10 Cara Menghadapi Anak yang Suka Membantah

Supaya nggak berdebat terus dengan anak

Intinya Sih...

  • Pentingnya tetap tenang saat menghadapi anak yang membantah
  • Mendengarkan dengan penuh perhatian dapat mengurangi pembantahan
  • Memberikan pilihan, pengakuan atas perilaku baik, dan menggunakan bahasa positif sebagai strategi menghadapi anak yang sering membantah

Menghadapi anak yang sering membantah bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua dan pengasuh. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mengurangi frekuensi pembantahan dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan anak.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menghadapi anak yang sering membantah.

1. Tetap tenang dan sabar

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasu orang tua bicara pada anak (pexels.com/ Monstera Production)

Ketika anak mulai membantah, penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Menanggapi dengan kemarahan hanya akan memperburuk situasi. Tarik napas dalam-dalam dan hadapi situasi dengan kepala dingin.

Memang langkah ini tidak selalu mudah. Akan tetapi, sikap orang tua yang reaktif biasanya justru akan memicu anak bertindak serupa. Orang tua perlu memahami bahwa membantah adalah sebuah upaya pertahanan atau defense yang dilakukan anak demi mendapatkan keinginannya.

Cobalah untuk tenang, dan biarkan tensi ketegangan anak juga mereda, agar komunikasi antara anak dan orang tua bisa berlangsung dengan lebih baik.

2. Dengarkan dengan penuh perhatian

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/ Gustavo Fring)

Seringkali, anak-anak membantah karena mereka merasa tidak didengar. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan tunjukkan bahwa orang tua mampu mendengarkan dengan penuh perhatian. Ini akan membuat anak merasa dihargai dan lebih mungkin untuk bekerja sama.

Selain itu, mendengarkan dengan penuh perhatian juga menunjukkan minat orang tua terhadap apa yang ingin disampaikan anak. Terkadang, anak hanya ingin pendapatnya didengar. Dengan menaruh perhatian pada apa yang mereka sampaikan, anak juga belajar untuk melakukan hal serupa pada orang tuanya.

3. Jelaskan tentang aturan dan konsekuensi

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi ibu dan anak (unsplash.com/ Vitaly Gariev)

Pastikan anak memahami aturan yang berlaku dan konsekuensi dari melanggar aturan tersebut. Jelaskan dengan jelas dan konsisten sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka. Walaupun seringkali anak tetap marah ketika orang tua mengingatkan tentang aturan dan konsekuensi, tetapi orang tua perlu memegang teguh prinsip tersebut.

Selain itu, pentingnya memahami aturan dan konsekuensi juga menghindari debat yang tak diperlukan. Seringkali, luka dan perseteruan antara anak dan orang tua terjadi karena perdebatan yang jauh melebar dari pokok masalah. Fokus pada inti permasalahan dan tegaslah pada aturan yang telah dibuat.

Baca Juga: 3 Kelebihan Anak Berani Membantah Orangtua, Berpikir Kritis!

4. Berikan pilihan

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/ Gustavo Fring)

Memberikan anak pilihan dapat membantu mengurangi pembantahan karena mereka merasa memiliki kontrol atas situasi. Misalnya, daripada memerintahkan mereka untuk segera tidur, berikan pilihan seperti, "Kamu mau tidur sekarang atau 15 menit lagi setelah membaca buku?" Yang perlu dipahami orang tua adalah, memberikan pilihan yang mengarah pada tujuan. Bukan pilihan 'ya' dan 'tidak'.

Memberikan pilihan juga membuat anak memahami tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat mereka pilih. Anak akan belajar tentang keputusan dan konsekuensi. Dan hal ini jauh lebih menguntungkan orang tua ketimbang memberikan perintah langsung dan berdebat karenanya.

5. Berikan pujian dan penghargaan

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi anak dan orang tua (pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Anak-anak membutuhkan pengakuan atas perilaku baik mereka. Berikan pujian dan penghargaan ketika mereka mengikuti aturan atau menunjukkan sikap yang baik. Ini akan memotivasi mereka untuk terus berperilaku positif.

