut tidak terpenuhi.

Dampak negatif sifat ini juga berpengaruh terhadap hubungan sosial. Adanya perasaan takut jika ekspektasi tidak dipenuhi atau takut orang lain tidak memiliki pikiran yang sama dalam menggapai tujuan dapat merusak hubungan. Rasa tidak percaya terhadap orang lain ini dapat membuatmu menarik diri dan merasa kesepian.

Baca Juga: 5 Tipe-tipe Orang Menyiapkan Hampers Lebaran, Ada Si Perfeksionis!

3. Berlatih mindfulness dengan fokus pada proses

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi perempuan yang sedang mengatur keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Perfeksionis sering kali terpaku pada hasil akhir dan mengkritik diri sendiri ketika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan ekspektasi yang tinggi. Maka dari itu, berlatihlah untuk mindfulness yang membantumu untuk fokus pada proses pengerjaan. Hal ini akan membuatmu lebih menghargai usaha dan kemajuan, meskipun hasil akhirnya tidak sempurna.

Mindfulness membantu untuk menerima bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari kehidupan. Kamu akan belajar untuk tidak terpaku pada kesalahan dan kekurangan, tetapi fokus pada pembelajaran. Bertoleransilah terhadap diri sendiri dan orang lain. 

4. Belajar berdamai dengan kesalahan

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi orang yang sedang mengetik (pexels.com/Oleksandr P)

Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar dan berkembang. Sekeras usaha setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Jadi, belajarlah untuk menerima kenyataan ini sebaik mungkin ya?

Alih-alih terpaku pada kesalahan, cobalah untuk mencari tahu apa yang bisa kamu pelajari darinya. Gunakan pengalaman ini untuk meningkatkan kapasitas diri yang lebih baik. Lihatlah kesalahan sebagai peluang belajar, refleksi, dan evaluasi diri, bukan justifikasi.

5. Tetapkan tujuan yang realistis

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi seorang perempuan yang produktif (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mulai sekarang, hindari menetapkan tujuan yang terlalu tinggi dan sulit dicapai. Buatlah tujuan yang SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Bagi tujuan besar menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah digapai dengan mempertimbangkan kemampuanmu.

Berikan diri waktu yang cukup untuk mencapai tujuan sambil bersikap fleksibel. Menetapkan tujuan yang realistis dapat membantumu untuk meningkatkan motivasi, mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, memusatkan fokus, dan menambah kenikmatan dalam menjalani proses mencapai tujuan. Jika hal ini mampu kamu lakukan, kamu akan merasa puas dalam menjalani hidup meskipun tidak sempurna.

6. Minta bantuan profesional jika masih belum berhasil

6 Tips Kurangi Sifat Perfeksionis, Gak Semua Harus Sempurna!ilustrasi seseorang yang sedang meratapi sesuatu (pexels.com/Liza Summer)

Jika kamu sudah di tahap akhir dan sulit mengendalikan sifat perfeksionismu, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Cari tahu akar masalah perfeksionismemu untuk mengidentifikasi pola pikir dan kebiasaan yang perlu diubah. Temukan strategi coping mechanisme yang sehat dengan konsultasi dengan pihak profesional. 

Jangan merasa malu dan gengsi! Daripada kamu terus terjebak dalam sifat yang mengganggu kehidupan jangka panjang, lebih baik kamu atasi masalahnya dengan cara yang tepat. Hidup hanya sekali, jangan biarkan kamu hanyut pada sifat yang tidak membuat hidupmu lebih indah dan istimewa.

Tidak mudah memang untuk bisa menghapus sifat perfeksionis. Akan tetapi, sifat ini masih bisa dikurangi dan diatasi secara perlahan. Semoga enam tips kurangi sifat perfeksionis tadi bisa membantumu ya! Ingatlah bahwa tidak semua hal harus sempurna, beberapa ketidaksempurnaan hadir sebagai bahan pembelajaran.

Baca Juga: 3 Tips Jitu Hadapi Bos Perfeksionis, Harus Disiplin!

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

"jadilah besar bestari dan manfaat untuk sekitar"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya