5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhir

Cepat atau lambat satu per satu saudara pergi

Setelah kalian bersama-sama tumbuh besar, tiba waktunya untuk satu per satu saudaramu meninggalkan rumah. Hal ini terjadi hampir di semua keluarga. Baik kakak maupun adik bisa duluan merantau untuk berkuliah atau bekerja.

Melepas saudara lajang merantau agak berbeda rasanya dari seandainya ia menikah dan akan tinggal jauh bersama pasangannya. Adanya pasangan seakan-akan meyakinkanmu bahwa dirinya bakal baik-baik saja. Tetapi ketika saudara merantau dalam keadaan masih single, kekhawatiranmu tentang keselamatannya tentu lebih besar. 

Namun demikian, perpisahan akan terjadi juga. Kamu dan anggota keluarga yang lain mesti mengikhlaskannya. Toh, besok-besok dia bisa pulang kampung saat libur. Gunakan saja waktu yang tersisa sebelum keberangkatannya dengan sebaik mungkin. Lakukan lima persiapan melepas saudara merantau berikut ini agar ia merasa bahagia dan didukung oleh orang terdekatnya.

1. Hari-hari terakhirnya di rumah kudu diisi dengan kebersamaan

5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhirilustrasi bermain bersama (pexels.com/Ron Lach)

Berapa banyak waktu yang tersisa untuk saudaramu berada di rumah? Misalnya, dia diterima bekerja di luar kota pada hari Kamis. Senin pekan depan ia sudah harus mulai bekerja. Berarti kamu dan anggota keluarga lainnya punya waktu sekitar 3 hari buat menikmati kebersamaan sebelum keberangkatannya.

Memang waktunya cukup singkat. Apalagi saudaramu pasti juga sibuk menyiapkan berbagai keperluan. Tetapi gunakan setiap waktu yang ada untuk berkumpul. Seperti luangkan waktu buat makan bersama di rumah. Juga bermain dan bersantai sejenak meski biasanya kamu pergi main bareng teman-teman.

Hindari pertengkaran apa pun dengan saudara yang hendak meninggalkan rumah. Itu mengurangi kualitas kebersamaan kalian. Pun bisa menjadi ganjalan di hati apabila sampai keberangkatannya, kalian belum benar-benar akur dan saling memaafkan. Isi hari-hari terakhirnya di rumah dengan canda tawa yang bakal selalu kalian rindukan.

Baca Juga: 5 Perasaan Positif Dirasakan Ibu Baru Jika Pasangan Mau Membantunya

2. Bantu menyiapkan barang-barang yang akan dibawa

5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhirilustrasi berkemas (pexels.com/Gustavo Fring)

Makin singkat waktu yang dipunyai saudaramu buat berkemas, makin dia panik dan mudah melupakan barang-barang penting. Bantuanmu amat diperlukan untuk mengingatkannya. Terlebih jika ini akan menjadi perantauan pertamanya. Pasti ia bingung mesti membawa apa saja.

Bantu kakak atau adikmu buat memilih barang-barang yang paling dibutuhkan saja atau mungkin sulit dicari di sana. Tata semuanya sampai muat di dalam tas. Jangan lupa dokumen dan obat-obatan yang harus dibawanya. Sampai waktu keberangkatannya nanti tetap ingatkan lagi tentang dompet, HP, minuman, dan sebagainya.

Lebih-lebih kalau saudaramu tipe yang ribet sekali saat berkemas. Semua barang seperti hendak dibawanya. Peranmu penting untuk membuatnya gak kelebihan bagasi atau kesulitan ketika membawanya seorang diri. Namun, selama kamu menemani saudara berkemas jangan terlalu berisik ya. Itu malah membuatnya tambah bingung dan gampang lupa.

3. Tepat waktu mengantar ke terminal, stasiun, atau bandara

5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhirilustrasi mengantar ke stasiun (pexels.com/veerasak Piyawatanakul)

Sebaiknya memang ada anggota keluarga yang mengantarkannya ke stasiun, terminal, atau bandara. Kecuali, saudaramu akan naik travel dan tinggal menunggu dijemput di rumah. Mengantarnya sampai ke titik keberangkatan akan terasa sebagai dukungan yang amat besar. Kamu juga bisa membantu menjaga barang bawaannya apabila dia perlu ke toilet dulu.