Pujian dan penghargaan juga membangun harga diri anak. Terkadang, anak membantah karena mereka memiliki citra diri yang rendah. Perintah atau larangan kerap diasumsikan kalau orang lain tidak menghormati mereka.

Anak berpikir bahwa orang tua menyerang diri mereka. Oleh karena itu, berikan pujian dan penghargaan secara konsisten kepada anak.

6. Tetap konsisten

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Konsistensi adalah kunci dalam mendisiplinkan anak. Pastikan orang tua atau pasangan berada pada satu jalur yang sama dalam menetapkan aturan dan memberikan konsekuensi. Ketidakonsistenan hanya akan membuat anak bingung dan cenderung lebih sering membantah.

Mengenai peraturan di rumah, sebaiknya orang tua juga tidak mudah atau terlalu sering berubah. Jika sebuah peraturan tidak berhasil, tunggu hingga beberapa waktu. Penerapan di dalam rumah seringkali memang tidak mudah. Namun, dengan konsistensi, anak akan memahami peraturan-peraturan tersebut.

7. Ajak anak terlibat dalam pengambilan keputusan

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi anak dan orang tua (unsplash.com/ Lucia Macedo)

Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut mereka, dapat mengurangi keinginan untuk membantah. Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam diskusi, mereka akan merasa dihargai dan didengarkan. Hal ini juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati mereka sejak dini.

Diskusikan dan cari solusi bersama sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab atas keputusan tersebut. Pendekatan ini membuat anak lebih menerima dan berkomitmen pada hasil keputusan karena mereka ikut serta dalam prosesnya.

Selain itu, anak akan belajar mengenai konsekuensi dari pilihan yang mereka buat, sehingga menjadi lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan di masa depan.

8. Gunakan bahasa yang positif

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi ayah dan anak (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Alih-alih menggunakan kata-kata negatif seperti "Jangan," coba gunakan bahasa yang lebih positif dan konstruktif. Misalnya, gantilah "Jangan berteriak" dengan "Tolong bicara dengan suara pelan." Atau, daripada mengatakan "Jangan bermain di sini," katakan "Boleh bermain di taman, ya."

Menggunakan bahasa positif membantu menciptakan suasana yang lebih mendukung dan ramah. Ini juga membuat anak lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka tanpa merasa dikritik. Dengan demikian, mereka akan lebih cenderung untuk mematuhi aturan dan merasa dihargai.

9. Pahami penyebab anak membantah

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi ayah dan anak (pexels.com/ August de Richeliu)

Terkadang, pembantahan bisa jadi sinyal dari masalah yang lebih dalam seperti rasa cemas, stres, atau kebutuhan akan perhatian lebih. Anak mungkin merasa tertekan oleh situasi tertentu di rumah atau sekolah yang membuat mereka bertindak defensif. Memahami akar permasalahan ini penting agar kita dapat memberikan dukungan yang tepat.

Cobalah untuk memahami penyebab di balik perilaku anak dan bantu mereka mengatasi masalah tersebut. Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan dan bicarakan solusi bersama. Dengan menunjukkan empati dan dukungan, anak akan merasa lebih aman dan dipahami, sehingga perilaku membantah bisa berkurang.

10. Berikan contoh yang baik

10 Cara Menghadapi Anak yang Suka MembantahIlustrasi ayah dan anak (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Anak-anak belajar banyak dari melihat perilaku orang tua mereka. Pastikan orang tua menunjukkan sikap yang baik dan tidak membantah satu sama lain di depan anak. Ini akan membantu mereka memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan hormat.

Menghadapi anak yang sering membantah membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang positif. Dengan memahami penyebab di balik perilaku anak dan memberikan mereka dukungan serta panduan yang tepat, orang tua dapat membantu anak belajar berkomunikasi dengan cara yang lebih konstruktif dan membangun hubungan yang lebih harmonis dalam keluarga.

Baca Juga: 5 Tips Parenting ala Nikita Willy dalam Mendisiplinkan Anak

Robin Wijaya Photo Writer Robin Wijaya

Penulis dan pengajar. Sesekali memberikan konseling untuk remaja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya