3 Prioritas yang Harus Siap Diubah setelah Menikah, Apa Saja?
ilustrasi komitmen dengan pasangan (unsplash.com/novantino)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Prioritas adalah kebutuhan untuk mengedepankan sesuatu hal dalam hidup. Setiap orang memiliki prioritas hidupnya masing-masing. Berbeda setelah menikah, beberapa prioritas cenderung mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini tidak dapat dihindari, karena setelah menikah kamu akan hidup berdampingan dengan seseorang seumur hidup.
Oleh karenanya, mau tidak mau kamu harus bisa berkompromi dalam hal menerapkan prioritas. Baik kamu dan pasangan harus mencari jalan tengah agar kebutuhan kalian berdua bisa terpenuhi. Tak mudah mengubah prioritas, sebab membutuhkan kelapangan hati dan menurunkan ego. Namun hal ini penting untuk dilakukan agar hubungan pernikahan bisa langgeng.
Berikut ini merupakan tiga prioritas yang umumnya akan berubah setalah kamu menikah. Simak penjelasannya sebagai berikut!
1. Prioritas dalam mengelola keuangan
ilustrasi menabung (pexels.com/maitree-rimthong)Terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap cara kita mengelola keuangan antara sebelum dan setelah menikah. Dulunya hal ini adalah prioritas yang bisa kamu atur sendiri, fokusnya hanya dirimu dan seluruh keuangan bisa kamu gunakan sesukamu. Setelah menikah, tentu hal ini jelas berubah dengan drastis. Mengelola keuangan rumah tangga tentu sangat berbeda, ada hal-hal baru yang harus kamu atur juga.
Akan ada banyak pengeluaran yang tadinya tidak ada atau tidak banyak kini menyita sebagian besar keuanganmu. Misalnya, kebutuhan rumah tangga, tambahan biaya asuransi, pendidikan anak, dan biaya-biaya lain yang dulunya tidak perlu kamu perhitungkan kini menjadi ada. Tentu kamu harus bijak mengelolanya, prioritas berubah karena kini kamu tak hanya fokus pada dirimu sendiri saja.
Baca Juga: 3 Barang yang Perlu Dibeli Saat Pindah Ke Rumah Baru Setelah Menikah
2. Prioritas terhadap waktu
Editor’s picks
ilustrasi melihat jam (unsplash.com/lukechesser)Kedua, prioritasmu terhadap waktu juga akan berubah setelah kamu menikah. Berbeda dengan saat masih pacaran, kamu sesekali bisa membagi waktu untuk kekasihmu, tapi setelah menikah akan berbeda. Diibaratkan seluruh waktu akan kamu habiskan bersama dirinya, melakukan banyak hal bersama dan sulit menemukan waktu untuk sendiri lagi.
Kamu mungkin akan merindukan masa-masa bisa pergi bareng teman-teman dengan bebasnya. Bisa menghadiri acara dadakan, main ke rumah sahabat, me time ke mall dan masih banyak hal lainnya. Kini kamu harus mengalokasikan waktu untuk melakukan banyak hal dengan bijak. Kamu tak lagi sebebas dulu, prioritasmu sekarang bukan lagi menghabiskan waktu sendirian, melainkan bersama pasangan.
3. Prioritas terhadap kebutuhan
ilustrasi belanja (unsplash.com/joshrh19)Kebutuhan seseorang juga mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Terlebih lagi setelah menikah, prioritas ini akan cepat berubah karena kamu harus banyak berkompromi dengan pasangan. Kebutuhan ada banyak jenisnya, mulai dari kebutuhan dasar, kebutuhan memenuhi ambisi, hingga kebutuhan emosional. Segalanya harus dipertimbangkan dan dikomunikasikan dengan baik agar kamu gak merasa tertekan menjalani hubungan.
Setelah menikah, bisa jadi kamu harus menahan diri dulu untuk mengejar karir, melanjutkan pendidikan, hingga melakukan hal-hal yang kamu suka. Tapi ini tidak mutlak, karena pasti ada jalan tengah yang bisa diambil. Intinya, memiliki prioritas itu sah-sah saja, tapi sesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Jangan jadikan beban, agar kamu dan pasangan bisa sama-sama enak menjalaninya.
Prioritas adalah hal penting dalam hidup setiap orang, dan selalu jadi yang utama. Mengubah prioritas tidak mudah, tapi harus dilakukan agar hubungan bisa berjalan lancar. Tak hanya kamu, pasanganmu pun harus melakukan hal yang sama, sebab menikah adalah kerja sama seumur hidup.
Baca Juga: 3 Alasan Gak Tinggal Serumah Bareng Ipar Setelah Menikah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