Namun, pastikan dirimu dapat mengantarnya tepat waktu. Jangan malah kamu bangun kesiangan atau terlalu lambat dalam berdandan dan bikin saudaramu cemas bakal telat. Tahu begini tentu dia lebih baik berangkat sendiri. Kamu juga sebaiknya mengantarnya sampai ke dalam, ya. Jangan cuma menurunkannya di parkiran lalu pulang.

Mengantar orang yang hendak pergi jauh hanya sampai di parkiran justru bisa membuatnya sedih. Tunggu sampai bus, kereta, atau pesawatnya benar-benar berangkat supaya dia tenang jika terjadi sesuatu seperti pembatalan atau penundaan keberangkatan. Luangkan waktu atau kamu sambil bekerja di ruang tunggu pengantar dan penjemput penumpang.

4. Meski sedih, harus kasih semangat buatnya

5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhirilustrasi dua bersaudari (pexels.com/Mizuno K)

Sekalipun kamu senang karena saudaramu akan melanjutkan pendidikan atau bekerja, pasti ada juga rasa sedihnya. Khususnya jika kalian amat dekat, ke mana-mana bersama, bahkan tidur pun sekamar. Kepergiannya bikin kamu seperti kehilangan teman beraktivitas dan tempat curhat. Meski dia bisa pulang saat libur atau sesekali dirimu main ke kos-kosannya, rasanya tetap berat.

Ingat bahwa kesedihanmu dapat menular padanya. Kalau dia sedih, semangatnya pun akan menurun. Rasanya ia menjadi ragu untuk berangkat. Padahal, gak mungkin buatnya membatalkan rencana merantau demi masa depan cuma gara-gara sentimental.

Oleh sebab itu, tunjukkan kesedihanmu secukupnya saja. Akui bahwa dirimu pasti akan merindukannya bahkan gak bisa tidur nyenyak beberapa hari ke depan. Tapi sambil tetap kasih semangat buatnya, ya. Jangan justru seakan-akan kamu hendak membuatnya merasa bersalah karena pergi meninggalkan keluarga. Itu akan membebani langkahnya.

5. Doakan kuliah atau pekerjaannya lancar

5 Persiapan Melepas Saudara Merantau, Manfaatkan Hari-hari Terakhirilustrasi dua bersaudari (pexels.com/Thirdman)

Bekal orang yang akan merantau tidak hanya pakaian, uang saku, dan berbagai dokumen. Saudaramu juga wajib didoakan supaya selalu selamat dan sehat. Bukan cuma ketika ia dalam perjalanan, tetapi juga di kesehariannya selama di rantau. Doa ini pun perlu disampaikan langsung di depannya.

Supaya ia tahu bahwa dirimu sungguh-sungguh mengharapkan kebaikan untuknya. Tidak ada rasa iri karena dia diterima kuliah atau bekerja. Tapi jangan pula hanya lisan yang berkata demikian tanpa dibarengi dengan kesungguhan dalam hati. Baik sebelum saudaramu berangkat, dalam perjalanan, maupun setibanya di sana kamu harus selalu berdoa untuknya.

Mintakan perlindungan jasmani dan rohani buatnya. Juga supaya studi atau pekerjaannya berjalan tanpa kendala yang berarti. Doakan dia mencapai kesuksesan seperti yang dicita-citakan dan hal tersebut membawa kebaikan yang besar untuk banyak orang. Nanti setiap kali ia berkabar, jangan lupa menyisipkan doa sesingkat apa pun guna kelancaran urusan-urusannya.

Meski saudaramu bukan anak kecil lagi, melepasnya untuk pergi jauh gak bisa sembarangan. Jangan cuek seakan-akan dia pergi atau tidak sama saja bagimu. Saat melakukan persiapan melepas saudara merantau, tunjukkan sikap hangat selayaknya saudara yang baik. Sebab, nantinya kalian bakal saling merindukan ketika berjauhan. Jangan lupa setelah dia berangkat jaga terus komunikasi di antara kalian supaya persaudaraan gak renggang.

Baca Juga: 6 Penyesalan jika Menolak Merantau Meski Sudah Diizinkan Orangtua

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya